"CEWEK SIALAN! Berani banget Lo sama gue!" Ya, kurang lebih umpat seperti itu selalu lolos setiap harinya dari bibir seorang CAGARA KHALAFA DAEIRLANGGA.
°°°
Kejadian malam itu merubah segalanya bagi dua remaja berbeda gender.
°°°
Kehidupan yang abu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mapel jam pertama hari ini matematika, tentu Cagara tidak akan mengikuti jam mapel yang menyuramkan. Berlandaskan kemalasan bertemu matematika, laki-laki itu memilih menggeret dua temannya untuk mengunjungi basecamp warmangdy yang berada di belakang sekolah.
Ketiga cowok itu memilih duduk di bangku pojok depan sembari memainkan kartu UNO. Obrolan ringan sesekali terlontar diantara mereka, walupun hanya berbalas singkat dan terdengar klise.
Cagara menyandarkan punggungnya pada dinding, mengamati Tama yang kini memilih kartunya. "Gue dengar sekolah kita digabung," ucap Cagara sedikit menarik perhatian beberapa teman sekolahnya yang membolos.
Zeifan mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Digabung di mana? " tanya cowok itu.
Cagara mengendikkan bahunya. "Sama sekolah lain maybe."