Chapter 21

214 17 11
                                    

(Beberapa flashback alterego Marchel menggunakan font miring)






>>(flashback) latar waktu cerita ini, sepulang dari menemui Namjoon diRS saat Hoseok keracunan

"Arghhhsss!! Sialan! Yoongi sialan!!" Marchel berteriak sesaat setelah ia memasuki rumah kediamannya.

Brakkk.. Pyarrr

Segala macam benda dia lempar, banting hingga hancur berkeping-keping dihadapannya.

"Untuk apa Yoongi menasehati Joonieku seperti itu?? Apa saya masih terlihat seperti penjahat dihadapan kalian hah!!" teriaknya kuat.

Marchel menjambak kuat-kuat rambutnya, berusaha menyadarkan diri dari kepribadiannya yang dirasa sering berubah-ubah itu.

"Sialan!! Ini salah kamu Marchel! Kamu yang ngebuat diri kamu kehilangan semua! termasuk anak-anakmu sendiri!"

"Tidak, tidak, ini bukan salah saya! Ahahahha ini bukan salah saya kan?.. hiks hiks hikss.. ini salah Alice sialan itu! Ya! Ini tentu salah wanita murahan itu! Dia yang menjebak saya!!"

"Dia yang ngebuat saya kehilangan segalanya!"

"Dia yang buat saya gila!"

"Maafin saya! Maafin Papa nak, maafinnnn.. hiks hiks hiksss, maafin saya Jasmine, sayang"

Hening tiba-tiba. Marchel terdiam menatap pantulan dirinya yang terlihat sangat berantakan dicermin tak jauh dari tempatnya berdiri. Perlahan dia mendekat untuk lebih jelas menatap dirinya sendiri. Tangannya terulur untuk mengusap pantulan wajahnya.

Pyaarr...

Tangannya tanpa sadar meninju kuat pantulan wajahnya itu yang menyebabkan banyaknya pecahan kaca tersebar dan sebagian tertancap dipunggung tangannya.

"AHAHAHAHHAHAHAA"

"Tidak, tidak, saya harus terkendali!"

"Saya tidak mau menyakiti mereka lagi, saya tidak mau menyakiti Joonie"

"Marchel bodoh!! Sadar! Jangan biarin jiwa iblis itu menguasai diri kamu! Pergi jauh-jauh kamu sialan! Jangan ganggu saya! Jangan buat saya jadi orang jahatnya lagi disini!!"

Marchel terus-terusan menonjok dirinya sendiri dan mengumpati 'jiwa lain' dalam dirinya. Marchel sangat sadar jika dalam dirinya bermasalah. Dia tahu kalau dia sakit dan butuh pertolongan. Tapi dia masih terlalu malu untuk mengakuinya.

"Tidak, saya tidak boleh seperti ini terus, jiwa sialan itu telah beberapa kali menyakiti mereka, anak-anakku sendiri! Hobi juga Joonie sudah menjadi korban, saya tidak bisa membiarkan 'dia' menyakiti yang lain juga!"

"Saya harus berobat secepatnya, masa bodoh dengan image bodoh itu! Ini demi Joonie, demi semua anak-anakku! Saya tidak ingin menyakiti mereka lagi!"

"Tujuan saya kembali untuk bisa memperbaiki semua, bukan merusaknya kembali".

"Sebelum itu dilakukan, saya harus sembuh!!"

(Flashback off)








******************

Tiinnnnnn!!..

Marchel membanting stirnya kekiri hingga menabrakkan diri disebuah pohon besar saat dikagetkan oleh suara klakson mobil lain dari arah berlawanan. Dia baru saja melamun ketika menyetir? Itu sangat berbahaya Marchel!.

"Akhh! Sial!" ringisnya saat wajahnya bertubrukan langsung dengan stir kemudi.

Langkah sempoyongannya membawa Marchel untuk sekedar keluar dari mobilnya yang sedikit ringsek untuk menenangkan diri dari keterkejutannya beberapa saat yang lalu.

I Want (Good) Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang