Good Bye Sweetie

3.2K 40 0
                                    

" Morning my girl ".
Felix mengecup kening Trixie.
" Morning Daddy Morrone ".
Jawab Trixie sembari mengembangkan senyum indah nya. Membuat Felix ikut mengembangkan senyum nya lebar.
" How was your slept ?".
Felix menyelipkan rambut yang menutupi wajah cantik Trixie.
" Very well, best sleep i ever had ".
Ungkap Trixie pada Felix.
" Heeum'emm ? best sleep you ever had? ".
Penasaran terhadap lanjutan jawaban Trixie.
" Yep, karena aku tidur bersama pria tampan".
Jelas Trixie dibarengi dengan tawa renyah nya.
" Siapa pria tampan itu? ".
Tanya Felix berpura-pura polos pada Trixie.
" I don't know, ia berbadan atletis dan memiliki wangi yang sangat aku suka ".
Seketika Felix dibuat salah tingkah oleh nya.
" Ouh really? ".
Tanya Felix tak menyangka bahwa Trixie menyukai wangi nya.
" So you have to smell that guy ".
Kode keras Felix pada Trixie yang meminta nya untuk mencium aroma wangi badan Felix.

Drrtt.. Drrtt..
Antonio Guerrerro is calling..

Drrtt... Drrtt..
Antonio Guerrerro is calling...

" Sebentar Sweetheart , just a moment "
Felix mengambil ponsel nya yang bergetar di atas nakas dekat ranjang yang mereka tiduri.
" Bicaralah ".
Perintah Felix tak mau menunggu lama.
Antoni menjelaskan tentang jadwal keberangkatan menuju Las Vegas yang harus dipercepat. Mengingat banyak sekali saingan yang ingin mengambil alih saham nya membuat Antoni dan Felix harus bergegas.

" Sweetheart seperti nya kita harus segera pulang, Antoni sudah mempersiapkan jadwal keberangkatan ku ".
Ajak Felix pada Trixie yang masih berbaring di atas ranjang tanpa sehelai benang pun. Melainkan hanya ditutupi dengan selimut.
" Kapan kau akan pergi dad ? ".
Tanya Trixie pada Felix setelah menutup panggilan phone call dari Antoni.
" Malam ini ".
Jawab Felix cepat padat dan jelas.
" C'mon kemasi barang mu ".
Trixie pun bergegas mengemasi barang nya.

🍭🍭

Mereka sedang dalam perjalanan menuju Mansion mewah milik Felix. Suasana seketika hening. Trixie sedang tertidur di kursi mobil Tesla keluaran terbari milik Felix.
Sesekali Felix memandangi wajah cantik Trixie. Membuat nya semakin sulit untuk meninggal kan nya. Ia akan sangat merindukan nya, suara, wangi, dan ocehan polos Trixie.
Felix akan sangat merindukan itu semua.
Felix tidak mengajak Trixie ikut dengan nya karena tak mau jika putri kesayangan nya ikut teribat dalam permasalahan bisnis nya.
Mengingat Felix yang memiliki bisnis dimana mana tentu banyak juga pesaing yang ia miliki.
Ia tak ingin sesuatu buruk menimpa gadis kesayangan nya.
" Trixie wake up ".
Felix membangunkan Trixie dengan suara lembut nya.
" Hoaamm..".
Trixie menguap dan meregangkan badanya.
" Dah sampe ya ?"
Tanya Trixie polos berhasil membuat Felix tertawa renyah.
" Sudah sayang, look.. that's your home ".
Felix menunjuk kamar Trixie yang terlihat dari garasi mobil nya. Felix membuka kan pintu mobil nya untuk Trixie, mempersilahkan gadis nya turun. Mengambil beberapa barang bawaan nya di bagasi belakang nya. Langsung memasuki Mansion nya.
Trixie langsung membaringkan badan nya di atas ranjang berukuran queen size nya.
Meregangkan badan nya sambil memejamkan mata nya. Ia harus merelakan Felix pergi ke Las Vegas malam ini. Trixie bukan lah gadis yang manja, ia mengerti dan harus merelakan kepergian Felix, toh hanya beberapa minggu, Felix akan segera pulang secepat mungkin.
Tak terasa hari sudah sore, ia lupa jika keberangkatan Felix malam ini.
" Dad..!! ".
Teriak Trixie sembari lari menuruni anak tangga.
" Dad.. ! ".
Suara Trixie semakin kencang memanggil ayah
nya. Takut bahwa ia tak sempat mengucapkan salam pisahan.
" Hey what wrong? i'm here ".
Suara baritone itu akhirnya terdengar. Kepanikan Trixie pun mereda.
" Hih kenapa lama sekali menyaut nya ? ".
Kesal Trixie pada Felix yang sibuk dengan mengcheck and re-check barang bawaan nya.
" Lihat aku sedang apa ".
Jelas Felix memperlihatkan isi koper nya.
" Jangan lupa belikan ku oleh-oleh yaa ".
Riang Trixie menutupi kesedihan nya.
" I will ".
Balas Felix belum menyadari bahwa gadis nya sedih karena kepergian nya yang dipercepat.
" Miss you already daddy "
Lirih Trixie menghentikan kegiatan sibuk Felix
" Heyy.. it's okay Sweetheart aku akan segera kembali jangan risau ".
Felix mencoba menenangkan gadis nya, memeluk dan memberi nya kecupan di puncuk kepala nya.
" We can do Face Time as much as you want ".
Ucap Felix disela pelukan nya.
" Yeah i know".
Jawab Trixie mengerti apa yang harus ia lakukan.
" Aku ingin ikut mengantarmu ke Bandara".
Pinta Trixie pada Felix.
" Sure, honey, sebelum itu mari kita isi perut terlebih dahulu, apa kau tidak lapar ? ".
Saut Felix mengajak Trixie menuju meja makan. Mereka pun menikmati makan malam nya. Tak mau berlama-lama Felix segera menuju garasi mobil nya, tak lupa Trixie yang selalu membuntuti nya.
Felix diantar oleh supir pribadi nya, ia tak ingin jika Trixie langsung yang mengantar nya.

🍭🍭

London Heathrow atau dikenal dengan Bandar Udara Heathrow adalah bandar udara utama London. Yang akan mengantar kepergian Felix menuju Las Vegas. Jadwal keberangkatan nya 30 menit lagi, Felix masih memiliki banyak waktu dengan Trixie. Berhubung ia berangkat menggunakan Private Jett nya ia bisa mengatur waktu pemberangkatan nya. Namun tetap saja tidak bisa seenak nya.
" Kita sampai Tuan ".
Mobil Limosin Felix berhenti tepat disamping Jet pribadi nya.
" Alright Sweetheart you don't wanna say good bye to me? ".
Ajak Felix pada Trixie yang masih berdiam diri di dalam mobil Limosin nya.
" Just a moment ".
Trixie mempersiapkan diri nya untuk berpisahan dengan Felix.
" C'mon hug me ".
Felix menjulurlan kedua tangan nya, memberi akses pada Trixie untuk memeluk nya.
" Peluk aku sepuas mu honey ".
Trixie langsung memeluk erat badan kelar Felix. Badan yang akan ia rinduka, wangi yang akan ia rindukan. Trixie berusaha menahan sekuat tenaga agar air mata nya tak jatuh membasahi pipi nya.
" I'm gonna miss you so much Daddy ".
Lirih Trixie dalam dekapan hangat Felix
" So do i darling , aku akan selalu merindukanmu ".
Felix mencium puncuk kepala Trixie.
Mengetahui keberangkatan Felix yang sudah terjadwal, Trixie melepaskan pelukan nya.
" Give me some kissing ".
Pinta Trixie pada Felix.
Felix pun memberikan ciuman yang biasa ia berika pada Trixie sewaktu ia kecil.
Felix mengecup seluruh wajah Trixie, dimulai dari kening, hidung, kedua pipi dan berakhir pada bibir nya. Yap Felix baru saja mencium bibir kecil Trixie, membuat mata nya semakin memanas menahan air mata nya agar tidak jatuh.
" Alright Sweetheart, i'm ready for my flight ".
Ucap Felix pada Trixie.
" But i'm not ready for your flight ".
Balas Trixie pada Felix. Ia kembali memeluk Felix erat-erat.
" Ok i'll give you 10 minutes more ".
Felix kembali memeluk Trixie hangat.
" Okay dad, you can go ".
Trixie melepas pelukan nya. Walau berat rasa nya bagi Trixie untuk membiarkan keberangkatan Felix menuju Las Vegas.
Tetapi Trixie tidak boleh egois, ia harus mengerti bahwa bisnis ini merupakan prioritas juga bagi Felix.
" Good bye Sweetie ..".
Felix melangkah mendekati Jet Pribadi nya.
Dibalas dengan lambaian tangan mungil Trixie
" I love you ".
Teriak Felix dari dalam pintu Jet Pribadi nya.
" I love you too ".
Trixie membalas nya dengan teriakan sekencang mungkin ditambah gerakan isyarat, karena tidak mungkin suara nya terdengar jelas oleh Gelix. Bising nya suara mesin pesawat membuat suara Trixie terhalang oleh itu. Tak lama pintu pesawat tertutup, Trixie melambaikan tangan nya ke udara berharap Felix melihat nya. Harapan Trixie terwujud, Felix melambaikan tangan nya dari dalam Jet Pribadi nya. Pesawat Jet pribadi Felix pun terbang dengan atas ijin nya. Trixie yang hanya bisa melihat dari kejauhan kepergian Felix.
Langsung memasuki mobil Limosin nya dan menuju arah pulang.

Daddy Dark DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang