Bel pulang telah berbunyi.
Hoseok segera memapah kembarannya menuju parkiran. Mereka berjalan sedikit terburu-buru karena takut Jimin dan Jungkook yang biasa mereka jemput menunggu lama disekolah sebelah atau malah mereka berdua yang menyusul kesekolah sik Kembar."Ck.. Kenapa lagi sik lemah itu? Ngerepotin mulu kerjaannya" sindir seseorang dari arah belakang.
Hoseok menoleh, terlihat tak jauh dibelakang sana segerombolan geng Rey minus Taehyung menatap kearah mereka dengan senyum meremehkan.
"Lo! Nggak ada kapok-kapoknya ya lo! Gue udah bilang, jauhin keluarga gue!" tegas Hoseok lagi.
"Oh tidak bisa... Taehyung itu temen kita"
"Taehyung bukan keluarga gue!"
"Ah masa? Yang bener?"
"Sial!"
Namjoon mencengkeram tangan kembarannya dengan kuat, menahan Hoseok agar tidak berbalik untuk mendatangi Rey dan gengnya.
"Hobi... Kita langsung pergi aja. Jimin, Jungkook pasti udah nungguin"
Hoseok mengangguk singkat dan melanjutkan langkahnya lagi.
"Lo mau kemana, Hobi?" seruan Rey membuat langkah Hoseok kembali terhenti.
"Lo gak pantes manggil nama itu!" Hoseok menatap tajam kearah Rey.
"Kenapa? Nama lo keliatan cupu, iya?"
Hoseok menggertakkan giginya, dia bisa saja berbalik dan menampar mulut lemes Rey tapi cengkraman ditangannya membuat dia urung melakukan niat itu.
"Pengecut!" Lagi dan lagi langkah Hoseok harus terhenti karena ucapan Rey.
Hoseok dengan cepat berbalik melepas rangkulan Namjoon berniat memberikan satu bogeman kecil agar Rey berhenti mengucapkan omong kosong tak berbobotnya.
"Jaga mulut lo, sat! Najis banget gue dengernya!"
"Kenapa? Itu bener kan? Lo pengecut, sedangkan kembaran lo itu lemah nggak berguna sama sekali!" Rey tersenyum miring sambil mengusap darah diujung bibirnya bekas bogeman Hoseok.
BUUGGG... BUUGGG...
Bogeman kembali dilayangkan Hoseok, kali ini berhasil mengenai perut serta ulu hati Rey dengan cukup keras. Hoseok tidak suka kekerasan tapi entah mengapa akhir-akhir ini emosinya sedang tidak terkontrol dengan baik.
"Hei!!" Rey menahan ketiga temannya menyuruh mereka untuk tidak ikut campur.
"Lo boleh hina gue. Tapi jangan pernah lo hina kembaran gue!" mata Hoseok memerah menahan amarahnya.
"Hobi udah.. G-gue pusing" lirih Namjoon dari kejauhan, dia terduduk dilantai menatap Hoseok untuk meminta kembarannya menyudahi perdebatan tak berguna ini.
Hoseok berjalan cepat, merangkul Namjoon dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan teriakan Rey yang mengumpati dirinya.
"Hoseok lo pengecut!"
"Rey! Gue udah bilang jangan ganggu saudara gue lagi!" terdengar suara Taehyung dari kejauhan.
"Kenapa? Gue muak liat lo yang selalu diem aja diperlakuin kaya orang asing dikeluarga lo sendiri, Tae!"
"Biarin gue urus urusan pribadi gue sendiri, Lo nggak perlu ikut campur!"
"Gue temen lo!"
"Lo udah terlalu banyak ikut campur masalah ini!"
Hoseok sedikit menoleh dengan tatapan bencinya kearah dua orang yang berdebat jauh dibelakangnya.
"Bocah sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...