Part 27

2.3K 128 0
                                    

today is a special day





Suasana pagi hari yang sejuk khas daerah istimewa Yogyakarta akhirnya kembali Raline rasakan. Segelas susu cokelat hangat menemani paginya sambil duduk di taman belakang rumah Oma-nya yang penuh dengan tanaman bunga.

Selain segelas susu cokelat hangat, ada Kristian yang turut menjadi tempat mengobrol via WhatsApp. Gadis itu sedari tadi cekikikan sambil menatap layar ponselnya. Senang tentu saja karena semakin kesini Kristian semakin cair dan hangat dengannya. Bahkan sekarang selalu terang-terangan menggoda Raline.

Abang : abis disemangati kamu, saya tambah semangat buat lari lagi, Lin

Raline : aku yg lari dulu deh Bang, takutt ada tukang gombal hahahh ...

Abang : ohh gitu, awas ya nanti klo ketemu!

Raline : emng kapan mau ketemu lagi?

Abang : siang ini, mau? kita jalan2 berdua

Abang : kalo kamu mau

Raline : MAUUU, awas kalo cuma wacana

Raline : Abang aku laporin ke Ibu sama Ayah, sekalian deh sama Bang Nando biar Abang diomelin😝

Abang : iya deh yg skrng lbh disayang drpd anak kandungnya

Raline : hehehe, disayang Abang juga lagi! Iya kan Bang?

Abang : iya dong💚

"Ahhh, gue mau terbang!" Raline memegang dadanya yang berdetak kencang. Sial, baru dikasih emoticon hati saja sudah membuat dia kelabakan.

"Entah gue harus senang apa nggak, ya ampun Bang, jangan gini juga kali Bang ... guenya yang takut nggak kuat!" gerutunya dengan senyum yang tertahan. Sepersekian detik, ia malah ketawa tidak jelas.

Zayyan dengan heran menghampiri sepupu perempuannya itu, "kamu aku liatin senyum-senyum sendiri terus sekarang ketawa sendiri, kenapa sih?" tanya Zayyan sambil mendaratkan pantatnya di kursi sebelah Raline.

Raline menoleh, "eh ada Kak Zayyan, mau susu juga nggak? Aku buatin deh," ucapnya dengan nada super riang.

Zayyan menggeleng, "nggak deh, aku kan udah tinggi jadi nggak perlu minum susu."

"Ihh, jahat banget nyindir aku!"

"Siapa yang nyindir kamu, Dek? Orang aku bilang aku udah tinggi, nggak bilang kamu pendek kok."

"Tuh kan ngatain!" ucap Raline.

Zayyan terkekeh kecil, "nggak ngatain, Dek. Iya-iya kamu tinggi."

"Chating sama Pramudya ya kamu, senyum dan ketawa sendiri tadi?" lanjut Zayyan, bertanya. Dilihatnya Raline yang mengangguk.

"Pantes, kok bisa kamu senyum, Dek ... Pramudya kan lempeng gitu orangnya."

Raline meletakkan gelas kosong setelah ia menandaskan sisa susu cokelatnya tadi, "katanya Kak Zayyan teman SMPnya dulu, kok tanya gitu?" Zayyan membuka mulutnya hendak menjawab namun Raline memotongnya, "kenapa manggilnya Pramudya?"

"Pramudya kan emang dikenal cuek, irit ngomong juga, Dek. Tapi mungkin sekarang nggak kali ya? Apa jangan-jangan karena pacaran sama kamu Dek, kamu kan nggak bisa diem," tebak Zayyan. Baginya, Pramudya Kristian Wiryadinata adalah sosok laki-laki yang irit bicara dan cenderung cuek. Meskipun begitu, banyak siswi perempuan yang jatuh cinta dan mengejar-ngejarnya. Mungkin pribadi yang irit bicara atau dikenal cold begitu menjadi daya tarik bagi kaum Hawa.

Raline & LorengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang