Part 38

3.1K 118 1
                                    

All my bags are packed ... I'm ready to go

Datang akan pergi, terbit kan tenggelam. Menafsirkan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar bisa kita rasakan atau miliki sepenuhnya. Ada pertemuan berarti ada perpisahan. Kita selalu dituntut untuk menerima hal itu. Meskipun sebenarnya kita ingin sekali terus menikmati setiap waktu bersamanya.

I'm standin' here outside your door ...

I hate to wake you up to say goodbye ...

Tahun telah berganti, hari pun sudah bergulir. Sekarang tanggal 2 Januari, hari keberangkatan Kristian kembali ke Magelang untuk melanjutkan pendidikannya sebagai calon perwira. Pagi-pagi sekali Raline sudah bersiap-siap untuk mengantar Kristian. Semalaman dia tak bisa tidur dan terus memikirkan hari ini. Rasanya campur aduk hingga ingin cepat-cepat bertemu Kristian. Namun pesan dari Kristian yang menyatakan agar mereka bertemu langsung di bandara, membuat gadis itu termenung.

Ingin sekali memperpanjang waktu bersamanya dengan bertemu sejenak sebelum menuju ke bandara. Tapi Raline kembali disadarkan ketika pesan lain dari Kristian muncul, dia tak ingin membuat Raline terlalu repot harus ke rumahnya dulu lalu ke bandara yang mana arahnya berlawanan.

Already I'm so lonesome

I could die ...

"Kenapa rasanya berat banget, Bang?" bisik Raline. Jemarinya mengelus foto yang diambil saat malam pergantian tahun dua hari lalu. Di foto itu, Kristian terlihat tampan di antara kedua kakaknya saat merayakan tahun baru di rumahnya. "Aku nggak tahu aku bakal kuat atau nggak. Kemarin waktu kita renggang aja aku segitu galaunya apalagi nggak dapat kabar dari Abang sebulanan lebih nanti."

"Tapi ini udah konsekuensinya jadi pacar Abang, kan? Dan aku udah janji bakal sanggup. Semoga aku bisa ya, Bang tanpa Abang. Semoga nanti kita sama-sama dikuatkan, aamiin ..."

Ting!

Raline mengusap sudut matanya yang berair. Menaruh bingkai foto tadi di tempat semula dan membuka ponselnya yang mengeluarkan notifikasi. Raline membaca direct massage dari seseorang itu sekilas dan tersenyum tipis.

Hari ini Bang Tian balik ke Akmil ya, Dek? Itu artinya kamu bakal ldr-an sama Bang Tian, semangat ya, Dek ... ikuti alurnya aja. Nanti lama-kelamaan kamu bakal terbiasa kok, yang penting saling percaya aja. Bang Tian bakal baik-baik aja. Tenang, Abangnya bakal jagain pacar kamu baik-baik.

Direct massage itu datang dari rekanita Bang Khanafis, salah satu senior Kristian di Akmil. Memang setelah Kristian mempublikasikan hubungannya dengan Raline di Instagram lewat postingan foto keduanya saat di cafe dan foto selfi alakadarnya saat malam itu dengan menandai akun Raline, seketika langsung ramai akun yang mengajukan permintaan mengikuti. Salah satunya adalah rekanita Bang Khanafis yang Raline kenal bernama Adelia. Adelia, dia yang mengirim DM tadi.

Selain itu, Raline juga terhibur dengan komentar para pengikutnya Kristian yang kebanyakan berkelakar mereka patah hati crush-nya ternyata sudah teken. Ternyata pesona Kristian begitu kuatnya hingga ada kalangan emak-emak yang ikut patah hati karena gagal menjodohkan anak gadisnya dengan Kristian.

"Abang pilih aku, itu artinya Abang percaya aku bisa. Huftt ... welcome LDR, akan kuhadapi walau harus nangis entar." Raline berdiri. Mengambil sling bag dan memasukkan ponselnya. Lantas kemudian keluar kamar menemui Rayhan yang akan mengantarnya ke bandara.

So kiss me and smile for me ...

***

"Abang aku udah di bandara, Abang dimana?" Raline keluar dari dalam mobil sambil satu tangan menempelkan ponselnya di telinga.

Raline & LorengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang