36

874 123 1
                                    


Waktu

Kehidupan

Kematian

Masa lalu

Apakah semua itu bisa dia atur? Dia ingin memutar waktu hingga dia tidak dapat merasakan bagaimana sakitnya rasa yang dia pikul.

Mobil yang berjumlah sebanyak 10 berangkat dengan segera dan diikuti 5 mobil Van. Mobil pertama berhenti tepat pada bawah pohon beringin jauh dari tempat markas yang di tuju. Kabut dingin dengan tanpa cahaya matahari mengawali pagi buruk bagai petaka hari itu. Tim A turun setelah Porsche menginjakkan kakinya di tanah yang agak lembek. Dia menghela nafas berat, misinya datang dan Porsche tidak mau mundur begitu saja. Dia sudah ada dalam beberapa langkah lagi meraih kemenangan. Jam tangan yang secara gratis di berikan Pete terpasang pada tangan Porsche serta Kim, mereka membagi dua kubu dalam Tim A, satu ke ruang pribadi Kun dan satu ke arah ruangan rahasia yang lain.

[ Hallo? Porsche kau dapat mendengar ku? Arm? ]

"Aku bisa, Pete. "

[ Saya juga bisa, Khun Pete. ]

[ Tim A, segera pergi melalui dinding sebelah kiri. Di sana penjaga agak lengah, segeralah. ]

"Oke!"

[ Khab, Khun Pete. ]

Porsche memimpin jalan usai mematikan mikrofon yang ada di tubuhnya. Dia menyerahkan Arm pada pihak Kim yang akan memasuki ruangan pribadi milik Kun, Porsche sendiri memilih mengambil Pete yang menjadi pihak terakhir menyerang nanti. Mereka melangkah cepat tanpa menimbulkan suara, berlari dengan hati–hati sesuai informasi dari Pete. Udara dingin jam 6 kurang itu membuat Porsche mengerutu dalam hati. Dia harus rela tidak mandi karena ramalan cuaca akan datang hujan deras yang Porsche sendiri tidak tahu itu kapan akan datang, belum lagi nanti dia akan bermandikan darah dari peperangan ini.

Senjata M–16 Porsche acungkan dengan posisi siaga. Senjata kedap suara yang di berikan Arm. Porsche juga meminta agar semua senjata untuk Tim A sementara harus kedap suara, bukan hanya untuk mereka yang menyelinap agar tidak ketahuan, mereka juga tidak mau membuat keributan dan membuat rencana rusak.

Sesaat Tim A ada di dinding sebelah kiri, mereka segera menerobos dari celah kecil di area dinding sebelah kiri . Tanpa memberi kesempatan mencerna kehadiran Tim A, mereka menembakkan peluru pada kepala semua pengawal. Pete juga memilih membobol sistem CCTV dan kedua pemimpin itu memutuskan menggunakan cincin di jemari tangan mereka, menunjukkan pada pihak musuh jika Theerapanyakul sudah berganti pemimpin dan berganti juga sistem kerjanya. Tim A mulai memasuki rumah yang memiliki taman luas dengan hutan buatan di sepanjang pintu masuk.

Kesempatan tempat itu mereka gunakan untuk bersembunyi dan menunggu arahan dari Pete. Arm sendiri memilih untuk berjongkok di samping Kim, Arm hanya membawa flashdisk dan alat untuk membobol teknologi milik Kun. Pete akan membantu Tim lain menemukan celah yang aman dan tidak membuat rencana itu gagal.

"Sekarang bagaimana?"

[ Penjagaan di depan pintu utama agak ketat. Vegas? ]

[ Yes, baby?  ]

[ Buat arahan di sekitar taman luas sebelah barat daya ]

[ Akan segera kulakukan, baby. ]

"Sialan, ini bukan waktunya menunjukkan kemesraan kalian! "Geram Porsche mendengar percakapan tanpa peduli tempat itu. Sedangkan yang bersangkutan hanya di balas ejekan dari Vegas serta keheningan dari Pete. Anak itu fokus mengotak–atik laptopnya dan Kinn di sebelahnya malah merokok tanpa peduli mereka akan bagaimana.

"Pete, butuh susu?"tanya Kinn dan Pete mengangguk. Kinn mengulurkan susu kemasan pada Pete dan suami Vegas itu segera meminumnya. Dia butuh kopi sebenarnya, tapi itu mustahil dan Pete tahu itu. Kinn sendiri kembali menghisap rokok dan tidak terlalu peduli dengan peperangan ini, jika sekarang takdirnya mati ya, tidak masalah.

Triple P (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang