35

1K 132 0
                                    


"Pete? Pete!!!"Pete yang kala itu ingin melangkah memasuki lift untuk segera menuju ke arah tempat dimana Porsche dan yang lainnya menunggunya terhenti, Pete berbalik menatap Tankhun yang tersenyum lebar, pancaran sinar pada matanya tidak dapat Pete mengerti, apa yang dia pikirkan? "Oww, sudah lama tidak bertemu kau semakin cantik ya? Kenapa kau memanjangkan rambut mu?"tanyanya.

Pete memegang rambutnya dan tersenyum lebar, Dia berniat memanjangkannya beserta poninya yang kini sebatas bawah alis. Pete ingin berpenampilan berbeda dan dia tidak tahu, apakah gaya rambutnya yang sekarang cocok untuknya? Apakah tidak aneh? Atau bahkan, apakah itu baik–baik saja untuknya? Dan, dengan Tankhun memujinya, Pete merasa pilihannya adalah tepat dan cocok untuk dirinya.

"Ouh, ini. Bagus tidak? Aku mencoba hal baru. "

"Nah! Mau ikut aku? Kita akan membahas seputar rahasia kecantikan yang aku simpan? Kau harus mendadani dirimu dan buat Vegas semakin terpesona padamu! Ayo!!"tanpa bertanya persetujuan Pete, Tankhun menyeret Pete hingga membuat Nyonya Minor itu terjengkang kecil. Pol serta Uns–penganti Arm–mengikuti dirinya dan menjaga Pete yang terkejut.

"P'Khun, aku harus segera menemui Porsche."

"Lupakan anak itu! Kau tega meninggalkan ku seperti Arm? Pol, ambil tas milik Pete dan bawa selama aku mendadani Pete. "Pintah Tankhun. Pete menolak, tapi Tankhun tetaplah Tankhun. Putra sulung Theerapanyakul yang selama hidupnya tidak mau mengalah dan mau menang. Pete selama ini hanya tahu jika Tankhun itu tidak akan pernah bosan di rumah dan bahkan dia bisa menonton film sepuas yang dia mau. Tapi, Pete tidak tahu jika gilanya Tankhun mengalahi gilanya Porsche yang membunuh orang tanpa alat serta hanya mengandalkan tinju saja. Lalu Porchay yang rela mengorbankan teman satu sekolah demi keselamatannya, itu bagus sungguh!! Pete bangga pada adiknya!

Nyawa orang tidak sepenting nyawa diri sendiri!!!

Dan jadwal yang seharusnya dia menemui Porsche harus duduk manis dengan pelayanan terbaik di SPA milik keluarga Theerapanyakul. Pete menikmatinya dan bahkan dia bingung, bagaimana bisa dia menonton drama bersama Tankhun tanpa rasa bosan? Biasanya dia akan mengantuk dan berujung tidur. Tapi ini? Dia akan berbangga pada dirinya sendiri.

Jam setengah 12, Pete lupa dan merasakan ada sesuatu yang salah. Dia mengacuhkannya dan menatap drama yang di putar di layar kaca itu. Dengan pijatan yang membuatnya nyaman, dia menyandarkan kepalanya sesantai mungkin dan dengan aroma yang terbaik. Tankhun bahkan berceloteh tentang semua perawatan kecantikan. Pete mau Porsche dan Porchay tahu tempat dan kenyamanan ini!

"Jadi, apa kau berpikir jika para manusia bodoh itu akan mati? "

"Aku berharap begitu. Mereka sangat jahat mengorbankan satu orang demi keselamatan mereka lalu, sial, apa yang mereka lakukan? Mengurungnya?"

"Nah. Seleramu dan aku sama juga ternyata. Aku juga berharap dia mati juga!! Maksudnya, Mereka!"

Yang ada di ruangan hanya mampu tersenyum kecil melihat perdebatan yang di lakukan Pete dan Tankhun mengenai drama yang mereka tonton. Sungguh, mereka tidak marah pada si tokoh utama yang memiliki kemampuan lebih dianggap sebagai ancaman, dia di kurung namun dia di lempar sesaat para manusia bodoh itu membutuhkan sesuatu, dia di asingkan tapi dia di manfaatkan. Berbuat baik hanya untuk tujuan nyawa diri sendiri. Pete mendukung jika itu menggunakan otak! Tapi jika manusia yang berada di ambang hidup dan mati, mengapa harus memanfaatkan orang?

Setelah jam 2 siang, Pete dan Tankhun keluar sembari memeluk popcorn yang mereka makan untuk menonton tadi. Mereka masih berdebat dan Pete benar–benar melupakan masalah yang akan dia hadapi besok, rasanya menyenangkan juga bersama dengan Tankhun.

"Mengapa saat dunia hancur, manusia langsung menunjukkan sifat asli mereka. Kau lihat tadi Pete, hanya ada beberapa orang yang masih memiliki hati sisanya tidak! Lalu, saat dunia di ambang kematian, apa hal pertama yang akan kau selamatkan?"tanya Tankhun pada Pete yang mengunyah Popcorn, dan Pete yang tadi fokus mengunyah menelan terlebih dahulu dan hendak menjawab pertanyaan Tankhun yang dilontarkan padanya.

Triple P (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang