21. Datangnya Masa Lalu

69 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

"Apakah aku akan kalah setelah melangkah sejauh ini dalam mencintaimu? Kalah dari masa lalumu yang mungkin spesial di hidupmu."

-Alatera Andhira-

....


Gina, salah satu pegawai yang bekerja di toko kue milik ibu Ratu yang juga merupakan mahasiswa akhir di kampusnya itu berjalan mendekati Tera yang tengah menyeka meja dengan kostum maskot beruang ditangannya.

"Tera," panggil Gina.

Tera menghentikan aktivitasnya. Ia menoleh menatap Gina. "Kenapa Kak?" Ia bertanya.

Cewek berambut pendek itu mulai menyodorkan kostum maskot beruang itu ke arah Tera. "Gue minta tolong banget ama lo, promosiin toko kue kita diluar ya?"

Tera tersenyum simpul. Ia meraih kostum maskot beruang itu. "Oke, Kak!"

"Lo serius gak apa-apa kan?"

Tera mengangguk masih dengan senyumannya. "Gak apa-apa kak!"

"Makasih ya, Ra."

"Iya Kak, " balas Tera.

"Yaudah lo siap-siap, gue mau ambil brosur dulu buat lo sebarin."

Tera kembali mengangguk. Ia berjalan ke arah toilet yang berada di toko itu dengan kostum maskot beruang ditangannya. Selepas mengenakan kostum maskot beruang itu, Tera menelisik penampilannya. Senyum Tera mengembang. "Lucu juga kostumnya!"

Tok!
Tok!
Tok!

"Ra, lo udah selesai? Apa perlu gue bantu?" Suara Gina yang cukup tinggi itu mengalihkan perhatian Tera yang semulanya sepenuhnya menatap cermin, kini beralih menatap pintu dimana ada Gina dibalik pintu itu.

"Gak usah Kak, aku udah selesai. Bentar lagi aku mau keluar kok!" Tera ikut meninggikan suaranya agar Gina bisa mendengarnya.

Gina yang berada di balik pintu kemudian menjawab, "Oke! Cepetan ya?"

"Sip!"

Setelah merasa tak ada lagi yang perlu diperbaiki, Tera berjalan keluar toilet dengan kostum kepala maskot beruang yang belum ia kenakan. Saat ini, ia hanya memeluk kostum kepala maskot itu.

Gina tersenyum menatap penampilan Tera. Cewek itu menyerahkan beberapa lembaran yang cukup banyak ke arah Tera dan langsung diterima oleh cewek itu. "Semangat ya?"

"Siap kak!"

"Yaudah kalo gitu, aku pamit kak! Doain aku supaya bisa menarik banyak pelanggan."

"Pasti! Yaudah sana," usir Gina seraya mendorong tubuh Tera keluar toko kue.

Tera menghela nafas menerima perlakuan Gina. Sebelum melangkah pergi, Tera menyerahkan beberapa lembaran brosur itu ke Gina. "Pegangin dulu kak, soalnya mau pasang kepalanya."

ILY Alfarel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang