"Rafael ... Aldiano."
Raline melepas jabatan tangan itu secepat kilat. Mengingatnya membuat Rafael terkekeh dalam hati. Mungkin Raline tak begitu mengenalinya, tapi tidak dengannya. Sejak sebuah akun yang ingin mengikutinya dan ia setujui, saat itu pula nama Raline seperti sudah terpatri.
Sermatutar Rafael Aldiano Bimantara Srinarendra akan selalu mengingatnya. Bahkan tentang Raline yang tiba-tiba memblokir akunnya tanpa ia tahu alasannya.
Dan acara kumpul sederhana ini membawanya bertemu secara langsung dengan sosoknya, Raline Trivira Matsutomo. Gadis yang membuatnya menatap ke arahnya. Juga gadis yang sudah resmi menjadi kekasih adik kelasnya saat di Taruna Nusantara.
"Sariawan, Bim? Diam aja dari tadi," gugah Brigtar Gerland Yunanda Adisuseno yang duduk di dekatnya. Dia satu angkatan dengan Rafael di Tarnus.
Rafael menoleh, "maunya lo gue gimana, Land? Ntar gue ngomong terus lo komen."
Sermadatar Gemintang Refal Abisena tertawa mendengar jawaban Rafael. Taruna AAL itu paling suka jika dua seniornya, Rafael dan Gerland sudah beradu mulut. Entah kenapa jatuhnya malah seperti anak kecil yang sedang saling ejek.
"Balas Bang Ger, jangan mau kalah." Kali ini Sertar Ryan Fernandes ikut memanas-manasi dua seniornya.
"Wah ... macam-macam nih Bang Adek asuhnya, nggak dukung Abang. Dukungnya Bang Ger," sambung Kristian. Ia duduk di sebelah Sermadatar Refal, berhadapan dengan Sermatutar Rafael.
Rafael ganti menatap Kristian di depannya, "kamu dukung siapa?" tanyanya pada Kristian.
"Bang Ger."
Setelahnya Sertar Ryan mengajak Kristian ber-high five sambil tertawa. Mereka ini tipe-tipe junior yang cukup berani dengan seniornya. Karena mereka tahu Rafael bukan tipe senior yang 'seenaknya' sendiri.
"Nggak guna banget lo, Dek." Komen Sermadatar Refal, masih sedikit terpingkal.
"Enaknya diapain nih dua bocah ini?" Rafael meminta pendapat Sermadatar Refal dan Brigtar Gerland.
"Kristian nyanyi, Ryan yang joget ... tuh depan panggungnya kosong."
"Setuju!"
Sertar Ryan langsung kelabakan. Demi apapun ia tak mau, badan dia kaku kalau dibuat joget. Nanti jatuhnya malah seperti lansia. "Kasuh, maaf kasuh ... nggak mau kalo mesti joget, kasuh kan tau saya nggak bisa."
"Kok sekarang minta maaf gini? Tadi aja berani."
"Ya ampun kasuh! Nggak lagi-lagi, suer."
Reaksi lucu Sertar Ryan itu membuat yang lain tertawa. Memang taruna AAU tingkat II itu selalu menjadi pencair suasana kala mereka berkumpul. Juga menjadi perekat untuk kelimanya yang sama-sama lulusan Tarnus.
Kumpulan yang terdiri dari Sermatutar Rafael dan Brigtar Gerland yang paling senior, Sermadatar Refal yang disebutnya anak tengah dan Sertar Kristian juga Sertar Ryan si bungsu itu terbentuk tanpa rencana. Tapi mereka sangat solid. Selain karena sama-sama alumni Tarnus, kesamaan tempat tinggal membuat mereka kian akrab. Meskipun keluarga Kristian sekarang berada di Semarang.
Jika sama-sama memiliki waktu, mereka akan menyempatkan untuk berkumpul seperti ini. Saling bertukar pikiran dan informasi karena mereka terjun ke dunia yang sama, militer.
Ting!
Ponsel Kristian berkedip tanda ada pesan masuk. Ia membukanya.
Raline : aku mau ke toilet, Bang
Kristian menoleh kearah meja paling pojok, di mana Raline dan beberapa pacar seniornya duduk disana. Ia langsung bertemu tatap dengan Raline yang ternyata sedari tadi menatap kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raline & Loreng
General Fiction"Gue tau jodoh udah ada yang ngatur, tapi kalo boleh minta, gue pengen jodoh gue tentara. Yang tinggi, gagah, ganteng, pundaknya lebar, boleh nggak sih?" Raline Trivira Matsutomo, 2022.