.
.
."Semua sudah rusak, tidak bisa lagi diperbaiki! Meskipun dengan cara baru."
-Alfarel Garendra-
....
Tera melenguh pelan. Matanya perlahan-lahan terbuka hingga menampilkan netra hazelnya yang indah. Ia terdiam sesaat untuk mengumpulkan kesadarannya yang belum ada sepenuhnya. Ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan kamar, guna mencari sosok Alfa yang tak terlihat.
Dengan rambut acak-acakan, mata masih sayu, Tera melangkah keluar kamar sambil menguap. Kepalanya mengedar mencari sosok Alfa yang tidak terlihat batang hidungnya.
"Udah bangun?"
Tera berbalik. Senyuman tersungging di bibirnya saat melihat Alfa yang tengah memakai apron berjalan mendekat ke arahnya. "Udah!"
Tangan Alfa terangkat memperbaiki rambut Tera yang acak-acakan itu. "Kalo bangun itu harus cuci muka dulu, belum cuci muka kan?"
Tera mengangguk pelan dengan mata terpejam disebabkan kesadarannya yang belum terkumpul semua. Cewek itu memeluk tubuh Alfa. "Isi daya dulu!"
Alfa terkekeh pelan. Cowok itu membalas pelukan Tera.
Beberapa menit sudah terlewat, Alfa menunduk menatap Tera. "Udah belum isi dayanya?"
Tera membuka matanya lalu mendongak menatap Alfa. Senyuman terbit dibibir cewek itu. "Udah!"
Cowok bermata hitam legam itu melepaskan pelukan keduanya. "Cuci muka dulu sana, baru makan. Gue lagi masak soalnya," tukas Alfa.
Tera menganggukkan kepalanya dengan gerakan lucu. Cewek itu berbalik kembali ke kamar Alfa menuju kamar mandi yang ada di kamar cowok itu untuk cuci muka.
Alfa menghela nafas pelan. Cowok itu juga berbalik hendak kembali ke dapur untuk melanjutkan masakannya. Masakan sederhana untuk sarapan mereka hari ini hanyalah nasi goreng dengan telur mata sapi.
Saat menyajikan makanan buatannya ke atas meja, langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya. Ia mendongak menatap Tera yang sudah cuci muka itu dengan senyuman tipis miliknya.
"Ayok duduk, kita sarapan!"
Tera mengangguk. Cewek itu mulai duduk di hadapan Alfa dan menyantap makanan buatan cowok itu dengan senyuman lebar.
"Suka?" tanya Alfa.
Tera mengangguk. "Suka!"
Alfa juga ikut melahap makanannya dan sesekali menatap Tera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Alfarel [END]
Teen FictionWARNING!! DILARANG PLAGIAT! DAN DIHARAPKAN BAGI PEMBACA UNTUK VOTE DAN KOMEN SEBAGAI TANDA PERNAH SINGGAH!! SAYA SEBAGAI PENULIS SANGAT AMAT BERTERIMA KASIH😘❤️❤️❤️ . . . Bagaimana jadinya jika seseorang yang sudah ditolak masih saja mengejar cinta...