Sejak ia berhasil membawa Preticia pulang ke istananya, waktu pagi terasa lebih menyenangkan bagi Eldrick. Tak ada lagi dirinya yang pemarah dengan wajah yang seram, yang ada hanyalah Eldrick dengan wajah yang ramah dan bahagia.
Setelah menyelesaikan rutinitas paginya, Eldrick berkeliling, mantap istana yang saat ini sedang didekorasi dengan megah. Tiga hari lalu ia berhasil menemukan Preticia, dengan izin Duke Maivolery dan juga Ayahnya, Preticia diizinkan untuk tinggal diistana selama persiapan acara pernikahan mereka. Setelah Preticia sembuh total, maka acara pernikahan mereka akan segera dilangsungkan, dan Eldrick tidak sabar untuk itu.
Eldrick tahu semua ini memang berlangsung dengan cepat, tapi ia tidak peduli. Yang terpenting adalah Preticia sudah bersamanya, mengikat gadis itu untuk terus berada di sampingnya. Tak peduli siapa yang gadis itu cintai, ataukah ia bahagia atau tidak dengan pernikahan ini. Tapi Eldrick yakin seiring berjalannya waktu, Preticia akan jatuh cinta kepadanya.
Ia harus bertindak cepat untuk bisa memiliki gadis yang sudah diklaim olehnya. Sebab ia tahu tak hanya dirinya saja yang menginginkan Preticia, jika ia kalah cepat sedikit saja, Preticia akan benar-benar pergi darinya.
Eldrick sudah cukup kesal saat mengetahui fakta bahwa ternyata Preticia mencintai pria lain, tunangannya itu telah memiliki kekasih di luar sana. Parahnya orang itu adalah salah satu keturunan algojo.
"Bohong! Kau pasti bercanda!"
"Ti–tidak Pangeran. Aku bahkan cukup terkejut saat mengetahui Preticia sudah memiliki tunangan,"
"Berapa lama?"
"A–apa?"
"Berapa lama hubungan mereka?"
"Aku tidak tahu. Tapi mungkin baru beberapa hari yang lalu, Pangeran."
Semula Eldrick tidak percaya dengan ucapan gadis itu, namun saat ia diajaknya untuk pergi menemui Preticia, Eldrick justru malah berpapasan dengan gadisnya, bersama dengan seorang pria yang tidak bisa Eldrick lihat wajahnya, sambil berpegangan tangan.
Saat itu, Eldrick merasa ada yang berbeda dengan dirinya, kemarahannya memuncak, ada perasaan ingin menghajar pria tersebut lalu menyeret gadisnya untuk pulang. Namun Eldrick tahu, ia tidak akan mendapatkan apapun jika melakukan semua itu.
Itu sebabnya ia bermain cantik.
Setelah tahu cerita bagaimana Preticia bisa sampai di sini lewat gadis algojo yang dikenalnya bernama Viana, ia pun merencanakan sesuatu untuk membawa gadisnya pulang, yaitu menempatkannya dalam bahaya.
Dengan bantuan Viana serta temannya Alice, rencananya berjalan dengan mulus. Kini Preticia pulang tanpa ada paksaan ataupun pemberontakan. Meskipun Preticia pulang dalam keadaan yang mengenaskan, namun itu baik baginya. Sebab Eldrick akan menyebarkan rumor buruk tentang apa yang terjadi pada Preticia sehingga pria algojo yang tak dikenalnya itu takkan bisa bertemu lagi dengan Preticia.
Hal itu dikarenakan Eldrick telah menceritakan kisah yang dramatis tentang bagaimana Preticia bisa mendapatkan luka-lukanya yang begitu parah pada keluarga Preticia serta pada keluarga kerajaan, sehingga menyebabkan Preticia dijaga dengan sedemikian ketatnya.
Eldrick merasa beruntung karena orang-orang begitu mudah percaya kepadanya. Mungkin memang benar, bahwa dunia ini bekerja di sekitarnya sehingga apapun yang diinginkannya bisa dengan mudah didapatkannya.
"Pangeran, Tuan Putri sudah bangun," ucap salah seorang pelayan yang ia tugaskan untuk memantau kegiatan Preticia.
Eldrick tersenyum senang, entah mengapa hanya dengan mendengar nama Preticia saja, ia begitu bahagia. Eldrick begitu mendamba kehadiran Preticia, dan kini hanya tinggal sedikit lagi ia akan bisa memiliki gadis itu. Tanpa menunggu waktu lama lagi, Eldrick berjalan menuju kamar Preticia.
![](https://img.wattpad.com/cover/299003109-288-k398309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be With You [The End]
Romance[Cerita ini hanyalah karya fiksi semata baik nama, tempat, penokohan, serta nama organisasi. Semua tidak terjadi di dunia nyata dan hanya bersifat khayalan. Mohon bijaklah dalam membaca. Terima kasih!] #mari vote dan komen, wahai kalian yang membaca...