Narnia Natya Abhikusuma.
Gadis cantik yang memiliki hobi balapan dan tawuran. Natya itu anak bungsu tapi sayangnya suka jadi babu, kadang Natya juga keheranan. Dia itu anak kandung atau anak tetangga? Ko malang sekali nasibnya.Selain suka tawuran dan balapan, Natya juga suka sekali membaca novel romance. Semua novel ia punya dari yang harga nya aman dikantong, bahkan sampai yang bikin kantong jebol.
Tapi dari semua novel yang ia punya, hanya satu novel yang membuat Natya kesal sampai rasanya ia akan gila. Seperti dibawah ini contohnya...
"HEH! INI KO PROTAGONIS NYA AGRESIF BANGET ASTAGFIRULLAH!!"
"INI JUGA, KENAPA ANTAGONISNYA POLOS BANGET!"
"INI NGAPA PERAN MEREKA JADI KETUKER GINI SIH!"
"HUEKK! COWONYA SOK GANTENG ANJIR EHH ASTAGFIRULLAH PUASA!"
"YA ALLAH, INI NOVEL MACAM APA?! PUSING PALA NATYA!"
BRAK!!!
"Astagfirullah Natya! kamu itu ya bikin pusing kepala mama! Cepet bangun terus beliin mama gula merah di warung bu Sugma, udah itu bantu mama bikin menu buka puasa. Jangan teriak terus malu sama tetangga!" Omel Nandhini sambil berkacak pinggang. Sedangkan Natya, dia masih kaget sampai melempar novel yang tadi ia baca entah kemana.
Setelah puas, Nandhini pun langsung pergi untuk melanjutkan acara memasak yang tadi sempat tertunda. Meninggalkan Natya yang masih mengusap dada sambil merapalkan do'a, supaya jantung miliknya tetap berada di tempat.
"Ya Allah, mama... Suka banget bikin gue jantungan, untung kaga lepas ni jantung jadi masih aman." Ucap Natya lalu mulai beranjak dari kasur walaupun sebenarnya ia masih enggan meninggalkan kasur kesayangannya itu.
Ketika sudah sampai didepan pintu, otak Natya baru sadar kalau novel miliknya tadi sempat ia lempar. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan novel tersebut.
"Lahhh, Novel gue kemana terbangnya? perasaan tadi gue lempar tu novel kaga kenceng-keceng dah. Pusing ah! mending gue beli pesenan emak dulu, siapa tau ada kembalianya kan lumayan hihi"
Setelah itu Natya pun langsung menyusul mama-nya untuk meminta uang belanjaan. Ia dengan semangat 45 menuruni tangga sampai tanpa ia sadari disalah satu anak tangga terdapat genangan air, Natya pun jatuh berguling dari tangga membuat kepalanya mengeluarkan darah.
Nandhini yang berniat ingin memanggil Natya pun sangat terkejut melihat kondisi sang anak yang sudah berlumuran darah itu.
"ASTAGFIRULLAH NATYA!! NAK, YA ALLAH... GIMANA BISA KAMU KAYA GINI? BANG! ABANG! ARHEZA!!! TOLONGIN MAMA CEPET!" Teriak Nandhini sambil menidurkan kepala sang anak di pangkuannya. Ia sangat panik melihat darah dari kepala Natya tak kunjung berhenti keluar.
"Ada ap... YA ALLAH, ADEK!" Ucap Arheza, lalu mulai menuruni tangga dengan cepat dan hati-hati.
"Hiks... Bang... Hiks... Cepet siapin mobil... Hiks... Kita ke Rumah Sakit sekarang..."
Mereka pun langsung bergegas menuju rumah sakit, namun sayang nyawa gadis 19 tahun tersebut tak bisa tertolong.
✂---------------------------------------------
Sedangkan ditempat lain, terlihat seorang gadis yang terbaring lemah di brankar Rumah Sakit. Gadis itu sudah sangat lama menutup mata cantiknya tersebut.
Tetapi beberapa menit kemudian. mata itu mulai mengerjab, menyesuaikan cahaya yang dengan lancang menerobos masuk kedalam retina matanya. Rasa pusing pun menyerangnya tiba-tiba.
"Sial, kepala gue sakit banget!"
Ringisan itu keluar dari bibir mungil seorang gadis, ia meremat kasar rambut panjang nan indah miliknya. Entah kenapa kepalanya bisa sangat sakit sekaligus pening.
Setelah rasa sakit itu sedikit mereda, gadis cantik itu mendongakkan kepalanya. Ia menoleh keberbagai arah, tetapi yang ia lihat hanya ruangan putih dengan adanya barang-barang seperti Rumah Sakit dan lagi bau obat yang amat menyengat.
Tatapan matanya jatuh pada sebuah cermin yang memantulkan bayangan seorang gadis yang amat cantik.
"Buset, cantik bener! Kalo aja gue bisa secantik si mbak, udah jadi primadona kampung kali gue." Ucap gadis itu sambil melambaikan tangannya kearah gadis yang ia puji tadi.
Tetapi tak lama ia merasa aneh, kenapa gadis itu mengikuti gerakannya, bahkan ketika ia bergerak dengan gerakan aneh pun gadis itu terus mengikutinya.
Matanya membulat saat otak kecilnya mulai menyadari hal-hal aneh tersebut.
"Jangan bilang..."
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Natya's Second Life [ END ]
Fantasia[ Transmigration Series #1 ] Bercerita tentang seorang gadis yang ber-transmigrasi ke raga seorang figuran cantik yang namanya saja tidak pernah disebutkan dalam novel. Bingung? Sudah pasti, siapa yang tidak bingung saat ia seharusnya sudah mati...