PROLOG

64K 2.9K 152
                                    

Hai, selamat datang dicerita kedua saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, selamat datang dicerita kedua saya.

Saya peringatkan bahwa di beberapa chapter mengandung adegan romantis yang sedikit plus, untuk itu bagi para pembaca yang tidak menyukai alur semacam itu diperkenankan untuk tidak melanjutkan membaca cerita ini.

Sebelum lanjut pada intinya, dimohon untuk menekan tombol vote karena saya tidak menerima pembaca yang sider.

Saya tekankan juga untuk yang berniat plagiat cerita ini, jika ini adalah hasil tangan saya bukan hasil usaha Anda, tolong sadar diri dan punya malu untuk tidak memplagiat karya orang lain.

Saya tekankan juga untuk yang berniat plagiat cerita ini, jika ini adalah hasil tangan saya bukan hasil usaha Anda, tolong sadar diri dan punya malu untuk tidak memplagiat karya orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sagraini mengusap peluh di keningnya seraya meneguk ludah kasar. Ia tidak sarapan pagi ditambah harus dihukum seperti ini, dan lagi. Sagraini lupa membawa topi. Lengkap sudah kesialannya.

Sagraini menunduk, berusaha menghalau terik matahari yang semakin lama semakin panas saja.

Sagraini meneguk ludah begitu merasa pergerakan siswa di sebelahnya. Gadis itu membuka matanya dan detik itu juga tubuhnya kehilangan keseimbangan karena reaksi spontan yang diberikan oleh tubuhnya. Sagraini terkejut apalagi saat cowok di sampingnya segera menahan pinggangnya agar ia tidak terjatuh.

Hening.

Cowok itu menatap dirinya intens.

Sagraini melirik ke atas di mana sebuah topi sudah terpasang rapi di kepalanya. Apakah ini miliknya?

"Lo enggak pa-pa?"

Brak!

Tiba-tiba, seorang cowok menabrak mereka dan brengseknya ia sengaja menarik Sagraini ikut jatuh ke tanah. Kejadian selanjutnya sontak membuat Sagraini dan murid-murid lainnya melototkan mata sempurna.

Cowok itu menindih Sagraini sepenuhnya dengan bibir mereka yang tanpa sengaja saling bersentuhan.

Sagraini syok sampai tak bisa berkata-kata lagi. Seluruh saraf ditubuhnya seolah tak berfungsi, ia mati kutu karena ciuman tanpa disengaja ini.

Sagraini bahkan tidak menyadari seringai kecil dari cowok yang menindihnya. Lantas saat kesadaran merenggut kegilaannya tadi, Sagraini langsung mendorong kuat cowok di atasnya.

"REOKLA ANJINADA! SEGERA KERUANGAN BK SEKARANG!" Teriakan Pak Theo menggema di area lapangan.

Sementara sang empunya yang disebut tak banyak bicara. Matanya terfokuskan pada punggung seorang gadis yang kini mulai menjauh perlahan, ia membasahi bibir bawahnya kemudian menyeringai.

Ciuman dua detik? Sial.

Publis [3 Agustus 2022]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Publis [3 Agustus 2022]

~

Jika kalian suka dengan cerita ini maka diperkenankan untuk menekan vote dan silahkan tulis tanggapan kalian di kolom komentar

Terima kasih

SRAKER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang