"Jangan bilang gue... Apaan ya? Ah! Kaga tau pokoknya ituan dah! Tapi masa iya, gue ngalamin hal aneh kek gitu." Ucap gadis itu sambil mengusap keningnya, tetapi ada yang aneh. kenapa kulitnya jadi seputih susu, harusnya kan warna kulitnya itu sawo matang.'Udah kaga beres ini mah!' Batin gadis itu mulai merasakan hal-hal yang tak mengenakan. Dan tak lama kemudian rasa panik mulai menyerang, ia mulai kelimpungan untuk mendekati cermin yang beberapa waktu lalu menjadi saksi bisu gerakan bodoh yang gadis itu lakukan.
Dengan bermodalkan rasa nekat ia mulai beranjak dari ranjang rumah sakit yang nyaman tersebut. Tetapi saat kakinya sudah menyentuh lantai dan berusaha berdiri, ia malah terjatuh bersama tiang infus yang sedari tadi ia pegang.
"Kaki gue! Kaki gue kenapa kaga bisa ngerasain apa-apa!? Bener-bener ga beres ini mah namanya!" Ucapnya bertambah panik.
Ia dengan susah payah berpegangan ke dinding agar bisa menopang berat tubuhnya. Dan dengan perlahan menggerakkan kaki miliknya walaupun sedikit sulit.
"Gila! Kaki gue sakit banget" Ringisan itu kembali terlontar dari bibir mungil miliknya.
Ia berhasil melangkah mendekati cermin tersebut. Matanya membola sempurna, jantungnya seakan berdetak lebih cepat. Ia sangat terkejut melihat penampakan dirinya sendiri lewat pantulan cermin itu dari dekat.
"AAAAA!!!! MUKA GUE!?? I-INI, GIMANA BISA!!!"
Teriakan histeris itu pun keluar dengan tubuh yang luruh kelantai, ia sangat Shock.
"I-ini bukan tubuh gue! Gue ada dimana!? Hiks... Mama... Natya takut ma... Hiks..." Tangisan itu pecah, gadis itu adalah Narnia Natya Abhikusuma.
Ia seharusnya sudah mati gara-gara kehabisan darah waktu itu dan seharusnya juga ia sudah ada di Surga atau Neraka, bukannya ditubuh orang lain seperti ini. Ia terus menangis dengan tatapan mata yang kosong, sehingga ia tidak menyadari ada dua orang yang memasuki ruang inapnya.
Ceklek!
"SHASA!"
Teriakan itu menyadarkan Natya, ia pun menoleh kearah sumber suara. Bisa ia lihat ada dua orang laki-laki remaja menghampirinya, lalu membantu ia untuk kembali merebahkan diri di ranjang rumah sakit.
"Sha, kamu ngapain duduk dilantai!? Ab..." Ucapan pemuda itu terpotong oleh ucapan Natya.
"Lo... Siapa?"
"Kamu... Hahaha, kamu jangan bercanda deh Sha. Masa kamu pura-pura ga kenal abang sih, dasar kamu tuh!" Ucap pemuda itu dengan nada geli, tapi hal itu terhenti karena ucapan Natya yang selanjutnya.
"Gue emang ga kenal sama lo! Lo siapa!?"
"Sha! Abang ga suka ya kamu bercanda kaya gini! Udah stop buat bercanda." Sentakan Natya tadi membuat pemuda itu sedikit tak suka, ia berfikir kalau gadis didepannya ini sedang main-main.
"Gue emang ga kenal sama lo! Dan jangan panggil gue Shasa! Nama gue itu Natya, bukan Shasa!"
"Ezi, lo mundur biar gue yang ngomong sama Shasa." Ucap pemuda yang lainnya, membuat Natya bertambah bingung.
"Mending lo panggil dokter, Zi! Biar gue yang ngobrol sama Shasa." Ucap Pemuda itu lagi, dan diangguki oleh pemuda yang dipanggil "Ezi" tersebut.
Lalu Ezi pun pergi untuk memanggil dokter, sementara pemuda yang bisa Natya tebak adalah kembaran dari pemuda bernama Ezi tadi."Lo siapa? Dan lagi gue dimana? Terus kenapa lo manggil gue Shasa, siapa Shasa?" Tanya Natya secara beruntun.
"Kenalan gue Alfareza Kavandra Demelza, lalu yang tadi itu kembaran gue Alfarezi Kavindra Demelza. Dan lo itu adek kita berdua, Shaqueena Xaviera Demelza. Lo ada dirumah sakit, karena kecelakaan 3 bulan yang lalu."
BERSAMBUNG...
Note :
Karena nama Shasa, Reza, sama Rezi itu kepanjangan jadi aku hilangin satu kata di nama mereka. Jadi nama mereka cuma ada 3 kata bukan lagi 4.
KAMU SEDANG MEMBACA
Natya's Second Life [ END ]
Fantasía[ Transmigration Series #1 ] Bercerita tentang seorang gadis yang ber-transmigrasi ke raga seorang figuran cantik yang namanya saja tidak pernah disebutkan dalam novel. Bingung? Sudah pasti, siapa yang tidak bingung saat ia seharusnya sudah mati...