Triple P (Complete)

16

Matahari yang menyising dan menghantarkan rasa panas Kinn rasakan. Matanya menatap keluar jendela besar yang ada di ruangannya, menatap semua gedung yang berjajar dengan padatnya kota Bangkok. Kinn menatap semua itu dengan mempertahankan tangannya menahan headphone di telinganya. Telepon dari rekan kerjanya, tangannya memegang se gelas alkohol dengan es batu di dalamnya. Mata tajamnya menatap ke depan dan mengangguk usainya

"Kirimkan semua datanya. "Ucapnya sebelum menutup telepon. Kinn menyimpan handphone miliknya pada saku dan meneguk alkoholnya sebelum berbalik dan mengerjakan semua berkas yang ada di mejanya. Selain mengurus pengkhianat Cuang, Kinn juga harus mengurus semua hal tentang transaksi, penjualan, pembelian, kerja sama atau bahkan tentang usaha dari keluarga Theerapanyakul. Porsche? Oh ayolah, terakhir kali Kinn menawarkan untuk mengerjakan semuanya tapi dia...

"Heh, masih untung aku mau menjadi tumbal mu ya, jangan berharap untuk aku mengerjakan semua berkas ini!!"ucap Porsche dan menuding pada berkas yang ada di meja. Kinn menatapnya dan menghela nafas.

"Porsche ini semua adalah data tentang berjalannya usaha keluarga Theerapanyakul utama, memang ini adalah bagian dunia gelap. Karena kepempimpinan kau ambil alih kau harus mengontrolnya sebagai pemimpin."ucap Kinn berusaha membujuk Porsche. Porsche menatapnya kesal sebelum berdiri dan menatapnya dengan memicing tajam.

"Kau seharusnya mengerjakan semuanya. Oh, kau mau ambil cincin ini lagi? Silahkan. Aku sudah sepenuh hati menjadi kambing hitam mu dan rela memakai cincin yang bisa saja menjadi kunci kematianku!! Berterima kasihlah padaku karena aku tidak mengembalikannya. "Ucapnya. Porsche menghela nafas dan menaruh kakinya pada meja di di depannya membuat Kinn menatapnya kesal. "Mau mengerjakan semua tugas ini atau kau akan ku tendang dari sini! mumpung aku sebagai pemimpin Anakinn. "

Saat itu Kinn tidak punya cara lain selain harus mengangguk dan menerima ancaman Porsche. Sekarang posisinya dia sudah harus mengurus semua berkas ini. Kinn rasa semua ini sama saja membebankan, selain dia harus mengurus perusahaan dia harus mengurus dunia bawah dan semua itu sama saja saat Kinn masih memakai Cincin klan utama. Sekarang, Porsche yang memakainya dan tugasnya masih sama banyaknya. Tidak ada perbedaannya walau kepemimpinan di ambil alih oleh Porsche. Kinn menghela nafas sekali dan mulai mengerjakan semaunya. Kinn pasrah sungguh.

Cklek!

Blam!

"Kinn aku mau bicara serius. "Ucap Porsche sebagai sapaan. Kinn yang baru saja mengerjakan berkas menoleh. Matanya menatap wajah Porsche yang sangat serius, lelaki yang sebagai tunangannya itu tidak main–main seriusnya. Kinn mengangguk dan berdiri duduk di sofa di ikuti oleh Porsche meski anak itu ada dan berjarak dengannya.

"Apa? Ada masalah?"tanyanya. Porsche menggeleng dan menekuk kakinya pada kaki kanan, punggungnya bersandar pada sofa dengan tangan yang dia lipat untuk bantalan kepalanya.

"Kapan biasanya pelelangan di lakukan?"

Kinn menatapnya penuh, apa yang dia katakan? Sejauh ini Porsche selaku tidak peduli pada sebuah acara, kegiatan, atau apapun yang menyangkut dunia bawah. Kini kenapa Porsche bertanya begitu padanya, apa yang dia inginkan? Kinn sendiri sangat terkejut dengan pertanyaan Porsche dan pemikirannya mulai bercabang jika Porsche akan mengacau. Mengetahui pemikiran konyol Kinn, Porsche memilih berdecak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku menemukan informasi jika istri Khun Cuang selalu tertarik pada acara ragam seperti pelelangan. Porchay mengatakan jika kita harus kembali menculik orang yang berhubungan dengan Cuang dan membuatnya keluar dari persembunyiannya. Jika Niran bukan anak kesayangannya maka istrinya yang menjadi cara selanjutnya. Kita akan menyekapnya dan mengurungnya lalu memintai sebuah informasi di mana Cuang berada, bukankah mustahil jika istrinya tidak mengetahui letak suaminya tinggal?"jelas Porsche. Kinn mengangguk dan mengingat–ingat kapan acara itu di lakukan.