Part 9

3K 167 0
                                    

Dua jam lebih waktu yang dihabiskan Raline dan Rayhan di Candi Borobudur. Setelah mencapai stupa terakhir yang paling besar, mereka sejenak berdiri di sana sambil membasahi tenggorokan dengan air mineral yang dibawa Raline dalam tas gendong kecilnya.

Setelahnya mereka turun dan kembali melanjutkan perjalanan ke sebuah resto dekat Borobudur untuk sarapan. Saat tadi turun dari candi, Raline kembali bertemu taruna. Dia saat itu langsung menyalakan kameranya dan memvidio para taruna dari Akademi Angkatan Udara itu.

"Gagah-gagah banget taruna Akmilnya." Ucapnya saat itu yang langsung dibenahi oleh Rayhan.

"Mereka dari AAU bukan Akmil."

"Oo ... beda lagi. Pantesan kaya ada yang beda atribut-atributnya, meski rada mirip-mirip sih kalo dari jauh."

Sambil jalan Raline menoleh ke Rayhan, "Kak, AAU itu emang apa?"

"Akademi Angkatan Udara, sama kaya Akmil. Tapi AAU ini buat yang mau jadi tentara angkatan udara." Jawab Rayhan sesingkat mungkin. Niatnya sih agar Raline tak bertanya lagi, tapi faktanya Raline malah mengorek informasi tentang dunia loreng itu dengan dirinya.

"Di Magelang juga, Kak?"

"Yogyakarta, sekalian aja nih biar kamu jangan banyak-banyak tanya. Ada satu lagi sekolah militer, Akademi Angkatan Laut namanya. Tempatnya di Surabaya, itu buat yang mau jadi TNI AL."

Raline mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Dia sekarang merasa lebih sedikit tahu banyak tentang dunia militer. Tidak seperti sebelumnya yang hanya tahu jika tentara ya tentara. Tak tahu jika ada tiga mantra yang tujuannya sama, melindungi NKRI.

"Kalo nikah sama mereka tetap ada pedang poranya kan?"

"Astaga Lin, banyak lho pertanyaan lain kenapa malah yang kamu tanyain yang itu sih. Kaya bakal beneran jadi istri tentara sih kamu." Rayhan kembali pada fitrahnya alias belum mendukung keinginan Raline itu.

"Ya kan gara-gara nikahnya tentara itu yang bikin aku suka sama tentara."

***

Rayhan dan Raline kembali melanjutkan perjalanan mereka setelah mengisi perutnya di sebuah resto terkenal dekat Borobudur. Kali ini tujuan mereka adalah tempat wisata di Magelang yang menyuguhkan pemandangan indah bunga-bunga berbagai macam dan warna.

Sampai di tempat tujuan, mereka langsung explore tempat tersebut dan tidak lupa mengabadikan banyak momen. Karena konsep wisata tersebut outdoor dan matahari sudah hampir mencapai atas kepala, dua saudara itu memutuskan untuk menyudahi sesi wisata ditempat tersebut dan roda mobil melaju kearah Mall.

Ada beberapa list yang harus dicoret karena mungkin waktu yang tidak memadai. Dan juga, mereka menghindari rasa lelah berlebih karena rencananya mereka akan bertolak ke Jakarta malam nanti.

Akhirnya dari beberapa list yang dicoret, tersisa satu yang kiranya paling tepat untuk dilakukan apalagi weekend seperti ini. Yaitu menonton bioskop. Kebetulan ada film baru yang baru beberapa hari ditayangkan.

"Ke-food court dulu Lin, laper lagi nih aku." Kata Rayhan begitu memasuki Mall.

"Aku juga laper lagi. Ayo, Kak selesai makan langsung pesan tiket."

"Mau pesan tiket dulu, Lin? Kan filmnya masih sejaman lagi." Rayhan memberikan opsi pilihan.

Raline berfikir sejenak lalu menggeleng, "makan dulu."

Raline & LorengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang