25~CAGARA

3.4K 170 21
                                    

Hallo

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Siswa SMANKA yang sudah bergabung, berlalu lalang memadati kantin gabungan yang menyajikan banyak stand makanan.

Termasuk Killa yang baru saja menjauh dari kerumunan stand mie ayam, dengan membawa semangkuk mie ayam dan segelas es jeruk.

Hari buruk sepertinya berpihak menertawakan Killa, tampak ketika baru saja beberapa langkah berangsur menjauh dengan riang. Tanpa diprediksi, segelaa es teh tertumpah pada mangkuk mie nya, juga dengan seragamnya yang terguyur kuah soto.

Pekik histeris terlontar dari bibir tipis berpoles lip tint. "Aline! Kalau berhenti aba-aba dong! Berlin jadi nabrak, kan, Aline juga!"

Tanpa ada yang perduli akan kejadian itu, Killa menaruh kasar semangkuk mie yang di bawanya. Kemudian mendudukkan dirinya dan menyesap es jeruk pesanannya.

"Yah, maaf, ya? Gue nggak sengaja, lo masih ada uang buat beli nggak? Kalau nggak, makan aja yang itu," ujar cewek berambut blonde sembari menunjuk mie ayam Killa dengan dagunya. Nataline.

Tidak ter pedulikan sedikitpun oleh Killa, Nataline menarik kerah seragam bagian belakang Killa. Merasa geram dengan keterdiaman cewek yang kini dibully nya.

"Sariawan, lo?!" tanya Nataline sedikit keras, masih menarik kasar kerah seragam Killa.

Tangan Nataline terguncang, membuat cewek itu menoleh pada teman bocil nya. "Apa? Sana cari meja aja, urusan gue belum selesai!" decaknya.

"Line, ayok. Nanti ada ketos ngeselin lagi, Berlin nggak mau ke bk!" balas cewe berkucir kuda dengan poni yang menambah kesana lucu. Berlinda.

Menghempas pelan tangan Berlinda dari lengannya, Nataline menatap Killa sedikit sinis. "Tangan gue gatel, udah lama nggak main sama lo," ujarnya mendapat tatapan datar dari Killa.

Geram, cewek yang kepalang emosi itu menarik kasar rambut Killa yang terkucir menjadi satu, memeberikan rasa pedas pada akar rambut itu ketika tertarik. "Lo bener sariawan atau bisu? Oh, atau sekarang lo jadi budeg?" tanya Nataline, dadanya naik turun terpancing emosi.

"Lo nggak denger gue, bitch!" sambung Nataline, giginya bergeregat.

Bersamaan dengan tarikan yang membuat kepala Killa semakin mendongak, tangan Nataline terdorong kasar hingga terlepas dari rambut Killa.

Cowok ber netral tajam, menatap marah pada cewek berambut blonde itu. "Nggak usah caper!" ujarnya terdengar dingin, membuat Nataline mundur satu langkah.

Baru saja bibir Nataline terbuka, kini kembali terkatup ketika suara bas yang sangat dikenali terdengar menyapa indra pendengarannya.

"Nataline! Nggak ada sadarnya, ya, lo?!" lontar cowok dengan almamater yang membalut seragamnya.

CAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang