Hallo
•
•
•
Raut lelah Killa lebih mendominasi ketika memasuki bilik kamar Cagara. Tidak tahu apa yang Cagara lakukan hingga benar-benar tersulap menjadi kapal pecah dalam sekejap. Namun, tidak terlihat batang hidung pemilik kamar ini.
Perempuan itu tersentak kaget kala melihat Cagara membuka kasar pintu kamarnya sendiri. Laki-laki itu tampak frustasi, terlihat dari rambutnya yang acak-acakan dan raut wajah nya yang tidak bersahabat.
"Mana, sih!" Cagara mengobrak abrik almari yang sudah berantakan. Bahkan beberapa baju yang ada di dalamnya berjatuhan.
"Sialan! Siapa yang ngambil?!" Frustasi Cagara begitu tidak menemukan apa yang dicarinya.
Laki-laki itu semakin kalang kabut, sangat kesal hanya karena mencari sepaket barang saja. "Baju nggak guna," sewot Cagara sembari melempar baju miliknya tidak tentu arah.
"Arghhh." Cagara membanting pintu almari begitu kencang. Tangannya mengacak kasar rambutnya yang sudah mirip seperti landak.
Killa hanya diam memperhatikan, tidak ingin menegur walau dalam hatinya ingin sekali melempar laki-laki itu pada kandang buaya.
Tatapan mata Cagara terhenti pada Killa yang berdiri membisu, baru menyadari keberadaan perempuan itu.
"Lo kan, yang pindah-pindah jaket, headband, sama slayer gue?!" tuduh Cagara. Matanya menyungut tajam kearah Killa yang menggeleng kaku.
Cagara berdecak, bukan jawaban seperti itu yang ia inginkan. "Bisu lo? Terus ke mana itu barang gue?!" kesalnya membuat Killa meneguk ludah ngeri. Bahkan perempuan itu mengigit bibir bagian dalamnya kuat-kuat.
Killa menggeleng takut, takut jelmaan singa liar itu akan menyerangnya. "Enggak tau, ya. Ehh, ouh-" ucap Killa yang terpotong oleh suara bas milik Cagara.
"Ehh, ehh apaan?" serobot Cagara. Lihat saja, mata laki-laki itu kini melotot menuntut jawaban.
"Kemarin, kayaknya kemarin lo minta dicuciin sebelum mau dipakai." Killa tampak mengingat-ingat.
"Emang lo pelakunya! Sekarang mana?" todong Cagara membuat Killa menghela napas panjang.
Nah, kan! Jelmaan singa liar itu memang tidak bisa dijinakkan. "Ada kok, ada. Masih di jemuran belakang kalau nggak salah. Lupa belum diangkat," balas Killa seberkenannya.
"Angkat! Awas aja, besok mau gue pake pagi-pagi," ancam Cagara yang mendengus kesal.
"Iya, besok udah siap," balas perempuan itu tidak ingin memperpanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAGARA
Short Story"CEWEK SIALAN! Berani banget Lo sama gue!" Ya, kurang lebih umpat seperti itu selalu lolos setiap harinya dari bibir seorang CAGARA KHALAFA DAEIRLANGGA. °°° Kejadian malam itu merubah segalanya bagi dua remaja berbeda gender. °°° Kehidupan yang abu...