Clubbing

3.5K 36 0
                                    

Mendengarkan musik merupakan hal terbaik yang selalu Felix lakukan ketika dihadang dengan padat nya kendaraan di kota London.
Ia membaringan tubuh kekar nya yang lelah dikursi empuk mobil Limosin milik nya.
Memejamkan mata nya berharap penat yang ada dalam dikepala nya berkurang.
" Mampir dulu ke FL, i'm kinda thirsty ".
Pinta Felix pada supir pribadi nya.

Ya, Fabric London  atau sering dikenal FL merupakan tempat minum langganan Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Fabric London  atau sering dikenal FL merupakan tempat minum langganan Felix. Hanya orang tertentu yang bisa memasuki club itu. Rekan kerja dan partner bisnis lah yang biasa Felix ajak bertemu disana.
Felix melonggarkan dasi nya yang masih mengikat kencang kerah kemeja nya.
" Silahkan Tuan Morrone ".
Supir pribadi Felix membuka pintu mobil Limosin nya dilanjut mempersilahkan tuan nya keluar.
" Thanks. Mungkin aku akan sedikit lama di dalam. Akan kukabari jika ada sesuatu, kau bisa pergi ".
Ujar Felix pada supir pribadi nya.
Felix langsung memasuki tempat yang sangat ia rindukan itu, sudah lama Felix tidak berkunjung dan menikmati alunan serta pemandangan indah di dalam sana.
Felix langsung disambut dengan pelayan khusus yang mengantar nya ke ruangan VIP.
Beberapa teman lama Felix sudah berada disana bahkan ada yang sudah bercumbu mesra dengan wanita kupu-kupu malam nya.
Chris salah satu teman lama Felix sedang bercumbu mesra disana. Dentuman musik tidak begitu terdengar ke dalam VIP Room, mereka memiliki musik khusus sendiri dalam ruangan nya. Musik yang tak begitu bising dan tentu nya meningkatkan gairah bagi para pendengar nya. Felix menduduki kursi yang kosong di ruangan VIP tersebut, hanya tersedia 3 kursi dan salah satu kursi nya telah diisi dengan kedua insan yang asik bercumbu mesra.
" Hello Darling..".
Tak lama seorang wanita memasuki ruangan tersebut. Wanita dewasa yang memang dengan sengaja nya dipekerjakan khusus di ruang VIP.
Felix hanya melemparkan senyuman tipis nya kepada wanita tersebut karena niat Felix dari awal hanyalah minum tidak lebih.
" You look so hot baby ".
Wanita itu semakin mendekati Felix.
Felix tak acuh dengan godaan-godaan yang wanita itu berikan.
" Let's having fun here darling ".
Rayuan yang terus wanita itu berikan kepada Felix. Ia mulai meraba dada bidang Felix yang tidak sama sekali Felix peduli kan.
Felix justru menikmati sentuhan gratis yang wanita itu berikan pada nya sambil menuangkan botol minuman favorit nya ke dalam gelas. Terasa semakin panas Felix meneguk minuman nya dengas kasar.
Lalu menarik kasar wanita itu turun dan menaruh mulut nya tepat di depan resleting celana Felix.
" Cepat! Do your Job !".
Perintah Felix singkat padat dan sangat Tegas.
Tanpa menunggu lama wanita itu pun mulai membuka resleting celana Felix dan mengeluarkan kejantanan nya yang masih tertidur. Ia berusaha membangunkan nya dengan beberapa sentuhan dari mulut nya.
Felix belum berkutik sama sekali ia sibuk memainkan handphone nya. Sedangkan disisi lain wanita itu sibuk membangunkan kejantanan milik Felix. Karena merasa diacuhkan wanita jalang itu langsung mencium bibir seksi milik Felix tanpa adanya aba-aba, membuat Felix tersentak dan menjauhkan handphone yang ia genggam.
" How dare are you ? ".
Felix pun menjauhkan muka nya dari wanita jalang itu dan langsung berdiri.
Mendorong wanita jalang itu dengan paksa hingga berlutut dan siap untuk melakukan oral sex. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Felix melainkan hanya setres dan penat nya lah yang berusaha ia luapkan pada wanita jalang itu. Dengan cepat dan kasar Felix memaju mundurkan kejantanan nya yang sudah menepati mulut wanita jalang itu, membuat si wanita jalang itu kesulitan bernafas dan sesekali tersedak. Namun Felix tidak peduli dengan itu. Ia hanya ingin kepuasan bagi diri nya sendiri.
Felix menarik cepat kejantanan nya dan melepaskan pelepasan nya di diseluruh wajah si wanita jalang itu, mengoles rata kan pada seluruh wajah wanita jalang itu, ia pun bergegas pergi membersihkan wajah nya karena masih banyak pelanggan yang ia harus tuntaskan nafsu nya. Felix membaringkan tubuh nya di atas sofa VIP room itu, memejamkan mata nya dan terus meneguk minuman favorit nya.
Meski berkadar alkohol tinggi, Felix tetap kuat meneguk minuman itu dalam keadaan sadar .
Ia menelpon supir lain yang berada di Mansion nya untuk menjemput nya. Karena mungkin supir yang baru saja pergi mengantar nya terjebak macet dalam perjalanan nya.
" Sampai kapan kau akan bercumbu Chris? ".
Celetuk Felix pada Chris yang sedang menjilat puting wanita sewaan nya.
" Shut up ".
Balas Chris cepat dan tidak peduli apa yang baru saja Felix lontarkan pada nya.
Tak lama ponsel Felix berdering tertera nama supir nya lah dilayar handphone nya.
Tanda bahwa ia sedang menunggu di luar.
" Ok saya segera kesana ".
" Bye Chris.. sucks that bitch Chris ".
Felix bergegas keluar ruangan VIP tersebut.
Meninggal kan Chris yang masih menikmati malam nya.

Daddy Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang