Chapter 40

217 14 40
                                    

Seokjin masih dalam posisi meyakinkan kedua adiknya bahwa dia menyesal dan ingin semua kembali padanya.

Seokjin memegang bahu mereka lembut. Tatapannya begitu tulus masuk kedalam dua pasang netra adiknya seakan meminta kepercayaan mereka kembali. "Abang mohon... maafin abang, abang menyesal... abang benar-benar menyesal" Seokjin bersimpuh dihadapan keduanya. "Abang sudah tau kebenaran mengenai perlakuan yang diterima Joonie dari Karin, abang bahkan hampir membunuh wanita itu"

"Abang kok kaya gampang banget mau bunuh orang dari kemaren? Takut gue deket-deket sama otak kriminal kaya lo!"

Seokjin kembali terisak dalam tangisnya. "Abang cuman mau lindungin kalian, abang nggak bakal tinggal diam dengan siapapun yang berani nyakitin salah satu adek abang!"

Namjoon menatap lebih horor lagi, tak berniat luluh dengan tangisan yang menurutnya konyol itu. "Bohong! Buktinya kemaren lo hampir bunuh bang Yoongi!"

Seokjin terdiam beberapa saat. Mendadak air matanya kering dan senyum kikuknya menghias wajah tanpa dosa itu. "Hehe.. abang khilaf, lagian Yoongi main serang-serang aja nggak pake aba-aba atau ngasih tau abang dulu! Tau gitu kan abang bantuin Yoongi mukulin tuh parasit bukan malah ngebela dia! Buang-buang tenaga aja..."

Yoongi mendelik tak terima. "Gue udah usaha ya ngasih tau lo, tapi Karin terus-terusan motong gue! Lagian orang lagi emosian disuruh cerita dulu, mana sempat keburu telat!"

Seokjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Udah ya dek? Abang udah minta maaf sama Yoongi, malahan abang udah sujud-sujud didepan dia"

"Bohong! Nggak usah dilebih-lebihin bang, lo nggak ada acara sujud-sujudan!"

"Ah elo Yoon!" Seokjin beralih melirik kearah Taehyung. "Tapi di Taee gue beneran sujud ya!" belanya pada diri sendiri.

Taehyung tersenyum lembut lalu mengangguk pelan. "Gue udah maafin Jin tomang... ehh... maksudnya bang Seokjin"

Seokjin tersenyum bangga. "Denger kan?"

Melihat tidak ada respon apapun dari kedua adik kembarnya, Seokjin kembali dengan raut sedihnya. "Abang sangat menyesal.. abang mohon, maafin abang..." Seokjin menundukkan wajahnya. "Ayo bangun keluarga kita lagi dariawal bareng Taehyung? Ayo kumpulin yang tersisa dan menjadi keluarga yang baik seperti apa yang kalian mau... tapi.... tolong untuk kali ini jangan libatin Papa lagi ya? Kita coba hidup tanpa Papa? Papa mungkin tidak akan kembali pada kita, dia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya seumur hidup disana" wajahnya semakin menunduk sedih. "Ayo kembali keabang.... abang mohonn... abang janji nggak akan ngelakuin kesalahan fatal itu lagi, abang sudah menyesalinya, abang nggak bisa kalau nggak ada kalian, tolong peluk abang setiap hari, abang benar-benar lemah tanpa kalian..."

Hoseok luluh lebih dulu. Hoseok mengangguk ribut dengan air mata mulai membasahi kedua pipinya. Pelukan hangat yang sangat erat dia berikan sesuai dengan permintaan abangnya. "Hobi sayang abang! Tolong jangan jadi monster lagi, Hobi sedih liatnya.."

"Maafin abang..." gumam Seokjin diantara ceruk leher adiknya.

Setelah melepas pelukan itu, Seokjin beralih pada Namjoonnya yang masih diam membeku. Mata hitam legam itu perlahan merubah warnanya menjadi kecoklatan terang. Jiwa Joonie-nya kembali menguasai raga adik kesayangannya itu.

"Joonie???" lirih Seokjin lemah.

Namjoon bersedekap dada lalu membuang wajahnya merajuk.

"Lima eskrim coklat baru Joonie maafin!"

Harga dirinya seharga lima eskrim coklat? Wkwkkwkw.

Hah. Joonie tetaplah Joonie yang punya sisi kebocilan.

I Want (Good) Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang