28

1K 127 0
                                    


Setelah keadaan yang kacau dari hasil pertengkaran Porsche, Porchay dan Pete. Ketiga lelaki manis itu duduk dengan tenang dengan kaki merapat, tangan yang berada di lutut, kepala menunduk dan gerutuan yang belum berhenti. Walau sesekali Porsche akan menyenggol kaki Pete untuk membuat anak itu menghancurkan kesunyian yang terjadi, Pete sendiri malah menyenggol Porchay karena dia pikir Porchay yang termuda.

"Jadi, seperti pengakuan kalian tadi. Pete benar–benar seorang hacker, bukan? Sudah berapa lama kau menekuni hal itu Pete."tanya Kinn menatap istri Vegas yang mengerucut kecil merasa, kenapa dia yang pertama?

"Dari kelas SD karena aku tertarik dengan teknologi. Lagipula, kenapa kau menanyakannya? Ak–mhpp!!"

"Diam bodoh, aku mau berakting menjadi orang ter–Zolimi. Siapa tahu ada yang menyelamatkan kita."bisik Porsche mendekap mulut Pete. Pete menepuk keras tangan Porsche membuat Porsche segera melepaskannya.

"Siapa yang kau andalkan?"

"Salah satu anak sulung Theerapanyakul. "Bisik Porsche membuat Pete langsung tersenyum lebar. Bisa diandalkan juga dia.

"Lalu, yang dimaksud oleh Porchay tadi apa? Geng?"

"Nah, geng itu bernama Perschy. Singkatan nama kita bertiga yang artinya adalah Pete, Porsche dan Porchay tapi namaku huruf 'a' di hilangkan jadi Perschy. Lalu geng ini di ciptakan 4 tahun lalu saat kami sudah bersahabat selama 10 bulan. Kami menyebarkannya untuk memperoleh informasi saat sudah terjalani selama 1 setengah tahun, menyebarkannya pada semua organisasi mafia dengan bantuan P'Pete kita mengetahui siapa saja mafia yang ada di Thailand atau bahkan yang di luar. Khusus Kun kami menyebarkannya sebanyak 2, satu sebagai pengawal dan satu lagi orang kepercayaan. Tidak sampai di situ...."

Pete mendekat pada Porsche yang menatap Porchay kesal. Bisa–bisanya adiknya menyebarkan semua informasi mereka. Benar kata Pete, bongkar saja semuanya. Porchay bahkan dengan suka rela memberitahukan kepada mereka tentang kelebihan, keahlian, tempat aman mereka dan semuanya.

"Kupikir kita sudah punah, Porsche. Adikmu dengan suka rela menyebarkan semua informasi yang selama ini ku tutup. Bocor sekali mulutnya. "

"Dia adikku Pete, walau dia bodoh aku menyayanginya. Walau dia sekarang dengan mudahnya berkata tentang organisasi, informasi kita, aku masih menyayanginya. Jika tidak sudah ku lempar bantal ini pada kepalanya. "ucapnya.

"Jadi, saat bantal ini kau lempar, kau sudah tidak menyayanginya begitu?"tanya Pete dan di angguki oleh Porsche. Sungguh, Porsche tidak berbohong. Walau saat Porchay membongkar tentang aibnya saat pertama kali belajar menembak, Porsche dengan mudah melempar bantal pada kepala adiknya dan membuat Porchay sadar terlalu banyak informasi yang dia jabarkan. Pete sendiri memilih menekuk kakinya dan dia naikkan pada sofa, memeluknya karena dia sendiri sudah terlalu malas meladeni terbongkarnya masalah ini. Hei, Pete ini juga karena kau ya!

"Baiklah, kurasa informasi yang kau berikan sangat banyak dan semua itu yang kami cari. Apakah kalian bekerja untuk orang lain?"tanya Kinn. Sontak ketiganya menggeleng dengan kompak.

"Kau pikir saja sendiri, apa waktu kami cukup untuk menyelundupkan informasi Theerapanyakul di saat kami adalah bagian dari keluarga ini?"sengit Porsche. Dia masih dendam dengan Pete yang membuat informasi mereka terbongkar. Pete sendiri dengan tidak berdosanya malah memainkan sarung bantal. Pete merasa bosan...

"Hanya bertanya, Porsche. "Sengit Vegas membuat Porsche mendengus. Porchay memilih diam dengan menahan kantuk yang kembali hadir. Apakah waktu istirahat di buang jauh hanya karena dua kakaknya atau lebih jelasnya Pete yang menyeretnya? Porchay juga mau tidur, ingin meluruskan badannya serta tulangnya, lalu belum lagi Porchay masih pusing karena tidur sebentar. Pete yang tengah berdiam tiba–tiba merasakan getaran pada sakunya, dengan cepat dia mengambilnya dan membuka sandi headphone.

Triple P (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang