Part 3

3.9K 210 6
                                    

Raline mengendikkan bahunya, tak mau berpikir atas perilaku dua kakaknya itu. Palingan tidak penting, begitu pikirnya. Ia pun memutuskan untuk ke kamar dan mandi karena badannya mulai terasa lengket.

"Mau mandi aja deh aku." Katanya.

Sepeninggalan Raline, dua saudara berbeda 4 tahun itu saling tatap. Rayhan mendekat ke Raynal, "kenapa suruh aku diem tadi, Kak?"

"Kalo Raline tau bisa-bisa besok bolos sekolah dan maksa mau ikut. Kakak mau dia fokus sekolah dulu, jangan mikir hal lain apalagi perkara jodoh. Dia masih 16 tahun kalo kamu lupa, Ray."

"Kakak nggak bolehin Raline punya pacar?"

"Bukan nggak boleh, nanti juga ada waktunya. Raline masih kaya bocah, Kakak takut dia cuma buat mainan kalo punya pacar."

"Oke deh, tapi kalo aku boleh kan? Udah 19 tahun nih."

"Emang ada yang mau sama kamu?"

"Bener kata Raline, Kakak nggak asik! Mending aku mandi aja." Rayhan ikut meninggalkan Raynal setelah mengambil tasnya di sofa.

Si sulung yang ditinggal dua adiknya itu hanya senyum tipis. Dia lantas menuju kamarnya untuk bersih-bersih dan packing barang serta beberapa baju untuk dibawa ke Magelang.

Rencananya, owner cafe yang cukup terkenal itu akan berada di Magelang selama tiga hari. Raynal harus memastikan semua berjalan lancar. Tidak ada yang cacat.

***

"Emang di Magelang ada apa sih?" Raline bertanya pada dirinya sendiri.

Memang makhluk bernama perempuan, bilangnya tidak penting dan tidak perlu dipikirkan tapi nyatanya dipikirkan juga. Masih dengan handuk yang digunakan untuk menggulung rambutnya yang basah sehabis keramas, Raline menyalakan laptop dan langsung menuju ke Google Chrome.

Dia mengetikkan Magelang di kolom pencarian. Hasil pencariannya langsung keluar tanpa butuh waktu lama. Raline membacanya lirih.

"Magelang, kota di Jawa Tengah." Dia memperhatikan peta yang dilampirkan.

"Magelang adalah salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota Magelang merupakan enklave dari Kabupaten Magelang. Luas ... ketinggian ... kode pos ... fauna resmi ..."

Raline terus meng-scroll sampai kebawah-bawah. Tapi dia tidak menemukan sesuatu yang mungkin adalah maksud ucapan Kak Rayhan tadi. Selain Candi Borobudur tentunya yang sangat ikonik dengan kota tersebut.

"Fixs sih tadi Kak Rayhan sengaja bilang gue bakal nyesel karena mau ngusir gue biar dia bisa bebas di rumah."

Setelah mengatakan itu Raline mematikan laptop setelah di shutdown. Dia melepas gulungan handuk dan menyisir rambutnya. Setelah selesai, dia kembali duduk di kursi belajar. Mengambil ponsel dan siap berselancar di dunia maya.

"Ngapain ya enaknya?" Raline langsung menuju Instagram saat tau apa yang hendak di lakukan. Stalking Instagram Rafael!

"Kalo nggak salah liat sih namanya Rafael A. di name tag-nya. Ini kali ya, Rafael Aldiano."

"Yah!! Akunnya digembok. Kenapa harus digembok sih, Kak. Gue kan jadi nggak bisa stalking kalo nggak ngikutin dulu."

Raline & LorengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang