17~CAGARA

4K 201 34
                                    

Hallo

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Jumat ini semua siswa SMANKA dipulangkan lebih cepat, setelah sholat Jum'at. Enggan menongkrong, tiga cowok pentolan sekolah memaksa untuk main ke rumah Cagara yang beralasan sudah lama tidak main kesana.

Berakhirlah sekarang kulit kacang bertebaran dengan beberapa kotak susu yang sudah kosong. Empat remaja bercanda gurau, dua diantaranya memainkan stik PS. Rumah Cagara menjadi tempat penampungan empat remaja itu untuk memanfaatkan siang ini.

"Kobam susu lo lama-lama," celetuk Zeifan yang tertuju untuk Tama.

Sedari tadi, cowok yang sudah mengganti seragamnya dengan kemeja hitam milik Cagara itu tak henti menyedot susu kotak varian stroberi, juga cookies stroberi kesukaannya. Kebetulan di rumah Cagara terdapat dua toples cookies stroberi. Anehnya, rasa itu sangat tidak asing baginya.

Tama mendengus, padahal cowok itu juga ikut menghabiskan dua kotak susu yang dibelinya tadi. "Kulit kacang urusin!" kata cowok itu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Gue nggak mau bersihin," ujar Cagara menyerobot ketika Zeifan hendak menimpal.

"Nggak ada yang nyuruh lo!" kesal Zeifan. Padahal cowok itu juga ikut memakan kacang bersamanya, segala bilang nggak mau bantu.

"Lusa ke panti, kuy nggak?" tanya Devin yang bangun dari rebahannya.

Tama melirik Devin singkat, tertarik dengan topik yang Davin katakan. "Adek gue tertelantarkan," ucapnya yang mengakhiri pertandingan. Tentu dimenangkan olehnya.

"Gue sih enggak ya, cuma berlaku buat lo aja itu," balas Zeifan terdengar tengil.

Devin mengangguk-anggukkan kepalanya setuju, sedangkan Cagara mendengus tak perduli. "Anaknya Gara yang jelas tertelantarkan," katanya, sontak mendapat tatapan tajam dari sang empu.

Zeifan mengangguk-anggukkan kepalanya, mengetuk dagunya seakan tengah berpikir. "Tapi gue lihat-lihat si kembar rada mirip gitu nggak sih sama Gara," terka cowok itu yang terdengar random.

"Ngarang," ceplos Tama.

Devin menatap lamat setiap inci wajah Cagara, seolah menelisik. Membandingkan dengan foto yang berada di handphonenya.

"Suka lo?" tanya Zeifan tak dihiraukan Devin, namun membuat Cagara bergindik tak suka.

Tama menoleh, melempar kulit kacang tepat mengenai dahi Zeifan. "Biasanya nge gay sama lo," balasnya bercanda.

Zeifan melotot tak percaya mendengarnya. "Ngawur! Ngendi ono, kang ngibul lo!" balas cowok itu tentu dengan nada tidak terima.

"Bener!" lontar Devin sedikit keras.

CAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang