Triple P (Complete)

42

"Ada apa dengan cara berjalanmu?"tanya Porsche menatap Porchay yang berjalan pincang. Yang di tanyai berhenti beku, seperti maling yang tertangkap, anak itu berbalik dengan pelan dengan cengiran yang lebar. Porsche yang memegang semangkuk sereal menatap adiknya bingung. "Jatuh?"

"Ah, itu....um, apa ya..."

"Mungkin bercinta. "Sahut Vegas. Porsche melotot pada Vegas yang datang dengan senyum miring mengejek, Porchay sendiri langsung menunduk meruntuki mulut kakak ipar sepupunya yang benar itu.

"Apa yang kau katakan? Tunggu, itu apa?"tanya Porsche. Tangan anak itu menunjuk pada tas yang di bawaoleh Vegas. Vegas sendiri yang berniat untuk mengantarkan berkas yang dia kerjakan bersama Pete kemarin menoleh menatap tas itu. Dia ber-oh ria dan menjelaskan tentang tujuannya. Porsche mengangguk mengerti.

Porchay sendiri sebenarnya juga tahu tentang perihal liburan yang di rancang oleh Porsche dan Pete. Mereka beralasan untuk merayakan atas konflik yang mereka alami sejak menjabat sebagai pemimpin. Porsche sebenarnya tidak begitu yakin, karena dia tahu apa yang harus di kerjakan untuk hari ini. Dan, Porsche meruntuki Kinn yang baru memberitahukan padanya jika pekerjaan yang di lakukan secara lambat, liburan itu akan mundur dan bisa saja batal.

Porsche mengambil tas Vegas dan segera dia memeriksanya. Porsche dan Pete membagi tugas selama pemulihan yang di lakukan Pete sekarang. Porsche akan mendatangi semua pertemuan, rapat, atau merancangnya di balik tirai–jika masih di butuhkan–, lalu, Pete akan mengerjakan semua berkas dan dokumen milik dunia bawah Theerapanyakul. Itu di lakukan agar tugas mereka cepat selesai, Pete juga memutuskan untuk memberitahu pada Porsche agar memajukan semua jadwal.

Porsche awalnya membantah keras atas permintaan dari Pete. Akan tetapi, Pete beralasan agar semua cepat selesai dan Porsche mengkhawatirkan tentang istirahat dan pemulihan luka Pete. Begini–begini Porsche itu khawatir dengan Pete, terlepas dari apa yang dia lakukan selama ini.

"Oh ya, bagaimana keadaan Pete? Apa dia mulai membaik?"tanya Porsche. Vegas mengangguk dan setelah itu dia sadar jika Porsche tidak akan melihatnya mengangguk, jadi dia akan memilih menjawab saja–meski Vegas sedang dalam mood buruk pagi ini–ketimbang singa milik Kinn akan mengamuk. Porsche sendiri berjalan bersama Porchay yang mengikuti kakaknya, dia memakan sarapan Porsche dan Porsche sendiri tidak mempermasalahkannya. Dia akan memakan hal lain nanti.

"Sudah, pagi ini saja dia sudah bisa meloncat–loncat di lantai. "Jawab Vegas. Dia tidak berbohong tentang hal itu. Pagi tadi, Pete benar–benar banyak bertingkah, dia merusuh pada pagi hari dan membuat Vegas ketakutan dan panik melihatnya yang tidak peduli pada jahitan yang bisa saja terbuka jika dia terlalu banyak bertingkah. Porsche tersenyum kecil membayangkan anak itu akan bertingkah banyak, itu wajar. Porsche bahkan pernah membanting Vas karena dia pusing atas tingkah Pete yang menunjukkan jika dia sudah sembuh.

"Itu mending. Saat Pete pernah jatuh di area sirkuit dan membuatnya harus di rawat. Dan, dia membuktikan jika dia sudah sembuh malah lebih parah, dia bersiap meloncat dan bergelantungan di balkon yang untungnya lantai 3 itu. "

"Dan Hia membanting Vas karena dia frustasi dengan sikapnya. "Sambung Porchay. Vegas terkekeh kecil membayangkan Pete berubah menjadi monyet yang bergelantungan pada besi balkon.

"Tenang saja sobat, tingkah Pete akan menjadi–jadi saat kau kembali nanti. "

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

"Nggak!! Tidak mau itu!!"jerit Pete. Lelaki itu berbalik dan melipat tangannya di depan dada. Vegas menghela nafas menatap Pete yang benar–benar banyak bertingkah. Benar kata Porsche, Pete akan menjadi–jadi sesaat dirinya pulang dari kediaman Mayor. Buktinya saat dirinya akan ke rumah sakit menemani Pete, Pete rewel dan memintanya membawakan eskrim. Namun, saat sudah sampai, Pete meminta bukan rasa yang Vegas belikan. Setelah itu, Vegas membelikannya lagi dan kini dia menolak apa yang dia inginkan.