Hari ini adalah hari dimana Joonie diperbolehkan pulang setelah sekian lama dirinya dilanda kebosanan dengan ruang serba putih tanpa warna itu.
Joonie menatap kosong kursi roda dihadapannya yang sedang dipersiapkan oleh perawat. Dirinya membenci situasi ini. Situasi dimana dirinya yang lemah akan menjadi semakin lemah dan banyak merepotkan para saudaranya.
"Heii.." Hoseok menyentuh sedikit tangan Joonie untuk menyadarkannya dari lamunan.
"Mikirin apa? Apa lo nggak seneng bisa pulang hari ini?"
Joonie menggeleng pelan. "Bukan begitu, hanya....." pandangannya menurun tak ingin menatap kedua netra saudara kembarnya. "Gue bakal banyak merepotkan kalian setelah ini"
Senyuman hangat Hoseok berikan setelah mendengar penuturan kecil adiknya. "Tidak ada yang merasa direpotkan... Joonie.. kami semua senang jika Joonie selalu membutuhkan kami dalam melakukan segala hal"
"Tapi... kalian pasti akan sangat kesusahan nantinya"
"Ngomong apasih hum? Nggak ada yang kesusahan! nggak ada yang kerepotan! Dah diem atau gue kuncir bibir lo pake karet nasi padang?"
Joonie tak lagi berani untuk sekedar mengeluh, dia takut jika Hoseok juga akan ikut repot memikirkan keadaan dirinya setelah ini.
Pandangan Joonie beralih kekedua orang yang sibuk membantu para saudaranya berkemas. Ya, mereka adalah Grisma dan Starla, orangtua yang telah mengangkat mereka. Walau begitu, Grisma dan Starla sangatlah baik! Bahkan peran mereka benar-benar menggantikan peran kedua orangtuanya yang telah tiada, mereka telah belajar menjadi orangtua yang begitu sempurna! Rey harus tau itu!
Dengan adanya Grisma dan Starla, beban yang ditanggung Seokjin serta Yoongi tak lagi begitu berat, bahkan keduanya turut meminta Yoongi untuk berhenti dari kerja paruh waktunya karena mereka yang akan menanggung semua kebutuhan keluarga ini, bahkan semua biaya perawatan Joonie yang tak sedikit mereka dengan senang hati menanggung hingga Joonie benar-benar dinyatakan sehat nantinya.
Ngomong-ngomong soal Joonie. Keadaan Joonie sudah jauh lebih baik, peningkatan lumayan pesat terjadi pada kondisi kejiwaannya. Joonie benar-benar menunjukkan semangat untuk sembuh yang luar biasa. Sisi Namjoon turut menghilang setelah pengobatan ini dilakukan. Sebelum sisi itu benar-benar menghilang, dia sempat beberapa saat menggantikan tubuh Joonie untuk sekedar mengucapkan terimakasih dan selamat tinggal kepada seluruh anggota keluarga Winata, Namjoon juga sempat berpesan untuk menjaga Joonie dengan lebih baik lagi dan selalu berbahagia bersamanya.
Walau Namjoon seperti sesuatu yang tidak nyata, tetapi jiwa itu akan selalu diingat oleh anggota keluarga Winata. Mereka benar-benar berterimakasih atas jasa apa yang jiwa itu berikan dikehidupan keberlanjutan mereka. Selain jiwa itu menyelamatkan Joonienya, dia juga turut menyelamatkan seluruh kehidupan 7 bersaudara itu hingga mereka bisa kembali berkumpul dengan lengkap untuk melanjutkan kebahagiaan kecil yang akan kembali mereka rangkai bersama.
Terimakasih Namjoon telah memberi mereka kehidupan kedua yang akan mereka rangkai dengan lebih baik lagi. Abadilah dalam kisah kecil keluarga ini.
Joonie menghela nafas beratnya. Dia sedikit banyak masih merasa malu dengan keadaannya sekarang. Hah. Benar-benar akan merepotkan semua orang.
Dirinya sekarang sedang terduduk dengan tak nyamannya dikursi roda miliknya dalam perjalanan menuju lobi Rumah sakit dengan Grisma yang membantunya untuk menjalankan. Ekor matanya melirik kearah Hoseok, saudara kembarnya itu terlihat sumringah disebelahnya, dia juga masih menggunakan kursi rodanya dengan bantuan Yoongi dibelakang. Hoseok masih menjalankan terapi untuk kakinya yang cedera, peningkatan yang pesat akan membuatnya segera pulih dalam waktu dekat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...