Hallo
•
•
•
Jam pelajaran masih terus berjalan, mata pelajaran dijam ketiga-empat ini diisi oleh palajaran fisika. Ruang baca perpus menjadi tempat pembelajaran mapel itu, menayangkan penjelasan pada layar proyektor di depan sana.
Kurang lebih satu jam pembelajaran berjalan, udara sedikit panas membuat badan Killa kembali menghangat. Matanya terpejam dengan badan yang disandarkan pada tembok.
Menghela napas perlahan sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju toilet dan memasuki salah satu bilik yang kosong.
Tubuhnya merosot dengan napas sedikit memburu. Tangan kanannya mencengkram sisi bak air kuat dan tangan kirinya mencengkeram perutnya yang terasa kram.
"Shhh, jangan sakhiitt," rintih Killa. Dinginnya AC ruang perpus tadi membuat perut Killa tiba-tiba saja kram dan terasa sakit.
Cengkraman pada perutnya berubah menjadi usapan. "Jangan sakhithh, anakhh baikhh ngghak bolehh nakal," gumam Killa yang terus merintih.
Tangannya bergerak mengambil benda pada saku rok abu-abunya. Benda pipih persegi panjang yang menjadi benda kesayangannya penuh kenang-kenangan. Handphone.
Tangannya dengan lincah mengotak-atik benda pipih itu, hingga terpampang wajah tegas yang terlihat sangat tampan dengan tindik magnet yang melekat pada daun telinganya.
"Aku cuma bisa kasih foto, aku nggak bisa untuk minta langsung," gumam Killa masih setia mengusap perutnya yang tidak begitu nyeri seperti sebelumnya.
"Arghh shhh," rintihnya ketika tiba-tiba perutnya kembali terasa begitu sakit.
"Bunda. Ya, Bunda kasih foto papa aja, ya?" Killa tersenyum kecut, rasa sakit itu tidak kembali terasa. Huh anak nakal, sama seperti Papa nya!
Bel istirahat berbunyi, Killa segera beranjak keluar dari bilik kamar mandi. Kini kaki jenjangnya melangkahkan menuju kantin.
Roti dan susu varian pisang menjadi incarannya. Tak perlu berdesakan seperti distand yang lain ia sudah bisa mendapatkannya. Sesegera mungkin mencari tempat yang kosong dan memakan roti nya.
"Upss sorry," ujar cewek berambut blonde. Bertepatan dengan kuah soto panas yang mengenai seragam putih milik Killa.
Cewek dengan rambut sebahu memelototkan matanya lucu. "Line! Ih, kasian Killa seragamnya jadi kotor," ujar cewek bername tag 'BERLINDA K' yang menatap soto dan seragam Killa berganti, bibirnya melengkung kebawah.
"Apasih lo, diem Ber!" sungut cewek disampingnya.
"Aduh sorry banget, gue nggak sengaja. Kali ini beneran," ujar cewek bername tag 'NATALINE Q. M'.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAGARA
Short Story"CEWEK SIALAN! Berani banget Lo sama gue!" Ya, kurang lebih umpat seperti itu selalu lolos setiap harinya dari bibir seorang CAGARA KHALAFA DAEIRLANGGA. °°° Kejadian malam itu merubah segalanya bagi dua remaja berbeda gender. °°° Kehidupan yang abu...