Felix bangun dari tidur nya dengan keadaan yang tidak seperti biasa nya melainkan sangat luar biasa.
" Morning Sweetheart ".
Felix mencium kening Trixie lalu menggoyang kan sang putri agar terbangun.
" Morning Dad Lix, how was your sleep? ".
Balas Trixie dengan senyuman di wajah nya walau masih menunjukan kantuk yang berat akibat aktivitas malam yang hebat membuat jam tidur nya sedikit terganggu. Lalu Trixie kembali tidur.
" Very well, sangat amat enak, ehm i mean nyenyak tanpa gangguan sedikit pun ".
" Really? pantesan bangun-bangun happy".
Balas Trixie cepat kepada Felix.
" Wait a second dad Lix, what does it mean honey? ".
Felix mencoba mengajak gadis nya berbincang agar tidak kembali tertidur.
" it's mean i need 5 minutes more, masih ngantuk dad ".
" Oh c'mon sweetie you gotta go to shcool".
" Nope before kiss ".
Memang dari semenjak Trixie masuk bangku sekolah, Felix selalu membangunkan nya dengan ciuman di kedua kelopak mata mungil nya. Felix mendaratkan kedua ciuman nya di kelopak mata Trixie.
" Here's dad "
Trixie menunjuk bibir mungil nya, mengisyaratkan bahwa Felix harus mendarat kan ciuman disana.
" Are you sure ??".
Dengan suara yang meledek dan semakin mendekat kan badan nya kepada Trixie.
" No no no, it was kidding ".
" AHAHAHA NOO ".
Tawa kekecewaan Felix menggelegar menyelimuti kamar tidur Trixie, padahal diri nya tahu bahwa Trixie hanya bercanda.
" Kabuur.. ".
Trixie beranjak dari ranjang nya berhasil menghindar dari serangan fajar Felix . Ia lari keluar kamar meninggalkan Felix seorang diri.
Yap benar sekali jika Trixie tertangkap oleh badan kekar Felix ia akan tertawa terbahak bahak karena Felix yang tak akan berhenti mengklitik badan mungil Trixie.
" Raarr.. i'm gonna eat you honey".
Teriak Felix terdengar hingga anak tangga paling bawah. Membuat Trixie tertawa renyah.
Sedangkan Felix masih asik dengan wangi ranjang milik Trixie." Heeumm..kamar nya harum sekali ".
Felix terus menciumi wangi kamar Trixie.
Sambil membayangkan kejadian tadi malam.
Entah mimpi apa yang ia rasakan apakah itu bunga tidur atau bukan, rasa nya begitu nyata. Felix tertawa kecil dan senyum nya mengembang dengan sendiri nya.
Mengingat kejadian luar biasa tadi malam.🍭🍭
Felix menuruni anak tangga satu per satu, dengan tuxedo hitam yang menutupi kemeja putih bergaris biru membuat nya terlihat sangat tampan.
" Dad where are you going? ".
Trixie melontarkan kalimat tanya kepada pria dengan pakian yang sangat super rapih itu.
" Meeting, daddy akan antar kamu sekolah".
" Dad apakah kau lupa bahwa aku sudah menyelesaikan semester akhir ku dan sekarang sedang libur summer season ? ".
" Ah really?. Sorry honey i'm forgot , baiklah kalau begitu daddy pergi ya sayang ".
Felix mencium kening anak kesayangan nya.
Memeluk dan memberikan bonus cium dipipi sebelah kanan nya, memberi gigitan kecil pada pipi mulus Trixie.
" Auch ..".
Felix tertawa renyah ketika melihat reaksi Trixie kesakitan karena ulah jahil nya.
Terdapat bekas gigitan Felix pada pipi kanan Trixie. Membuat Felix semakin gemas pada putri kesayangan nya. Felix sangat menyayangi anak satu satu nya itu, sikap gregetan dan gemas nya akan muncul jika ia akan pergi meninggalkan putri nya sendiri di Mansion sebesar ini. Tidak sendiri lebih tepat nya Trixie ditemani dengan para maid dan penjaga mansion Felix.
" Dad aku akan ajak Lizzie ke Mansion ya".
