BRUKKK!!
Seokjin reflek membuka lebar kedua matanya begitu mendengar dan merasakan sebuah tubrukan keras berada dihadapannya. Matanya melotot kaget melihat Marchel tersungkur dengan tidak elite-nya. Seokjin menoleh kearah lain, tepat dihadapannya berdiri dengan tegak sosok Joonie yang amarahnya benar-benar terlihat memuncak.
Matanya bersitatap sesaat dengan mata hitam legam milik sang adik.
"Na-namjoon?" Seokjin terperangah saat melihat jiwa Namjoon kembali menguasai Joonienya. Senyumnya sedikit terukir dengan untaian kata 'terimakasih'.
Namjoon mengangguk dengan senyum tipisnya. Langkahnya kembali ia bawa untuk mengikis jarak dengan seseorang yang terkapar jauh didepan sana.
"A-apa yang terjadi?" lirih Marchel terbata, dia terkejut dengan keberadaan sosok Namjoon. Bagaimana bisa dia muncul? Bukankah Marchel sudah berulang kali mematokkan kata 'lemah' agar jiwa sialan itu tidak kembali menguasai Joonie-nya?.
"Terkejut?" Namjoon tersenyum miring dengan raut sangat meremehkan. "Sama. Gue juga sangat terkejut! Tapi berterimakasihlah pada Hoseok disana, kalau bukan karna kata-kata dia yang sangat menusuk itu, Joonie tidak akan pernah bisa percaya sisi kuatnya lagi! Kalau bukan karna dia, gue nggak akan bisa ambil alih tubuh ini lagi"
"Daebakk!!"
Celetukan Hoseok dibelakang sana membuat senyum Namjoon semakin melebar.
"Sudah cukup bermain-mainnya, Marchel? Mari selesaikan segera, gue kasih dua pilihan, menyerah atau......" mata Namjoon menyorot tajam tepat mengenai manik mata Marchel yang terlihat mulai ragu. ".... mati?"
Marchel tertawa ringan untuk mengusir kegugupannya. "Bagaimana mungkin saya mati ditangan orang lemah sepertimu, Joonie? Hahaha.. lelucon yang murah!"
Namjoon kembali bersmirk tajam. "Gue Namjoon, Marchel! Mari kita liat diakhir, siapa yang akan bertahan dan siapa yang akan tewas?"
Marchel kembali bangkit, tangannya meraih belati kebanggaannya yang tadi sempat terlempar jauh.
Srakkk...
Namjoon menghindar dengan mudah. "Serangan kecil" gumamnya meremehkan. "Lo pengecut, Marchel! Lo cuman berani lawan gue pake senjata murahan lo itu!"
"Hahahaa... bacot! Sini maju!" Marchel melayangkan serangan bertubi-tubinya.
Yang membuat semua orang terperangah tak percaya adalah sikap tenang seorang Namjoon dalam menghindari tiap serangan tanpa jeda itu.
"Ajaib..." Jimin begitu tercengang dengan sosok abang manjanya itu. Bahkan tak hanya Jimin, semua orang ikut tercengang menyaksikan.
"Hah. Hah." Marchel mulai bernafas berat. Serangannya segera ia hentikan untuk kembali mengisi ruang udara didalam parunya yang terasa menyempit.
"Ck! Lemah!" Namjoon berdecak tak suka karena serangan itu dihentikan saat dirinya masih menikmati. "Udah? Selesai? Giliran gue kah sekarang?"
SRAKK!!
BUGHH!Dengan mudah, Namjoon berhasil melumpuhkan kembali sosok Marchel dihadapannya, bahkan belati yang dimiliki Marchel sampai terlempar begitu jauh dan jatuh kedalam jurang sekitar tebing.
"Menyerah!" tekan Namjoon tajam dengan tangan masih setia memelintir pergerakan Marchel.
"Nggak akan! Kamu manusia lemah Joonie! Kamu beban! Jadi jangan berpikir kalau dirimu bisa membunuh saya secepat itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...