15 ( 열 다섯 )

20.5K 1.7K 21
                                    


Saat Reza selesai membeli makanan untuk kembarannya, Rezi. Ia melihat toko bunga yang dimana sang adik selalu membeli bunga disana. Ide itu muncul tiba-tiba di otak miliknya, ia berniat membelikan se-bouquet bunga Anemone untuk sang adik yang kini sedang terbaring lemah di Rumah Sakit.

Saat sampai didepan toko tersebut, ia pun langsung masuk kedalam toko.

"Selamat datang di toko bunga 'Happy Flowers', ada yang bisa kami bantu?" Tanya pegawai wanita di toko tersebut dengan ramah.

"Tolong buatkan se-bouquet bunga Anemone dan kemas dengan sangat sederhana ya, Terima kasih." Jawab Reza lalu pemuda itu pun memilih untuk melihat-lihat setiap bunga yang ada ditoko tersebut, sembari menunggu pegawai wanita tadi membuatkan bunga pesanannya.

Tak lama kemudian pesanan yang Reza minta pun selesai dibuat. Hasilnya sangat sederhana dan cantik, membuat ia mengembangkan senyumnya karena bunga itu mengingatkan dirinya tentang Shasa.

 Hasilnya sangat sederhana dan cantik, membuat ia mengembangkan senyumnya karena bunga itu mengingatkan dirinya tentang Shasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Se-bouquet Anemone putih]


"Ini tuan pesanan anda." Ucap wanita penjaga toko tadi.

"Ah! Iya terimakasih, jadi berapa semuanya?"

"Semuanya Rp 250.000.00,- saja tuan." Ucap Wanita itu dengan wajah ramahnya.

Reza pun mengeluarkan 3 lembar uang berwarna merah, lalu menyerahkannya ke wanita tersebut.

Setelah mendapatkan kembalian dari uangnya tadi, Reza pun langsung pergi meninggalkan toko bunga itu. Lalu berjalan kembali menuju Rumah Sakit.

✂------------------------------------------

Beralih kealam bawah sadar gadis cantik yang sejak beberapa hari lalu tertidur dengan indahnya, kini gadis tersebut sedang termenung sambil menatap hamparan padang bunga yang cukup indah didepannya.

"Gue kangen abang kembar, gue selalu dengerin bang Rezi nangis dan gue juga selalu dengerin do'a yang bang Reza minta ke Tuhan biar gue bangun. Tapi jangankan bangun, gue aja ga tau bisa keluar dari sini atau nggak." Ucap Shasa yang sudah putus asa, sudah beberapa kali ia mencoba mencari pintu keluar tetapi tidak kunjung menemukan pintu tersebut.

"Kamu bisa keluar ko."

"Mana bis... Tunggu! Itu suara siapa?" Ucap Shasa sambil celingak-celinguk mencari asal suara yang tadi ia dengar.

"Dor! Nyariin aku ya?"

"Lo ko mirip gue? Lo siapa?"

"Kenalin aku Shaqueena, pemilik tubuh yang kamu tempatin."

"Lo Shasa asli? Lo kemana aja, kenapa ga pernah ngasih gue ingatan lo? Sampe gue harus pura-pura amnesia demi bisa ngeyakinin mereka kalau lo masih hidup!" Ucap Shasa membuat jiwa asli itu terkekeh geli.

Natya's Second Life [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang