23 ( 이십 삼 )

15.3K 1.3K 42
                                    

Gadis itu memejamkan matanya untuk beberapa saat sampai ia merasakan kehadiran seseorang yang membuka pintu ruangan tempat ia dirawat.

'Salah satu pion milik gue akhirnya tiba. Mari mainkan peran kembali, Natya.' Batin Shasa dengan kelicikannya, walaupun kelicikan gadis itu masih dibawah rata-rata tapi hal itu bisa menghilangkan nyawa seseorang dengan sekali tindakan.

"Shasa, Isha dateng yuhuuuuu!" Heboh Alisha dengan topeng penuh kepolosan tersebut. Yap! Setelah menyiksa Seanna, gadis itu kembali mengenakan topengnya. 11 12 dengan Shasa.

"Ehh! Isha?! Aaaaa Shasa kangen tauuu... Isha kemana aja sih?!" Rajuk Shasa sambil memanyunkan bibirnya. Bukannya terlihat jelek, gadis itu malah terlihat sangat menggemaskan dengan pipi yang mengembung lucu.

"Ihhh maaf ya, Isha kemarin harus buru-buru pulang. Soalnya kucing Isha nakal, jadi Isha harus kasih dia pelajaran hehehe." Ucap Isha dengan nada polosnya, sedangkan Shasa. Gadis itu hanya tersenyum tipis.

'Pintar sekali, bahkan ia kembali memakai topeng sebagai gadis polos nan lugu. Ternyata aku tak salah memilihnya untuk menjadi boneka ku ya.' Batin Shasa merasa bangga pada dirinya sendiri.

"Isha tau nggak sih, tadikan ada kak Alfa dkk lho jenguk Shasa. Teruskan ya..." Cerita Shasa pun mengalir membuat Isha sesekali tertawa dan meringis saat mendengar cerita tersebut.

"Terus tiba-tiba aku dengar suara orang jatuh, terus pas aku denger suaranya ehh... taunya yang jatuh itu kak Atha... Duhh kasian banget kan?" Ucap Shasa dengan nada penuh khawatir membuat Isha gemas melihatnya.

'Shasa terlalu polos untuk disakiti oleh orang macam Seanna. Aku harus sekuat tenaga melindungi Shasa, dari hal-hal buruk dimasa depan.' Batin Isha penuh tekad, bahkan ia tak menyadari bahwa Shasa sedang menyeringai sambil menatapnya. Tapi ekspresi itu hanya sebentar karena tak lama raut wajah Shasa kembali menjadi senyuman lembut.

'Dia kembali masuk kedalam jebakan yang gue buat ternyata.' Batin Shasa sembari menatap kearah Isha.

Pada akhirnya kedua gadis itu terlarut dalam obrolan mereka sendiri.

Namun disisi lain ada Reza yang dengan cekatan menata makanan untuk sang adik, bahkan ia dengan sepenuh hati membuatkan makanan untuk sang adik tanpa rasa lelah.

"Semoga adek suka sama masakan gue, makanan favorit Shasa udah siap! Tinggal dimakan deh." Ucap Reza dengan senyuman tulus yang mengembang dengan indahnya. Pemuda yang begitu malang, ia masuk keperangkap yang adik ah tidak! Jiwa kembaran sang adik yang penuh kebohongan dan kelicikan sama seperti sifat sang ayah, Arezhia Alzeus Demelza.

Ada yang penasaran dengan sifat asli bapak empat anak ini? Akan dibahas di part selanjutnya, sedikit flashback mungkin.

Oke kembali kecerita...

Saat ini Reza dengan langkah riangnya berjalan menuju ruang inap sang adik. Sesampainya didepan pintu ia langsung masuk, tetapi ia tertegun. Karena sudah beberapa hari tak melihat dan mendengar tawa lepas sang adik.

Iya! Shasa tertawa lepas untuk kesekian kalinya. Entahlah itu benar atau hanya kebohongan belaka, tetapi siapapun yang mendengar tawanya akan merasa senang.

"Shasa?" Panggil Reza sembari menaruh nampan yang berisikan makanan favorit sang adik.

"Ah! Iya apa abang? Abang masak apa?" Tanya Shasa sambik tersenyum manis. Sedangkan Isha, gadis itu sudah berpindah duduk ke sofa yang sebelumnya diduduki oleh Alfa dkk saat berkunjung.

"Makan dulu, dan liat apa yang abang masak. Cream soup, makanan kesukaan kamu dari kecil!!" Ucap Reza dengan riang bahkan sangat bersemangat. Sedangkan Shasa hanya tersenyum paksa.

'Sialan lo, dek. Kaga ngasih tau gue kalo lo suka cream soup! Mana gue benci banget sama tu makanan Arrghhh sial! Bahkan punya abang pun agak stres, mana ada orang buta bisa liat. Dahlah cape gue!' Batin Shasa menggerutu, tetapi wajahnya tetap menunjukkan raut riang gembira seperti tak ada beban.

"Ayo buka mulutnya... Aaaaa~" Ucap Reza dan dengan terpaksa Shasa pun membuka mulutnya lalu menerima suapan itu dengan amat sangat paksa.
'Sialan, enek banget anj kek makan muntahan bayi. Aaa mommy kenapa Natya ga mirip sama mommy aja sih! Kenapa harus mirip Daddy Arez!' Batin Shasa menangis karena harus memakan makanan yang menurutnya sangat menjijikan itu.

Jiwa Natya (kembaran Queen) memiliki berbagai kesamaan dengan sang Daddy. Salah satunya ia dan sang Daddy sangat membenci makanan yang bernama Cream Soup ini.

"Udah ya, bang. Shasa kenyang banget." Ucap Shasa dengan raut wajah memelas, sedangkan Reza mengerutkan keningnya bingung. Karena setau Reza adiknya itu sangatlah suka dengan cream soup buatannya ini. Tapi karena ia tak ingin ambil pusing, maka ia hanya mengiyakan saja.

'Akhirnya gue terbebas dari makanan sialan itu! Awas aja lo, lain kali gue ga akan makan tu makanan lagi! Kenyang kaga, enek iya!' Batin Shasa sembari menyumpah serapahi makanan yang kini sudah tersisa setengah, bahkan ia sampai memelototi makanan tak berdosa tersebut.

BERSAMBUNG...

[Cream Soup ala mas Reza]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Cream Soup ala mas Reza]

Natya's Second Life [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang