Taehyung menatap sangat kesal orang yang saat ini ada dibawahnya, ia baru saja menimpa orang yang menurutnya cukup bodoh itu.
Taehyung dengan tega melayangkan tiga jitakan kasarnya lalu kembali berdiri sembari membersihkan pakaiannya dari pasir dan debu yang menempel akibat dari dirinya yang baru saja jatuh terguling bersama orang itu."Auchhh..." ringis orang yang terkena jitakan maut dari Taehyung.
"Lo bodoh atau buta sih!" seru Taehyung masih dalam kekesalannya.
Jimin, orang itu, masih saja betah dalam posisi terbaringnya seperti tidak ada niatan untuk bangkit, ia masih cukup terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi dimana dirinya hampir tertabrak oleh mobil angkutan besar akibat dari kecerobohannya sendiri? Dan apa ini? Kenapa dia diselamatkan oleh orang yang dia benci selama ini?
Taehyung menatap datar dengan tangan ia paksa terulur dihadapan Jimin. "Lo mau berdiri sendiri apa gue seret?"
Tanpa pikir panjang Jimin menerima uluran tangan itu untuk bangkit dari posisi tidak elitenya ketika terjatuh. "Thanks"
Kruukkkk...
Jimin menggaruk tengkuknya canggung saat perutnya tiba-tiba berbunyi cukup nyaring. Heii, kenapa perut ini seperti ingin membuatnya lebih malu saja si! Dia masih merasa lapar sebenarnya sebab ia belum sempat menghabiskan sarapannya untuk benar-benar mengisi ruang diperutnya.
"Lo laper?"
Jimin mengangguk pelan. "Sorry, gue belum sempet sarapan"
Taehyung ikut mengangguk. "Kita makan dulu"
"Eh tapi gue lupa bawa duit"
Rey yang sedari tadi diam kembali menyerukan tawanya mendengar pernyataan dari adik sahabatnya itu. "Tenang, gue kaya! Abang lo ini juga sering porotin gue kok, jangan ragu jangan bimbang sama babang Rey semua aman!" ucapnya sambil menyenggol bahu Taehyung berniat untuk menggoda, tapi, tampaknya sahabatnya itu sedang tak ingin diajak bercanda.
Taehyung melayangkan tatapan tak enaknya dengan tangan bersiap akan meninju kuat rahang Rey saat itu juga jika dia mau.
"Eitsss santai! Gue bercanda Tae!!" Rey segera saja melarikan diri dari hadapan sahabatnya itu jika dia masih ingin memiliki wajah rupawannya.
Haa dasar dua manusia aneh.
Taehyung beralih mengangkat alisnya untuk mengkode Jimin agar mengikuti langkah mereka.
Jimin berkedip beberapa kali setelah langkah kedua manusia ajaib itu sedikit menjauhinya.
"Apa-apaan ini? Kenapa gue bersikap baik sama mereka?"********************************
"Lo kira lo bisa kenyang kalau cuman ngeliatin makanan lo doang?"
Suara dingin itu membuyarkan lamunan Jimin yang hanya sibuk menatap semua menu makanan yang telah dipesan oleh Rey. Ia tak habis pikir dengan jalan pikir Rey. Rey memesan begitu banyak makanan, bahkan jika diamati lebih lagi sepertinya Rey memesan semua menu yang ada. Jimin berpikir siapa yang akan menghabiskan semua makanan ini nantinya? Sedangkan mereka hanya bertiga disini.
"Rey, ini nggak salah?" tanya Jimin masih dengan keheranannya.
Rey menatap jengah dengan bibir mengerucut sebal. "Panggil gue abang! Gue lebih tua dibanding lo, bocah!"
Jimin memutar bola matanya malas tapi tak urung juga untuk mengangguk.
Rey tersenyum gemas melihat ekspresi yang dikeluarkan oleh orang dihadapannya itu. Benar kata Taehyung, Jimin itu manis, persis seperti Namjoon. Mata yang akan menyipit seperti bulan sabit ketika tersenyum, bibir tebal yang terlihat lucu saat mengerucut, serta pipi tembam yang sepertinya halal untuk digigit. Aaaa tolong! Rey sangatt tidak kuat dengan hal apapun yang menggemaskan didunia ini!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...