Buku 2 : Tirtapawitra

5 2 0
                                    

Layaknya kembali dari kematian, aku berjalan keluar tepat sepuluh detik sebelum akhirnya mobil yang aku tumpangi meledak.

Saksi?

Hanya bakul mendoan di ujung Jalan Kentungan yang saat itu hanya melihatku dengan sorot matanya yang bingung bertemu sorot mataku.

Dia lari ketakutan.

...

"Tidak ada, Put. Air itu tidak ada. Bagaimana kamu akan mencarinya?"

...

Kembali dari kematian yang aku buat sendiri bukan hal yang mudah. Hal terakhir yang aku lakukan di Jogja adalah membuat sebuah ledakan. Aku harus mencari sesuatu untuk memadamkannya.

Air.

Tirtapawitra adalah tujuan akhirku. Aku mencari sesuatu yang tidak ada. Aku mencari air kehidupan di kota orang.

Apa aku gila?

...

"Put, sadar! Apa kamu udah gila?"

...

Di tengah kemarutnya pikiran, aku bertemu mereka. Lakon baru. Anggaplah aku memang gila, terjebak dalam delusi karena pembunuhan.

Tapi mereka nyata.

Kalian bisa meyakinkanku bahwa Tirtapawitra itu tidak ada, tapi kali ini akan aku buktikan bahwa lakon baru di depanku itu nyata dan merekalah yang akan membawaku ke air kehidupan

Tirtapawitra.

Putra HandhokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang