Seluruh anak buah Jack sudah selesai memaksa keluarga Demelza untuk meminum cairan bening yang tuannya berikan.
Sherianne menyeringai karena efek dari cairan itu akan bekerja sebentar lagi. Gadis itu perlahan menghitung mundur.
"Lima..."
Meidina perlahan mulai bergerak tak nyaman dikursinya. Sherianne menyeringai penuh kepuasan saat melihat reaksi cairan yang ia buat sudah mulai bekerja.
"Empat..."
Selanjutnya disusul oleh Zeus dan para pamannya yang bergerak tak nyaman seperti Meidina.
"Tiga..."
Tak lama Para bibi dan Rezi pun mengalami hal yang sama.
"Dua..."
Kini giliran sang nenek dan kakeknya yang bergerak tak nyaman dikursinya. Wanita tua itu menatap Sherianne dengan tatapan sedih dan tak berdaya miliknya. Tapi hal itu tak membuat kerasnya hati Sherianne luluh, malah gadis itu kini terkekeh senang melihatnya tak berdaya.
"Satu..."
Dihitungan terakhir perlahan terdengar suara teriakan penuh kesakitan disekitar gadis cantik itu. Cairan itu mulai berkerja.
Dengan lantang Sherianne berbicara pada seluruh anggota keluarga Demelza.
"Perlahan tapi pasti, seluruh organ kalian akan membusuk dan perlahan kulit kalian pun akan mengelupas sedikit demi sedikit. Tak sampai disitu saja, otak kalian juga akan meledak dalam waktu dua jam setelah seluruh organ kalian membusuk sepenuhnya. Tapi sayangnya kulit kalian akan terus mengelupas sampai kedaging-daging." Ucap Sherianne sembari menatap wajah kesakitan anggota keluarganya.
"K-kau I-iblis, S-Sherianne!" Ucap salah satu bibinya, yaitu Maharatna Demelza, istri dari Geoffry Demelza.
"Astaga, bibi! Terima kasih... Ucapan mu itu akan aku anggap sebagai pujian." Ucap Sherianne sembari tersenyum manis kearah Ratna.
"Oh ya! Dan satu lagi, aku ada kabar baik untuk kalian. Tapi aku ingin bertanya, apakah kalian menyadari ada salah satu anggota keluarga kalian yang hilang sejak 4 tahun lalu?" Tanya Sherianne dengan nada main-mainnya.
Seluruh anggota keluarga Demelza terdiam sembari menahan rasa sakit yang mereka rasakan.
"Bukan! Bukan Reza, tapi diaaa.... TARAAA! KEJUTANN!" Lanjut Sherianne sembari menatap seorang pemuda bertopeng yang kedua lengan nya sudah diobati dan diperban itu.
"Ini dia... Putra pertama keluarga Demelza dan orang pertama yang berusaha memberontak dari kebusukan kalian. Alexavier Ayratohrn Demelza!" Ucap Sherianne sembari menatap seluruh wajah penuh rasa terkejut keluarganya.
Pemuda bertopeng itu perlahan membuka topengnya, wajah tampan dengan bekas luka sayat dimata kanannya serta bekas luka jaitan di pelipis bagian kirinya. Luka yang ia dapat saat dirinya berusaha untuk memberontak dari kungkungan seluruh keluarga Demelza.
"Bang Ay... Mereka terkejut, ya ampun mereka sangat menggemaskan bukan?" Ucap Sherianne sembari memasang wajah imutnya.
Alexavier, pemuda yang sedari awal terus berada disamping Sherianne ketika menemui Sebastian. Panggilan Ay sudah tersemat sejak mendiang Shaqueena masih hidup.
"Gue udah bilang, jangan pernah panggil gue Ay, Sherianne!" Ucap Alexavier dengan nada jengkelnya. Sungguh ia sangat tak suka dipanggil 'Ay' oleh Shaqueena maupun Sherianne.
"Tapi panggilan Ay itu lucu lho, iya kan bang Bastian dan Paman Zorba?" Tanya Sherianne kearah Sebastian dan laki-laki tua yang duduk di kursi roda. Mereka berdua geleng-geleng kepala kala melihat pertengkaran itu akan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Natya's Second Life [ END ]
Fantasia[ Transmigration Series #1 ] Bercerita tentang seorang gadis yang ber-transmigrasi ke raga seorang figuran cantik yang namanya saja tidak pernah disebutkan dalam novel. Bingung? Sudah pasti, siapa yang tidak bingung saat ia seharusnya sudah mati...