Chapter 11

390 26 4
                                    

Hoseok menatap aneh sebuah kalung perak dileher Namjoon, penasaran dengan liontin yang sedikit terlihat dari balik kerah baju kembarannya, Hoseokpun menarik perlahan kalung itu untuk melihatnya dengan lebih jelas.

Namjoon menatap mata Hoseok yang tertuju diliontin kalungnya dengan tatapan takut, takut jika Hoseok menanyakan asal kalung yang dia pakai.

"Bagus kalungnya, dapet darimana?"

Namjoon membelalak, ya pasti pertanyaan itu akan keluar juga. Sebenarnya bukan masalah besar jika Namjoon pandai berbohong. Tapi, masalahnya Namjoon jarang sekali berbohong, dan ketika dia berbohong dia akan sangat mudah sekali ketahuannya.

'Bagaimana ini?'

"Joonie? Gue nanya loh?"

"Emm itu..."

"Lo beli atau gimana?"

"Ah iya gue beli"

Hoseok tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menganggukkan wajahnya percaya.

"Lain kali gue juga dibeliin dong, masa iya lo beli cuman satu tanpa inget gue?"

"I-iya maaf, emang Hobi mau?"

Hoseok terkekeh geli. "Gue cuman bercanda Joonie, lagian bukan karena kita kembar terus apa-apa harus bareng, apa-apa harus sama. Kita kembar tapi kita punya hidup masing-masing"

********************

"Permisi, Bu"

Hoseok menatap kembarannya yang baru saja mengangkat tangan dan meminta perhatian Sang guru.

"Ya ada apa Namjoon?"

"Saya boleh ijin ketoilet sebentar?"

"Boleh, 10 menit ya?"

"Baik bu, makasih"

"Joon, gue temenin ya?" bisik Hoseok.

"Nggak ih, Hobi, Joonie tuh udah gede, masa iya ketoilet aja mesti ditemenin?"

Hoseok tertawa canggung mendengar penuturan kembarannya. Namjoon hanya menatapnya sebal lalu berlalu pergi menuju tujuan awalnya.

Setelah menyelesaikan urusannya, Namjoon yang akan kembali kekelas tiba-tiba saja dihalangi langkahnya oleh seorang wanita berumur sekitar 30 tahunan yang mengenakan kemeja rapi serta mengenakan masker untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Maaf ada apa ya?" Tanya Namjoon bingung pasalnya dia sama sekali tidak mengenal wanita yang sekarang ada dihadapannya.

"Hai, kamu pasti Namjoon Winata ya? Ibu, guru baru disini, mengajar kelas 10"

"Oh iya bu, ada yang bisa Joonie bantu?"

"Ah tidak, Ibu hanya ingin memberikan ini" wanita yang mengaku sebagai guru baru itu menyodorkan sebuah puding cokelat berukuran kecil kearah Namjoon yang menatapnya bingung.

"Ibu juga membagikannya kesiswa lain yang Ibu temui kok, kamu nggak perlu takut"

Namjoon mengembangkan senyumnya kemudian mengangguk dan menerima pemberian wanita itu, oh ayolah puding cokelat itu salah satu camilan favoritnya jadi tidak mungkin dia menolaknya.

"Terimakasih"
.
.
.
.
.
.

Hoseok gelisah, pasalnya sudah lebih dari 15 menit kembarannya itu tidak kembali dari toilet. Dia terus-terusan menatap layar handphonenya berharap kembarannya itu mengirim chat atau apapun itu yang menunjukkan dia baik-baik saja.

I Want (Good) Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang