36 ( 서른 여섯 )

5.6K 533 7
                                    

SELAMAT DATANG
&
SELAMAT MEMBACA!!
__________________________

Keheningan menelan ketiga manusia dan satu sosok yang sudah tiada. Mereka terdiam dengan pemikiran masing-masing.

Shaqueena dengan kesedihannya akan keputusan sang kakak.
Sherianne dengan kekerasan kepalanya untuk melakukan aksi balas dendam dan menerima segala resiko.
Sebastian yang sedang bimbang untuk memilih diantara Sherianne dan Shaqueena.

Kecuali satu orang, pemuda yang belum diketahui profil pribadinya.

"Kau... Akan diam disini atau pulang, Eri?" Tanya pemuda asing tersebut sembari menatap Sherianne.

"Aku, tak akan pulang dalam waktu dekat. Tuan Sebastian, bisa tolong aku untuk menyerang kediaman Demelza? Aku ingin membuat sebuah drama untuk memancing hama-hama itu keluar dari persembunyian mereka." Ucap Sherianne dengan nada datar nan dinginnya.

Sebastian mengangguk, lalu tanpa aba-aba laki-laki itu berteriak memanggil pria botak kekar yang setia berdiri diluar ruangan.

"BOTAKK!!! CEPETAN MASUK, GUE PUNYA MISI!" Teriak Sebastian membuat dua manusia dan satu roh itu menutup telinga mereka. Sungguh, suara Sebastian sangat mirip dengan terompet kematian.

"BENTAR PAK BOS, GUE LAGI KEBELET INI. 5 MENIT BENTARAN!" Balas pria botak kekar dari luar ruangan, Sebastian hanya menghela nafas jengah akan kelakuan anggotanya yang tak berakhlak.

"Baiklah, aku tunggu 5 menit lagi. Tapi kalau orang suruhan mu belum juga datang, jangan protes bila markas ini berubah menjadi lautan darah orang-orang mu, Tuan Sebastian." Ucap Sherianne dengan nada seriusnya, sayangnya tetap terdengar datar.

"Tapi kak, untuk apa kakak menyuruh orang-orang bang Bastian buat nyerang Mansion Demelza?" Tanya Shaqueena dengan kening berkerut, sedari tadi ia hanya melayang tinggi diudara.

"Kau masih kecil, lebih baik diam. Jangan ikut campur lagi dan jadilah anak baik, mengerti?"

"Baiklah, maafkan aku kak." Ucap Shaqueena sembari menundukan kepalanya, Sherianne yang melihat itu hanya menghela nafas saja.

Sherianne ingin sekali mengelus surai hitam legam sang adik, tetapi apa boleh buat dunia dan dimensi mereka kini sudah berbeda.

"Jangan menunduk! Aku tak mau melihat kelemahan adik ku ini. Angkat kepala mu karena seorang ratu tak pantas untuk menundukan kepalanya pada sekumpulan lalat diluar sana." Ucap Sherianne sembari memalingkan wajahnya, Shaqueena tersenyum melihat kepedulian kakaknya itu.

Walaupun sifat dan sikap kakaknya sangatlah dingin dan tak tersentuh. Tetapi pada akhirnya kedua hal itu akan kalah dengan kepedulian serta kasih sayang sang kakak.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan 10 pria dengan wajah berbeda tetapi satu kesamaan, yaitu berkepala botak.

"Jack! Susun rencana untuk mengobrak-abrik kediaman Demelza, dan siapkan sebuah manekin yang mirip dengan Queen. Pukul 2 dini hari, semua hal itu harus siap sesegera mungkin. Mengerti?" Jelas Sebastian, sedangkan Jack hanya menganggukan kepalanya sembari memikirkan bagaimana cara yang baik untuk bermain dengan target barunya.

"Baik, bos! Saya akan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan. Tapi bos, berapa orang yang akan diikut sertakan?" Tanya Jack diakhir ucapannya.

"650 orang, karena penjagaan di Mansion utama lebih banyak dari penjagaan Mansion lainnya. 600 orang terkuat dan 50 orang terlatih." Ucap Sherianne menimpali, Jack pun menganggukan kepalanya lalu membungkuk untuk segera menjalankan tugas.

Saat sudah berada selangkah didepan pintu, suara Sherianne mengintrupsi kembali.

"Jack! Bawa ini, kau mungkin akan memerlukan ini nanti." Ucap Sherianne lalu berjalan mendekat kepada Jack. Lalu memberikan sebuah peta dan beberapa botol kecil berisi cairan bening.

"Jangan lupa campurkan ini pada makanan mereka, suruh seorang anggota wanita untuk menyamar disana." Bisik Sherianne dan diangguki oleh Jack.

"Baik, Nona Queen! Saya permisi untuk undur diri." Ucap Jack, lalu laki-laki itu pun menghilang dibalik pintu ruangan Sebastian.

Sherianne menyeringai, segala nya akan berakhir tak lama lagi.

"Awal adalah akhir, sedangkan akhir merupakan Awal. Tapi, kematian mereka adalah akhir yang abadi untuk ku." Gumam Sherianne sembari menyeringai.

Sedangkan Shaqueena yang tau apa yang kakaknya gumamkan hanya tertunduk sedih.

'Bahkan sampai kapan pun. Aku tak akan bisa menghentikan setiap langkah yang kau ambil, kak.' Ucap Shaqueena didalam hati, tetapi itu tak bertahan lama. Kesedihan miliknya berubah menjadi seringaian mengerikan.

'Dan pada akhirnya, akhir kehidupan ku adalah awal kematian kalian semua. Jadi, nikmatilah setiap penderitaan yang aku dan kak Eri berikan secara perlahan-lahan.' Ucap Shaqueena kembali didalam hati. Kedua saudara yang sangat kompak bukan?

________

  NEXT...
________

Natya's Second Life [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang