BAB XXXVI : Tangkap Dia!

152 26 6
                                    

⚠️TRIGGER WARNING⚠️
❗VIOLENCE, HARS WORD❗

jika tidak suka dengan adegan tersebut, dipersilahkan untuk melewati BAB ini!

Selamat membaca~

🥀🥀🥀

Preticia meremas gaunnya dengan gelisah sambil terus menatap sekitarnya. Melihat perlakuan aneh Preticia, Eldrick berinisiatif untuk mengambilkan air untuknya karena menurutnya saat ini Preticia sedang gugup. Setelah izin pamit dengan Preticia, Eldrick pun berlalu pergi untuk mengambil air.

Tak lama Eldrick pergi, tiba-tiba ada seorang pelayan yang memberikannya sebatang bunga Calla Lily. Itu miliknya yang tadi siang sempat ia petik, kemudian ia taruh di meja dekat ranjang.

"Siapa yang memberikannya?" tanya Preticia.

"Saya tidak tahu, tuan putri. Dia hanya memberikannya padaku dan menyampaikan untuk diberikan kepada tuan putri."

Preticia menoleh ke segala arah, mencari kemungkinan siapa yang memberikannya bunga yang tadi siang baru saja ia petik.

Ketika itu, matanya menangkap sosok Lynch, tengah berdiri bersandar pada tiang penyangga.

Preticia tersenyum lega, ternyata yang tadi itu bukanlah halusinasinya semata. Ia tersenyum tipis karenanya.

Kemudian Preticia melihat bunga itu lagi, senyumnya semakin melebar saat memandangnya. Ia mengerti pesan yang disampaikan oleh Lynch, bahwa ia harus percaya kepadanya.

Preticia menatap Lynch, memandangnya dengan penuh haru. Matanya berkaca-kaca dan Preticia berusaha mati-matian untuk tidak meneteskan air matanya.

"Ini airnya, minumlah!" tiba-tiba Eldrick datang dan memberikannya segelas air. Preticia yang terkejut langsung menerima gelas itu sembari menghilangkan air mata yang memupuk di kelopak matanya.

Preticia meminum airnya hingga tandas, lalu meletakkannya di atas meja yang berada tepat di sampingnya.

"Apa kau lapar?" tanya Eldrick lagi dan Preticia pun menggeleng sebagai jawabannya.

Terkadang Preticia merasa tak enak hati karena kebaikan Eldrick, terutama kepada para istri-istrinya. Preticia tak sepolos itu untuk tidak menyadari tatapan ketidaksukaan mereka terhadap dirinya yang terlihat mendapatkan banyak perhatian dari Eldrick. Ada yang secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

"Aku ke sana dulu, ya!" pamit Eldrick sambil menunjuk ke arah gerombolan Pangeran yang sepertinya pernah Preticia lihat.

Semakin dilihat, Preticia jadi ingat bahwa mereka adalah orang-orang yang membantu Preticia untuk mengetahui niat Eldrick untuk menikahinya.

Preticia mengangguk, mengizinkannya.

Selepas kepergian Eldrick, Preticia mencari keberadaan Lynch lagi namun tak dapat ia temukan di mana pun membuatnya jadi merasa khawatir, sebab ia tak tahu apa yang akan dilakukan oleh Lynch untuk meyakinkan kedua orangtuanya.

Sementara di sisi Lynch, ia tengah menatap Ayah Preticia dan juga Ibunya yang tampak akrab dengan Raja dan Ratu. Di tambah kedekatan mereka pada Raja dan Ratu tentu membuat popularitas mereka meningkat di kalangan bangsawan, kini Lynch menjadi ragu bahwa kedua orang tua Preticia bisa diajak berbicara dari hati ke hati.

Ayahnya pernah bilang, jika kau ingin menikahi seorang gadis, bicarakan pada Ayahnya dari hati ke hati. Jika sang Ayah merestui, bahkan dunia pun tak akan bisa memisahkan kalian.

Namun bagaimana caranya Lynch bisa bicara dengan Duke Maivolery dari hati ke hati sementara ia saja tampak merestui hubungan Pangeran Eldrick dengan Preticia?

I Want To Be With You [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang