Felix memejamkan mata nya, ia mambayangkan diri nya sedang menggigit pipi mulus milik Trixie, tak peduli jika gadis nya kesakitan, yang terpenting rasa gemas nya pada Trixie bisa tersalurkan.
" Oh her lips...".
Tanpa sadar Felix membayangkan bibir bawah Trixie yang sedikit berdarah karena ulah Trixie nya. Felix tak hanya fokus disitu melainkan ia memperhatikan bagaimana cara Trixie mengigit bibir bawah nya, ia tak bisa lepas dari bayangan itu. Berharap bahwa diri nya lah yang sedang bermain dengan bibir pink merona milik Trixie. Saking lama nya Felix memejamkan mata ia terlelap tidur di atas sofa empuk nya dengan pakian yang masih terbuka.
" Heumm.. come here baby ".
Trixie mendekati Felix yang sedang besantai di atas sofa panjang nya, dengan pakian yang sedikit terbuka membuat Felix terlihat sangat seksi. Tanpa lama Trixie pun langsung menduduki Felix dari atas layak nya seorang anak kecil menduduki kuda mainan nya.
Felix yang sedari tadi menginginkan bibir kenyal milik Trixie pun langsung sigap melahap nya, menarik tengkuk belakang Trixie dan mulai melumat dalam mulut Trixie. Pikiran Felix semakin kacau, ia semakin ganas bermain dengan mulut Trixie. Trixie yang mengetahui Felix sedang dikuasai hawa nafsu ia tak tinggal diam, Trixie membalas permainan Felix dengan tak kalah ganas, semakin menekan dan meraih tengkuk Fekix lebih dalam. Memaju mundurkan pinggul nya disela-sela permainan mereka.
" OHHSSHH".
Keluh Felix saat Trixie menarik mulut nya paksa. Felix yang diselimuti pikira liar nya itu tak mau membuang moment berharga nya itu.
Ia membuka resleting celana nya dengan terburu buru, mengeluarkan kejantanan nya yang berdiri tegang karena ulah Trixie yang menggerakan pinggul nya di atas kejantanan nya tadi.
" Ride me baby girl ".
Bisik Felix pada Trixie yang terkagum melihat kejantanan nya itu. Trixie yang sudah terbawa suasana pun menaiki Felix lalu memegang bahu nya dan mulai menggerakan tubuh nya secara perlahan.
" Shh.. Ahh ".
Satu desahan lolos keluar dari mulut Trixie, ia tak kuat menahan rasa sakit dan nikmat secara bersamaan ketika mulai memasuki benda sakral milik Felix ke dalam area sensitif nya.
Felix yang melihat ekspresi gadis nya yang sedang kesakitan itu membuat kejantanan nya semakin menegak kencang.
" Hold on baby, rasa sakit nya akan hilang ".
Agar rasa sakit yang Trixie rasakan sedikit mengurang Felix mencium bibir seksi milik Trixie dengan sangat lembut. Menggerakan pinggul nya secara perlahan.
" Ahh.. Daddyy..hh ".
Lirih Trixie melepaskan tautan bibir nya. Trixie memejamkan kedua mata nya sembari mencengkram kedua bahu Felix dengan kuat, meluapkan rasa sakit sekaligus nikmat yang ia dapati dari gerakan kecil Felix.
" Hee'emm.... ".
Felix mengerang sembari memegangi pinggul Trixie. Kembali menggerakan pinggul nya secara perlahan, kali ini Felix menggerakan nya ke atas dan ke bawah. Membuat rasa sakit yang Trixie rasakan berubah menjadi kenikmatan yang tidak bisa ia jelaskan.
" OH..".
Trixie kembali mendesah tepat di telinga Felix.
Memberikan sedikit kecupan pada leher jenjang Felix. Tak kuat dengan permainan Felix, Trixie mengemut leher Fekix kuat-kuat sehingga menimbulkan tanda kepemilikan disana. Felix yang merasakan titik rangsang nya disentuh oleh Trixie pun semakin mempercepat gerakan pinggul nya.
" OH Baebb ".
Suara Felix memberat, nafas nya tidak beraturan dan tubuh nya semakin menegang.
" Yesshh.. Heummhh".
Balas Trixie disela-sela permainan Felix. Mendengar desahan yang Trixie, membuat diri nya semakin liar. Felix mulai meremas benda empuk milik Trixie. Memainkan nya dengan sangat lembut. Mencium nya dengan sangat rakus sembari menaik turunkan punggul nya.
