31~CAGARA

2.7K 196 113
                                    

Hallo

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Gelak tawa yang memojokkan Cagara membuat telinga laki-laki itu memerah, pertanyaan Cagara semalam di grup whatsapp menjadi perbincangan hangat di antara mereka. Wajah tengil Devin dan Zeifan yang berpadu membuat Cagara semakin jengkel, terutama Tama yang banyak berceloteh menceramahi dirinya.

"Nggak tau aja itu anak suka keluyuran, pake alesan latihan olim," dumel Cagara masih dengan raut kesalnya.

Tawa Devin semakin terpingkal, sampai-sampai cowok itu mengusap ujung matanya. "Besok-besok gue fotoin deh, gue ajak foto kalo perlu. Nggak percaya banget," balasnya masih dengan sisa tawa.

"Bilang aja pengen dikabari, di pap, segala nuduh lo," ujar Zeifan. Cowok itu terkekeh melihat Cagara yang mendengus.

Tama yang sedari tadi memainkan ponselnya, kini menunjukkan layar ponselnya pada Cagara. "Lihat, baca sendiri," ujarnya.

Room chat Tama bersama Killa membuat alis Cagara terangkat dan beralih menatap Tama yang tampak enggan mengeluarkan suara. Cagara memilih membaca beberapa bubble percakapan mereka dengan malas. Kedua temannya yang memang penasaran juga ikut membaca bubble yang ada pada room chat Tama.

Zeifan menyemburkan tawanya. "Tama lebih penting dari lo, dia aja dikabarin, dikirim pap padahal nggak minta," ejeknya untuk Cagara.

"Bacot!" kesal Cagara sebelum beranjak meninggalkan ketiga temannya.

"Jealous anjir! Ngakak banget gue, suka denial," ucap Devin diselingi tawa. Cowok itu mengikuti Cagara bersama dua temannya yang menggelengkan kepala melihat tingkah Cagara.

"Ya elah, Gar. Kalah kali si Tama, kurang gimana coba lo? Dia udah jadi bini lo, ada cebong lo juga lagi, masih aja sensi sama sohib sendiri," ujar Devin yang mendudukkan bokongnya di bangku sebrang Cagara.

Wajah tengil Zeifan masih terlihat, lidahnya bermain sembari mencuri pandang pada Cagara. Namun, ketika manik matanya tidak sengaja bertemu dengan milik Tama, cowok itu mendesah kecewa. Rencananya untuk menjahili Cagara harus ia urungkan.

"Ikut olim, kekepin sekalian," celetuk Tama acuh. Kesal sendiri melihat Cagara yang tiba-tiba sensi dengannya.

Mata Tama berkeliaran, terlihat sedang mencari-cari seseorang pada ramainya siswa yang berlalu lalang di kantin.

"Killa!" teriak Tama pada Killa yang tampak bingung memindai ramainya kantin.

Killa bergerak mencari siapa yang memanggilnya, hingga terlihat Tama mengangkat tangan kearahnya.

CAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang