Ketiga sosok manusia itu terus berjalan melewati setiap koridor di Mansion yang berkedok rumah tua ini. Sherianne yang dengan antusias nya dan pemuda yang terus bersama gadis penuh topeng itu hanya menggeleng tak percaya."Kakak, kalau nanti kakak ketemu sama kak Bastian tolong ucapkan permintaan maaf dari aku. Cukup katakan maaf, jangan dijelaskan. Karena Queen ga mau kak Bastian sedih dan nyalahin dirinya sendiri atas kematian Queen." Ucap Shaqueena sambil terus melayang didekat kembarannya itu, ia menyayangi kakak kembarnya dan begitupun sebaliknya.
Walaupun mulut Sherianne selalu ceplas ceplos dan kadang membuat hati siapapun sakit akan ucapannya, tetapi Shaqueena tau bahwa sang kakak adalah sosok manusia yang begitu penyayang. Namun itu semua tertutupi oleh kerasnya hati sang kakak yang mengalahkan kerasnya sebuah batu karang besar di tengah laut.
'Akan kakak sampaikan, maaf kalau saat itu terjadi kakak tak bisa berbuat apapun. Tapi kakak berjanji, kakak janji akan membalaskan dendam kamu, Sha.' Balas Sherianne didalam hati, walau begitu Shaqueena yang mendengar perkataan sang kakak malah tersenyum tenang penuh ketulusan.
"Kakak jangan minta maaf, ini bukan keinginan kakak. Mereka yang kejam dan tega membunuhku, tetapi apa kakak yakin untuk membalaskan dendam ku? Kakak pasti tau kalau resiko yang akan kakak lakukan it--"
'Kita udah omongin ini kemarin, Sha. Apapun resikonya akan kakak tanggung, bahkan kalau nanti jiwa kakak yang bakal jadi tawanan seorang iblis pun kakak akan tetap menanggungnya. Anggaplah ini sebagai bentuk kasih sayang kakak, yang dulu tak bersamamu ketika kita kecil.' Balas Sherianne dengan memotong cepat perkataan sang adik. Ia tau resikonya, dan dirinya sanggup untuk itu.
Sherianne akan melakukan apapun untuk ketenangan sang adik, walaupun nanti jiwanya lah akan lenyap tanpa bisa bersama lagi dengan sang adik.
"Sha? Lo kenapa jalan sambil melamun kaya gitu? Kalo lo nanti jatoh baru tau rasa." Ucap pemuda yang berjalan bersisian dengannya. Hal itu membuat Sherianne tersentak karena terkejut, gadis itu hanya tersenyum canggung dengan sedikit rasa jengkel.
"Diem deh, Ay! Gue lagi bayangin komuknya bang Bastian tau! Ganggu aja lo mah, suka heran gue sama lo!" Ucap Sherianne sambil mendelik tajam kearah pemuda disampingnya itu.
Sedangkan pemuda yang disembur dengan perkataan judes gadis cantik nan pendek disamping kanan nya itu hanya mengelus dada agar diberi kesabaran penuh oleh Tuhan.
"Kak, gimana rasanya bisa rasain perasaan kaya manusia normal?" Tanya Shaqueena yang melayang terus disamping kanan Sherianne.
'Punya perasaan kaya manusia itu sedikit ga nyaman, dan kakak ga suka itu. Jadi, besok kamu harus hilangin sisa perasaan kamu dari tubuh ini. Karena perasaan itu cuma jadi penghalang buat kakak.' Balas Sherianne dalam hati, Shaqueena yang mendengar hal itu pun merasa sedih.
Kelemahan itu membuat sang kakak terbiasa akan musnahnya perasaan yang dimiliki oleh manusia, menjadikan ia sebagai mesin pembunuh oleh sang ayah semasa kakaknya masih hidup menjadi Natya dulu.
Sesaat setelah percakapan singkat antara Sherianne dan Shaqueena, akhirnya ketiga manusia dan satu roh itu sampai didepan pintu sebuah ruangan.
"Wahh... Pintu nya bang Bastian gede banget, ayo Om botak kita masuk Shasa ga sabar ketemu sama Bang Bas! Ayoooo!" Ucap Sherianne, sungguh ia lelah akan rasa antusias yang tiba-tiba muncul ini.
Sedangkan Shaqueena yang melihat kefrustasian sang kakak hanya terkekeh geli.
"Hehe tunggu ya, neng. Tutup dulu telinganya ya." Ucap Om botak yang langsung dituruti oleh keduanya, ya walaupun agak bingung sih. Tapi setelah itu mereka terkejut dengan apa yang dilakukan oleh paman botak didepannya ini.
"WOY BOS!!! ADA TAMU NIH YANG MAU KETEMU SAMA LO! KELUAR WOYY! NENG QUEEN DATENG NIH BOS, TAPI SAMA COWO! BURUAN BOS, ITU SI ENENG MAU DICULIK BOSS!! BUR---" Ucapan si Om botak terpotong karena suara pintu yang terbuka paksa, tentu saja ketiga manusia itu terkejut bukan main.
BRAKK!!
"Mana orang yang mau nyulik Queen gue?! Sini maju, gue bolongin tu pala sampe berlobang-lobang!" Ucapan dingin itu terdengar ditelinga mereka bertiga.
Sherianne yang tadi terkejut dan lompat ke gendongan pemuda disampingnya pun langsung turun, laku menyembulkan kepalanya dari balik tubuh paman botak yang menutupi tubuh mungil dan kecilnya.
"Hallo, Bang. Apa kabar? Hehe..." Ucap Sherianne sambil nyengir lalu melambaikan tangannya.
"Queen? YA ALLAH QUEEN! GUE KANGEN SAMA LO ASTAGA, LO KEMANA AJA BOCILLL!!!!" Ucap heboh pemuda yang tadi membuka pintu dengan kasar tersebut, bahkan tanpa sadar orang yang Sherianne sebut dengan 'Bang Bas' itu sampai mendorong anak buah botaknya sampai terjungkal kesamping.
'Astaga, dek. Abang-abangan lo ini agak stress keknya ya? Ngeri gue, muka sangar tapi congornya lambe turah. Heboh bener!' Ucap Sherianne didalam hati membuat Shaqueena yang melayang disisi sang kakak hanya terkekeh geli.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Natya's Second Life [ END ]
Fantasy[ Transmigration Series #1 ] Bercerita tentang seorang gadis yang ber-transmigrasi ke raga seorang figuran cantik yang namanya saja tidak pernah disebutkan dalam novel. Bingung? Sudah pasti, siapa yang tidak bingung saat ia seharusnya sudah mati...