.
.
.
"Tanpa kamu tau aku selalu menceritakan tentang dirimu pada orang lain."-Alatera Andhira-
....
Tera menuruni anak tangga seraya menguap. Rambutnya yang tergerai bebas, begitu acak-acakan karena baru saja bangun dan belum sempat ia perbaiki.Tera mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Mencari sosok ibunya yang tak kunjung terlihat.
"Bunda?" panggil Tera dengan suara keras.
"Di ruang keluarga sayang," balas sang ibu dengan suara yang juga keras.
"Bunda tumben udah di depan tv?"
Wanita itu menoleh ke arah Tera. "Bunda lagi bosen aja, jadi mau nonton."
Tera menganggukkan kepalanya pelan. Ia menidurkan kepalanya ke paha Amanda. Sebelah tangan Amanda terangkat mengelus kepala Tera.
"Sayang!" panggil Amanda.
"Iya Bunda? " balas Tera dengan mata terpejam.
"Kamu tau gak, Chika bakal dateng ke sini besok."
Tera membuka matanya sambil menatap Amanda. "Bunda serius? "
"Iya! Kamu mau jemput dia gak besok?"
"Mau dong," jawab Tera dengan senyuman lebarnya.
"Tapi kayaknya Bunda gak bisa nemenin kamu jemput Chika deh," pungkas Amanda.
"Kenapa?"
"Soalnya Bunda besok harus anterin makan siang buat Ayah, Chika besok datengnya siang bertepatan dengan makan siang Ayah. Kamu gak apa-apa sendiri jemput dia? Atau mau ditemenin sama Tante Salsa?" tuturnya.
"Aku aja sendiri!"
***
Keesokan harinya, Tera yang saat ini berada di bandara melirik jam tangannya. Mata hazelnya mengedar menatap sekeliling bandara, mencari sosok sang sepupu di antara perkumpulan orang-orang. Ujung bibirnya terangkat membentuk senyuman lebar saat menemukan sang sepupu yang sedang menyeret koper.
"CHIKAAA! " teriaknya begitu nyaring seraya berlari ke arah Chika.
"TERAAA! " Chika Vanessa, sepupu Tera itu ikut berteriak memanggil anak dari kakak ibunya itu tak kalah nyaring.
"Gue kangen banget ama lo," ujar Tera mendekap Chika dengan erat. Melampiaskan rasa rindunya yang terpendam pada sepupunya itu.
"Gue lebih kangen ama lo, Ra! " Chika mencium pipi Tera membabi buta, membuat cewek itu mengerucutkan bibirnya kesal.
Tera melepaskan dekapannya. Ia mengusap pipinya yang dicium Chika dengan kasar.
"Kebiasaan lo gak pernah berubah ya? Masih kayak anjing," tutur Tera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Alfarel [END]
Teen FictionWARNING!! DILARANG PLAGIAT! DAN DIHARAPKAN BAGI PEMBACA UNTUK VOTE DAN KOMEN SEBAGAI TANDA PERNAH SINGGAH!! SAYA SEBAGAI PENULIS SANGAT AMAT BERTERIMA KASIH😘❤️❤️❤️ . . . Bagaimana jadinya jika seseorang yang sudah ditolak masih saja mengejar cinta...