.
.
."Aku tidak tau seperti apa itu cinta yang sebenarnya, tapi melihatmu aku merasa bahagia sesaat dari belenggu masa lalu."
-Alfarel Garendra-
....
Perasaan cemas tiba-tiba menghinggap di hati Alfa saat tak sengaja melihat Tera yang begitu bahagianya tertawa dengan seorang cowok yang tak ia ketahui namanya. Ingatan saat Tera masih mendekatinya kembali terbayang. Alfa merindukan momen itu. Tapi apa dia pantas? Dan bukankah dia tidak menyukai cewek itu? Lalu kenapa ia harus merasa cemas melihat Tera berdekatan dengan cowok lain?
"Lo kenapa? Cemburu liat cewek yang biasanya ngejar cinta lo malah asik berduaan sama cowok lain?" celetuk Gavin saat ia tak sengaja melihat Alfa berdiri mematung menatap satu objek yang tak lain adalah Tera.
"Kalo kita ngerasa cemas lihat orang yang biasanya ngejar kita tapi malah deket ama orang lain, itu cemburu, ya?" tanya balik Alfa tanpa mengalihkan tatapannya dari Tera.
"Lo ada rasa sama Tera?"
Alfa menoleh menatap Gavin. "Gue juga kagak tau, semuanya terjadi saat ngeliat dia nangisin gue karena khawatir. Lo tau kan? Gue belum pernah ngerasain ditangisin oleh seseorang karena khawatir dengan kondisi gue. Dan saat ngeliat Tera yang nangisin gue hanya karena khawatir, perasaan gue sakit. Tapi gue juga sedikit terharu. Apa itu bisa dinamakan cinta?"
Gavin terdiam. Ia juga sebenarnya masih bingung juga tentang cinta. Maklum, Gavin juga sama seperti Alfa, belum pernah jatuh cinta.
"Mungkin iya kali," pungkas Gavin.
"Berarti gue jatuh cinta sama Tera?"
Gavin mengangkat bahu, tanda bahwa dia tidak tahu jawabannya. Karena bagaimana pun, hanya Alfa yang bisa mengetahuinya sendiri.
Alfa kembali menoleh menatap Tera. "Gue juga rada takut, takut kalo Tera bakal jadian sama yang lain."
"Yaudah kejar aja, kayaknya Tera masih suka sama lo deh!"
Alfa menoleh menatap Gavin. "Emang iya?"
"Tebak doang, tapi coba aja dulu. Siapa tau aja tembakan gue bener?!"
***
Alfa menghela nafas kasar. Ia masih bingung harus bagaimana. Ia tidak tau cara menyatakan cintanya pada Tera. Alfa memejamkan matanya sejenak lalu kembali menghela nafas.
"Lo kenapa?" tanya Gavin melihat Alfa yang terlihat begitu bingung.
Alfa menoleh menatap Gavin. "Vin, bantuin gue buat nembak Tera."
"Lo serius nih mau gue bantuin?"
Alfa menganggukkan kepalanya yakin.
"Kalo saran gue, lo nyanyiin lagu buat dia aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Alfarel [END]
Teen FictionWARNING!! DILARANG PLAGIAT! DAN DIHARAPKAN BAGI PEMBACA UNTUK VOTE DAN KOMEN SEBAGAI TANDA PERNAH SINGGAH!! SAYA SEBAGAI PENULIS SANGAT AMAT BERTERIMA KASIH😘❤️❤️❤️ . . . Bagaimana jadinya jika seseorang yang sudah ditolak masih saja mengejar cinta...