Seokjin menggerakkan wajahnya kearah Jungkook, tubuhnya sedikit ia seret paksa kearah adik bungsunya.
"Jungkook.. dek? Lo nggakpapa kan?" jelas Seokjin tidak buta untuk mengetahui keadaan sang adik saat ini, dia hanya terlalu bingung harus bereaksi seperti apa. Dirinya juga masih dalam kesakitannya sendiri. Mereka sama-sama dalam keadaan tidak baik.
"Akhh!!" Seokjin segera mencabut paksa pisau lipat itu dari perutnya.
Dilepasnya kemeja putih yang ia kenakan untuk mengikat kuat area perut yang terluka untuk sedikit menghentikan pendarahannya.
"Emm.." tangannya kembali meraih sebuah kain hitam tak jauh darinya, ia kembali melakukan hal yang sama pada luka lebar salah satu adiknya itu.
"Ini akan menghentikannya sebentar, Jungkook tahan ya? Jungkook kuat kan?" bisik Seokjin menguatkan.
Jungkook sedikit mengangguk ribut dengan bulir-bulir air mata turut membanjiri pipi tembamnya. Goresan itu tentu tak main-main, lebih sakitnya lagi ketika yang melakukannya adalah orang terdekatnya sendiri, sang Papa.
"Ayo bang! Kita harus susul mereka! Mereka pasti butuh kita!"
Seokjin menggeleng tegas. "Lo tetep disini! Ini tempat yang aman buat lo, Hobi udah pastiin tempat ini bersih dari kutu beras manapun, biarin mereka jadi tanggung jawab gue sama yang lain, lo tenang aja"
"Enggak abang! Gue ikut! Gue mau mastiin sendiri kalau kalian semua selamat!"
"Tolong buat kali ini lo nurut lagi sama gue ya? Gue udah turutin lo buat jadi umpan disini, gue nggak akan biarin lo luka lebih dari ini" Seokjin menghembuskan nafasnya perlahan. "Kayanya gue berhasil kirim sinyal darurat keJason, jadi abang mohon lo tetep disini sampai bantuan datang, lo harus ditolong lebih awal, Kook"
"Abang..."
Seokjin tak peduli lagi, dilepaskannya secara paksa rematan tangan sang adik pada ujung kaos yang ia kenakan sebagai dalaman kemeja sebelumnya.
"Ini demi keselamatan lo!" Seokjin segera berlari meninggalkan Jungkook tanpa menghiraukan panggilan keras dari sang adik yang memaksa untuk ikut.
"Gue harus selametin mereka!" seru Seokjin kuat dalam benaknya.
Matanya berkeliling mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk mengejar ketertinggalannya..
Senyumnya sedikit merekah ketika menemukan salah satu motor yang memiliki kuncinya terparkir dengan beberapa kendaraan lain dibagian belakang gedung, sepertinya semua kendaraan itu milik beberapa anak buah Marchel.
Tanpa banyak basa-basi lagi, Seokjin segera melompat pada dudukan motor dan segera menancapkan gasnya dengan kecepatan penuh. Dia tidak boleh terlambat. Ini menyangkut keselamatan seluruh adiknya.
"Gue nggak akan biarin jatuh korban lagi!"
○□♤♡◇☆♧
Disisi lain,
Yoongi dan Hoseok tampak mengendarai mobilnya tak kalah cepat. Yoongi terus berfokus menginjak pedal gasnya tanpa berniat mengurangi kecepatannya sedikitpun. Matanya hanya tertuju pada satu titik dimana mobil Marchel berhasil menemui mobil milik Seokjin yang dikendarai oleh Taehyung dan dua lainnya.
"Sial!" umpat Yoongi begitu melihat mobil Marchel dengan sengaja menabrakkan diri pada bagian belakang mobil ketiga adiknya.
Kecepatannya semakin ia tambah, walau begitu dirinya masih belum bisa menyamai kecepatan dua mobil lainnya, dia sudah cukup tertinggal diawal, penyebabnya adalah Hoseok yang kesulitan mengingat dimana mobilnya terparkir dikarenakan semua sisi hutan disekitarnya terlihat sama, sehingga Marchel mampu mendahului mereka dalam mencari keberadaan Joonie dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...