Ucap Trixie ragu karena takut jika Felix tidak setuju dengan apa yang ia inginkan.
" Sure, Jangan lupa makan ya ".
" Ok Dad Lix, bye ".
Trixie berpamitan dengan ayah nya. Melambaikan tangan pada Felix yang beranjak menghampiri mobil Limosin nya.
" Muah ..".
Felix memberikan kiss bye pada putri kesayangan nya sebelum memasuki mobil Limosin nya yang sudah siap menerjang ramai nya kota London .
London sedikit ramai akhir-akhir ini. Banyak orang yang pergi kesana kesini menyelesaikan kesibukan nya masing-masing. Namun dengan jalan yang ramai para pengendara tetap berjalan teratur sesuai rambu-rambu.🍭🍭
Kedatangan Felix di kantor nya menjadi pusat perhatian bagi semua karyawan yang hadir.
Semua pandangan tertuju pada Felix.
Yap Felix Morrone pria dengan wajah seperti malaikat pencabut nyawa itu menjadi pusat perhatian semua orang. Rahang yang tegas dan badan yang kekar tentu cocok dipadukan dengan tuxedo yang dikenakan nya.
Ia menggunakan private lift nya yang langsung tiba di depan ruangan kerja nya.
Ruangan meeting dan ruangan kerja nya terletak tidak begitu jauh, hanya memerlukan beberapa langkah bagi nya untuk bisa tiba di ruangan tersebut.
Felix memasuki ruangan meeting yang sudah disiapkan oleh staf kantor nya.
Tanpa basa basi ia segera membuka agenda meeting dan langsung menuju pada inti permasalahan yang akan dibicarakan sekarang." Well, Ladies and Gentleman, meeting kita berakhir sampai disini, mengenai agenda selanjut nya sekertaris saya yang akan mengurus nya".
Felix segera keluar dari ruang meeting tersebut dan bergegas menuju ruang kerja nya.
Terdapat beberapa kerjaan yang harus segera ia selesaikan secepat mungkin.
Felix berkutik di depan layar laptop nya,
menganalisis apakah akan ada kenaikan pada kurva saham perusahaan nya atau malah sebalik nya, yaitu menurun.
" Excuse me.. Sir Morrone ? ".
Terdengar suara dari assistant pribadi nya Felix. Antonio Guerrerro ia adalah assistan sekaligus konsultan pribadi nya Felix.
" Come in Antoni ".
Felix mempersilahkan Antoni memasuki ruang kerja nya.
" Apa kepentingan mu kemari Antoni ?".
Tanya Felix kepada Antoni yang berdiam diri di depan meja kerja Felix.
" Begini Sir. Seperti nya kita harus melakukan kunjungan ke Las Vegas. Kita harus melanjutkan kerjasama dengan perusahaan terbesar disana agar saham perusahaan kita tetap stabil Tuan. Seperti nya akan ada investor yang merenggut saham kita disana ".
Felix mengerutkan kening nya, berpikir keras apakah ia harus berangkat kesana atau tidak.
" Mengapa harus Las Vegas ? ".
" Apakah tidak ada perusahaan besar lain? ".
Felix kembali melontarkan pertanyaan demi pertanyaan yang ada dalam pikiran nya.
" Begini tuan, perusahan kita sebelum nya sudah memasang bibit saham disana, jika kita tidak mengontrol nya bisa-bisa apa yang telah kita investasi kan hangus ".
Jelas Antoni panjang lebar terhadap Felix.
" Baiklah jika itu yang harus dilakukan, aku akan mempertimbangkan terlebih dahulu".
" Hubungi saya jika setuju tuan, biar saya yang mengosongkan jadwal anda dan mengurus jadwal keberangkatan nya. Baiklah saya pamit Mr. Morrone ".
Pamit Antoni asisstant pribadi Felix.Tinggalkan bekas sebelum pergi 💫
Vote dulu jangan lupa ! ☺️🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Dark Desire
RomanceGagah dan berfaras tampan namun memiliki sikap layak nya malaikat pencabut nyawa, kasar jika seseorang berulah dengan nya, namun lembut jika seseorang berkelakukan baik. Ayah angkat dari seorang gadis cantik yang tinggal di London. Apa yang akan ter...