Trixie dibuat puas oleh Felix, ia seperti sedang berkuda namun tubuh Felix lah yabg ia kendarai. Trixie memejamkan mata nya, tak kuat dengan seluruh kenikmatan yang Felix berikan pada nya.
" Oh Yeaasshh.. hee'umm Dadddyy..hhh...".
Desah Trixie bersamaan dengan tempo gerakan yang Felix berikan. Meremas bahu Felix sembari melumat lembut bibir tebal Felix. Tak tinggal diam Felix pun membalas lumatan dari Trixie. Felix memainkan lidah nya dengan sangat handal. Mengabsen satu persatu bagian mulut Trixie. Cumbuan mereka begitu intip dan panas.Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu
Tok..tok...tok..
" Mr. Morrone ".
Panggil Antonio dari sebrang pintu kamar hotel Felix.
Felix yang sedang terlelap tidur pun terbangun karena mendengar suara Antonio.
Tok..tok..tok..
Antonio kembali mengetuk pintu kamar Felix.
Ia sudah menekan beberapa kali tombol bell yang disediakan oleh pihak hotel nya namun nihil, Felix tetap tidak keluar dari dalam kamar nya.
Tok..tok..tok..
" Mr. Morrone Are you alright ? ".
Panggil Antonio pada Felix.
" Yeaah hold on ".
Teriak Felix dari dalam menjawab panggilan Antonio. Felix mengumpulkan nyawa nya dan beranjak dari tidur nya menghampiri pintu.
" Kenapa Antonio? Kau datang disaat yang tidak tepat ".
Keluh Felix pada Antonio.
" Oh sorry sir, aku akan kembali lagi nanti ".
Jawab Antonio dengan canggung.
" Tidak usah, sudah tidak bisa, katakan saja ada perlu apa kau kemari ".
Ucap Felix kesal pasa Antonio karena telah mengganggu mimpi indah nya dengan Trixie.
" Jadi begini Tuan, kita akan segera berangkat menuju Airport, keberangkatan anda sekitar 30 menit lagi tuan ".
Jelas Antonio pada Felix. Ia lupa jika Antonio sudah menjadwalkan keberangkatan pulang nya hari ini. Mengingat urusan perbisnisan nya dengan Club Omni sudah ditangani oleh Antonio.
" Really?, baiklah aku akan bersiap sekitar 30 menit ".
Jawab Felix pada Antonio.
" Tapi tuan keberangkatan nya 30 menit lagi ".
Ucap Antonio berusaha menjelaskan pada bos nya.
" Ya tinggal mundurkan saja jadwal nya, kau bisa mengganti hari bila perlu, apa kau lupa bahwa aku lah yang memiliki pesawat itu ".
Jelas Felix dengan bangga pada Antonio.
" Baik Tuan maafkan saya, saya akan mengganti jadwal penerbangan anda ".
Balas Antonio pada Felix.
" Saya pamit ".
Antonio meninggalkan Felix dengan perasaan kesal. Bos nya itu selalu saja bersikap seenak nya, tapi apa daya Antonio ia harus mengikuti setiap perkataan dan perintah yang Felix lontarkan pada nya, jika tidak, Felix akan memotong gaji nya tanpa berpikir dua kali." Huhhft menganggu saja, buyar semua kan mimpi nikmat yang sedang aku lakukan bersama Trixie ".
Felix menutup pintu kamar hotel nya dan melangkahkan kaki menuju ruang dapur.
Ia mengambil bir yang berada di dalam kulkas dan meneguk nya secara kasar.
" Apakah aku tertidur sangat pulas ? ".
Tanya nya dalam hati saat melihat jam menepati pukul 18.00 PM. Mengingat kesibukan Felix kemarin membuat diri nya tanpa sadar membututuhkan istirahat yang lebih.
" Aku akan membersihkan diri lalu mencari makan di luar ".
Ucap nya sembari meneguk kembali bir yang ia genggam.Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Dark Desire
RomanceGagah dan berfaras tampan namun memiliki sikap layak nya malaikat pencabut nyawa, kasar jika seseorang berulah dengan nya, namun lembut jika seseorang berkelakukan baik. Ayah angkat dari seorang gadis cantik yang tinggal di London. Apa yang akan ter...