Marchel merubah tenang raut wajahnya saat dirinya serta Alice dan Taehyung sampai dikediaman utama Jasmine.
"Tampilkan senyummu, Alice!" tekan Marchel sedikit menancapkan kuku dipergelangan tangan Alice untuk mengancam.
Alice yang sudah pasrah akan ketakutannya terhadap aura mencekam yang Marchel keluarkan memilih untuk menurutinya. Sebisa mungkin, Alice menampilkan senyum angkuh yang selama ini ia punya agar dirinya tidak terlihat terluka disini.
"Selamat malam semuanya!" sapa Marchel saat dirinya juga Alice dan Taehyung memasuki ruang tengah yang dimana keluarganya yang lain sedang berkumpul lengkap.
"Mau apa lagi kalian kesini?" sinis Jasmine, Jasmine sudah tidak kaget lagi dengan situasi ini, karena ia tentu sudah mengetahuinya bahkan tangannya sendiri yang membongkar penghianatan itu.
Berbeda dengan keenam anaknya yang saat ini terlihat dilanda kebingungan.
'Siapa tante-tante itu?'"Bukankah aku udah bilang mas? Aku maafin kamu tapi tolong tinggalin mereka! Aku tidak masalah jika kamu masih mengurus dan membiayai mereka asal kamu tidak terikat pernikahan dengan wanita itu!"
"Aku bertahan juga demi anak-anak mas, aku tidak mengatakan apapun tentang kesalahanmu ini kepada mereka agar mereka tidak membencimu! Lalu apa ini? Apa yang kamu lakuin mas?! Kamu dengan entengnya membawa mereka kerumah ini? Kamu ingin mereka membencimu begitu??"Marchel menggeleng. "Segala kesalahan akan selalu terbongkar, sayang"
'Dan segala kesalahan akan ada hukuman' batin Marchel melirik sekilas kearah Alice.
"Aku akan memberimu kesempatan satu kali lagi, mas, tinggalin mereka sekarang juga!"
Marchel menatap dalam netra Jasmine, istrinya. Dengan berat hati iapun menggeleng pelan. "Tidak, Jasmine" Tidak. Memang untuk sekarang dia tidak bisa meninggalkan Alice. Dia masih ingin bermain-main dengan mainan kesayangannya itu. Ia masih ingin menghukum sendiri orang yang menghancurkannya. Dan setelahnya, baru ia bisa kembali pada Jasminenya tanpa beban.
Selama Alice masih berkemungkinan mengganggunya dan Jasmine, maka selama itu pula dia harus menjauhi Jasmine agar dia bisa menyingkirkan hama perusaknya terlebih dahulu.
"Kau dengar sendirikan? Marchel lebih memilihku dibanding kamu, Jasmine" ucap Alice angkuh dengan tangan bersedekap dada. Heii, ini bukan kemauan Alice untuk mengatakan itu. Ia sedang diancam oleh Marchel lewat cengkramannya. Jika boleh jujur, Alice ingin sekali berteriak maaf dan memohon kepada Jasmine untuk membantunya terlepas dari orang gila yang sekarang menjabat sebagai suaminya ini.
Marchel tersenyum miring mendengarnya.
"Kalau begitu, kamu bisa pergi dari sini mas!! Tinggalkan rumah ini! Bawa mereka pergi, aku nggak sudi liat wajah kalian lagi!!"
"Aku akan pergi, Jasmine, tapi setelah aku meninggalkan Taehyung disini"
Jasmine menatap tajam Marchel. "Taehyung? Bocah itu?" Ia menunjuk kesosok kecil yang bersembunyi dibalik punggung Alice. "Apa maksudmu? Masih ada muka kamu menitipkan hasil penghianatanmu dirumah ini?!!"
"Ya, tentu saja"
"Dasar nggak tau diri kamu mas!! Sialan! Bawa kemari wajah bajinganmu itu kehadapanku!!" Jasmine memberontak dalam pelukan Seokjin, anak pertamanya. Ia ingin setidaknya datang dan menampar keras dua wajah menjijikkan itu.
"Mah sudah mah, Seokjin mohon" Seokjin menangis. Ia paham kalau keluarganya akan segera hancur. Dia sudah sangat dewasa untuk tau situasi apa yang sekarang sedang dihadapi keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...