"CEWEK SIALAN! Berani banget Lo sama gue!" Ya, kurang lebih umpat seperti itu selalu lolos setiap harinya dari bibir seorang CAGARA KHALAFA DAEIRLANGGA.
°°°
Kejadian malam itu merubah segalanya bagi dua remaja berbeda gender.
°°°
Kehidupan yang abu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Remaja laki-laki dengan vest basket berbeda logo bertata sesuai instruksi kapten basket mereka. Kelompok vest hitam dengan logo badan burung, kepala tengkorak bermahkota dan tulisan BLD. Itu tim Cagara, yang berisikan anggota Bristledark.
Peluit panjang terdengar, menandakan pertandingan sudah dimulai, bersamaan dengan bola basket yang dilambungkan. Tatapan sengit saling terlempar melihatkan permusuhan siapa yang akan memenangkan ronde pertama ini.
Ratan, dengan gesit cowok itu mendribble bola dan melemparkan pada teman satu tim nya yang berada di depan sana.
"BRISTLEDARK!"
"BRISTLEDARK SIAP MELUMPUHKAN LAWAN!"
"BRISTLEDARK SATU SETIA HUHA!"
Teriakan kompak terdengar dari segerombol pemuda berjaket levis dengan tulisan BRISTLEDARK. Tidak hanya dari sana, bahkan banyak yang menyoraki semangat untuk tim itu.
Bola dilambungkan dengan target ring lawan di depan sana. Sayang, para penonton mendesah kecewa ketika bola itu melenceng. Namun gemuruh tepuk tangan terdengar meriah ketika laki-laki bernomor punggung 13 mampu menembakkan bola tepat sasaran pada ring lawan, Cagara.
Permainan kembali dimulai, kali ini dipimpin oleh tim lawan. Tak kalah lincah, pemain dari tim lawan mengakhiri dengan lay up yang mencetak 2 poin untuk tim nya.
Hingga permainan kembali berlangsung, babak pertama antara tim A dan tim E berakhir pada menit ke 20. Yang dimenangkan oleh tim E. Tim Cagara dengan poin 45:56.
"Gila, keren!" Seru cowok berlesung pipi yang melayangkan kissbye.
"Air," pinta Cagara berjalan dengan keringat yang terus menetes. Manambah kesan ketertarikan hingga kaum hawa menatapnya tanpa berkedip.
"Jangan keluyuran jauh-jauh buat yang lainnya," pesan Cagara pada anggotanya yang dibalas anggukan patuh.
Masih melewati 7 kali pertandingan untuk mencapai final. Namun, dapat dilihat poin tim Cagara selalu lebih unggul. Bisa dipastikan tim Cagara langsung mengarah pada babak final tanpa tanding penentuan yang melewati tiga kali main.
"Gila gokil, nggak ada yang ngalahin poin tim kita," seru Devin dengan menepuk dadanya bangga.
"Kata gue nantinya BLD vs WR," tebak Ratan yakin, manik matanya menyorot kearah lapangan yang terdapat dua tim sedang bertanding.
