Rafael terdiam selama beberapa detik. Setelahnya dia tak bisa menahan senyum dan tawanya. Raline kembali dibuat terpesona oleh senyum dan tawanya yang renyah.
"Stop, Kak! Jangan ketawa."
Rafael merapatkan mulutnya, dia menatap Raline dengan satu alis terangkat.
"Ketawanya kakak manis banget." Bisa-bisanya Rafael ketemu gadis modelan Raline.
"Ya ampun, saya kira kamu keganggu."
"Mungkin kalo kakaknya nggak pakai loreng aku bakal biasa aja, tapi ini kan aku lagi cari jodoh tentara terus ketemu Kakak dan Kakaknya keren, baik, manis banget gini. Jadinya pengen cepet-cepet nikah sama tentara." Raline terkekeh sendiri.
"Saya doain deh semoga kamu dapat cowok tentara, biar nikahnya ada pedang poranya."
"Aamiin paling serius."
"Seneng ketemu sama kamu, tapi saya nggak bisa lama-lama. Harus kembali ke batalyon. Duluan ya, Dek."
Rafael berdiri dan sedikit merapikan baret yang dikenakannya. Raline ikut berdiri. Dalam hatinya masih belum rela harus berakhir pertemuan dengan calon masa depannya ini.
"Bentar, Kak. Boleh minta tolong lagi?"
"Kakinya masih sakit?" Rafael menurunkan pandangannya kearah lutut Raline.
"Bukan-bukan, ini udah nggak apa-apa kok. Yang ngobatin Kakak makanya langsung sembuh, hehe ..." Rafael mengangguk. "Minta tolong ini Kak, aku kan nggak ada yang jemput terus rumah aku jauh. Nggak ada angkot pula, Kak Tentara ada aplikasi ojek nggak, kalo ada tolong pesenin buat aku ya?"
Jika saja ada Andara di sini, sudah pasti Raline dipelototi dan diinjak kakinya diam-diam olehnya. Entah apa first impression Rafael terhadap bocah unik satu ini. Semoga saja tidak kapok ketemu Raline lagi.
"Nama saya Rafael, panggil aja Kak Rafael jangan Kak Tentara. Iya saya punya aplikasinya, kamu pesan sendiri aja nggak apa-apa?"
"Aku nggak paham Kak."
Akhirnya Rafael yang gerak. Dia membuka aplikasi tersebut dan memesankan untuk Raline. Raline langsung lega seketika, ia tak perlu jalan kaki lagi.
"Jangan dibayar Kakak, aku aja yang bayar. Kan aku yang pakai."
Rafael mengangguk. Meski Raline ceplas-ceplos tapi masih ada hal baik yang dia punya, seperti tadi contohnya.
"Saya nggak bisa nemenin kamu nggak apa-apa ya, Dek? Udah ditungguin yang lain soalnya."
"Iya nggak apa-apa, Kak. Makasih lho Kakaknya udah baik banget sama aku. Semoga ketemu lagi ya, Kak!"
"Hahah ... iya." Jawab Rafael sambil terkekeh. Tentara muda itu kembali menunggangi motornya dan menyalakan mesinnya. Sebelum berlalu, dia menyempatkan diri untuk kembali menoleh kearah Raline.
"Duluan ya, kamu hati-hati pulangnya."
Raline mengangguk, "Kakak udah punya pacar belum?"
"Saya singel, mau fokus karir dulu."
"Kalo mau rekrut pacar kabarin ya! aku mau mempersiapkan diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Raline & Loreng
قصص عامة"Gue tau jodoh udah ada yang ngatur, tapi kalo boleh minta, gue pengen jodoh gue tentara. Yang tinggi, gagah, ganteng, pundaknya lebar, boleh nggak sih?" Raline Trivira Matsutomo, 2022.