2

4.1K 399 8
                                    


Deru motor sport memasuki pekarangan rumah besar dengan sistem keamanan yang ketat. 3 motor sport itu berhenti pada depan pintu utama. Mereka memberhentikan dengan teratur. Yang didepan menurunkan kakinya dan melepas helm full face yang dia kenakan, tangannya menata kembali rambutnya dan masuk terlebih dahulu diikuti yang dibelakangnya.

"Porsche, kau ingin minum apa? Chay?"tanya Pete.

"Alkohol saja, karena kita ada ditempat kita. "Jawab Porsche yang disetujui oleh Porchay. Pete mengangguk dan segera ke dapur mengambil minuman untuk ketiganya.

Rumah besar dengan tumbuhan disekitarnya, memiliki lebih dari 100 CCTV untuk mengawasi setiap sisi rumah. Rumah yang dibeli atas satuan uang Porsche, Pete dan Porchay untuk membeli semua ini. Mereka menjadikan tempat ini sebagai tempat berkumpul dan bermain dengan bebas, menjadi diri sendiri dan menunjukkan pada masing–masing tentang identitas diri dan menaruh kepercayaan satu sama lain.

Porsche duduk bersama Porchay di sofa ruang tamu yang berwarna hitam. Porsche menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa dan Porchay yang menidurkan tubuhnya, dia mengacak-acak rambut miliknya hingga berantakan dan mengangkat kakinya membentuk segitiga, penampilan yang 100% berbeda dengan yang berhadapan dengan Kim. Remaja manis yang hilang menjadi remaja yang panas dan nakal, siapa lagi kalau bukan Porchay?

Porsche sendiri hanya melepas jaket hingga menampilkan tubuh besarnya yang terlapisi kaos ketat yang mencetak tubuhnya. Porsche banyak berubah kecuali tata bicaranya. Dia hanya menunjukkan jika dia nihil tata Krama seperti biasanya dan penampilan yang biasa ia gunakan saat di keluarga Mayor berubah menjadi seperti Porchay. Sangat berantakan dan dia sendiri hanya menatap langit–langit ruangan yang indah, rekomendasi dari dirinya.

Pete datang dan menggeleng melihat kedua sahabatnya yang sudah menjadi diri sendiri. Jadi, Pete mengikutinya. Dia melempar jaketnya dan meninggalkan kemaja merah polos dan celana yang dia pakai. Dia memberantakan rambutnya yang tidak nyaman. Ya, rambut yang selalu menutup dahinya dan biasanya di cap sebagai Nyonya Minor yang anggun hilang dalam sekejap mata.

"Alkohol datang!!"ujarnya semangat. Menuangkan pada tiga gelas dan Porsche serta Porchay yang mendengarnya langsung terduduk. Kedua lelaki itu menerima uluran gelas yang dituangkan oleh Pete.

Thruk!

"Cheers!"ketiganya bersorak sebelum menegak minuman dalam sekali tegukan. Bersendawa kecil dan menuangkan kembali alkohol.

"Sial, aku merasa bebas kembali. Sangat menyebalkan menjadi lelaki bodoh yang polos. "Kekeh Pete. Dia memutar gelasnya sebelum menegaknya. Porsche tertawa mendengarnya, ia rasa yang menderita disini adalah Pete dan adiknya. Keduanya menjadi pemuda polos yang bodoh sedangkan dia? Oh, jangan tanya. Semua tahu jika mulutnya tidak pernah di kontrol.

"Salah sendiri tidak mau menunjukkan jati diri. "Sindirnya. Porchay mendengus dan menendang kaki kakaknya yang mentertawakan dirinya. Dia kesal dan akhirnya mengambil lagi satu gelas alkohol dan meminumnya. Porchay merasa lega karena ia meminum kembali alkohol dengan bebas dan tidak perlu untuk berpura-pura menjadi pemuda remaja 19 tahun yang masih ilegal meminum semua ini.

"Kami hanya ingin bermain dengan ekspetasi mereka. Kau tahu Porsche, mereka akan terkejut melihat kita jika tahu orang yang selama ini bersih ternyata memiliki tingkat kenakalan tinggi. "Kekeh Pete. Porsche mengangguk antusias menanggapi. Meski Porsche tahu Kinn mungkin tidak menaruh banyak harapan karena mulutnya yang kelewat manis. Dia tahu jika Kinn sempat mengira jika dia adalah anak ayam yang patuh, tapi sungguh, Porsche tidak menyukai saat dia menjadi pemuda bermulut manis dan sok suci.

"Kau benar, tapi kurasa ekpektasi Kinn sudah berkurang. "ejeknya.

"Bukan berkurang, hanya sedikit yang tersisa. "Sahut Porchay. Mereka tertawa membayangkan jika mereka mengejutkan semua orang nanti. Alasan kenapa mereka tidak mendapatkan informasi tentang kenakalan mereka adalah karena Pete. Dia ahli dalam internet dan berkelahi, sedangkan Porsche pandai bermain senjata api dan bela diri dan Porchay adalah orang yang mengandalkan otak. Dia selalu memecahkan beberapa teka–teki meski bakatnya itu jarang dia gunakan, Porchay lebih senang bermain dengan psikologi dan hebat dalam pertarungan.

Triple P (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang