Berita mengenai Sagraini yang berstatus sebagai sepupu jauh Reokla menyebar begitu cepat. Ada yang kaget, tidak percaya, dan bahkan ada yang mengatakan bahwa Sagraini hanya ingin pansos saja dengan mengatakan ia sepupu jauh Reokla.
Reokla. Laki-laki yang sekarang menjadi pembicaraan murid-murid SMA Rauklan itu terlihat santai, bahkan setelah tahu namanya menjadi topik utama di sekolah. Saat ini Sraker sekarang berada di tempat biasa yakni rooftop sekolah.
"Kla, lo bakal diam aja dengar berita palsu itu?" sahut Asahi, merasa heran dengan sikap cowok itu yang enteng-enteng saja sejak pagi tadi.
"Seenggaknya lo kasih peringatan ke dia, biar nggak bisa seenaknya lagi," timpal Kisarga.
Reokla mengangguk mendengar perkataan temannya. "Tapi, bukannya lebih bagus kalau orang-orang tahu gue sama dia sepupuan?"
Louis kontan menatap Reokla, detik itu juga ia paham maksud ucapannya. "Dengan kata lain, lo bisa dekatin Sagraini tanpa halangan karena mereka tahunya lo sepupu dia?"
Reokla menjentikkan jarinya, Louis patut ia acungkan jempol karena paham maksudnya tanpa repot-repot dijelaskan.
Louis mengembuskan napas kasar. "Sebenarnya rencana apa yang lo susun?" tanyanya.
Reokla bersandar pada kursi yang ia tempati. "Dia harus hancur."
Louis tersenyum kecut, andai Reokla tahu jika Sagraini sudah hancur dari dulu, andai dia tahu jika perbuatannya ini sangat salah. Mungkin jika Reokla sadar Sagraini adalah gadis itu, dia akan menyesali perbuatannya sekarang.
"Gue bakal bikin dia suka sama gue dan saat dia udah masuk ke dalam rencana, gue bakal tinggalin dia," lanjut Reokla tanpa beban.
Louis berdiri lalu menatapReokla tajam. "Lo tahu latar belakang keluarganya gim-"
"Gue tahu," sela Reokla datar, "Justru bagus kalau dia udah hancur dari sebelumnya, gue mau dia merasa hancur dalam percintaan. Dengan begitu, dia bakal lebih hancur lagi."
Louis menarik kerah baju Reokla lantaran marah saat mendengar ucapannya barusan. "Lo gila, hah?! Kesalahan yang dia buat nggak separah itu, Kla! Mikir! Dia cewek sementara lo cowok! Lo mau jadi banci?!"
Reokla meninju Louis tepat di sudut bibirnya. "Tutup mulut lo, sialan! Atas dasar apa lo bela dia, hah?!" Kedua matanya memancarkan emosi yang begitu nyata.
"Gue pernah bilang kan kalau dia Sagraini! Lo tahu-"
"Di dunia ini yang namanya Sagraini nggak cuman satu," sahut Lucenzo tiba-tiba sehingga memotong ucapan Louis.
Louis menatap Lucenzo tak percaya. Bagaimana bisa cowok itu berpikir bahwa Sagraini bukan dia?
"Jangan karena masalah sepele lo semua jadi buta sama fakta. Gue yakin seratus persen kalau Sagraini cewek itu," ucap Louis penuh keyakinan. Cowok itu menatap satu-persatu temannya. "Tahun lalu kita semua nyesel, kan? Apa sekarang lo semua pengin ngerasain itu lagi?" Louis beralih menatap Reokla. "Dan lo Kla, lo yang paling nyesel saat itu. Kalau lo ngejalanin rencana kotor lo ini lalu di saat bersamaan lo tahu kalau Sagraini cewek itu. Lo mau apa? Lo mau minta maaf lagi karena udah hancurin hidup orang lain demi ke-egoisan lo? Udah cukup, Kla. Jangan jadi pendendam, karena lo cuman bikin diri lo sendiri hancur."
Reokla mengepalkan tangannya.
"Jangan hancurin hidup orang lagi untuk yang kedua kalinya. Apalagi target lo kali ini adalah orang yang sama, orang yang tanpa sengaja lo hancurin hidupnya dengan-"
"Shut up!" tukas Reokla tajam, "Jangan pernah lo ungkit perihal itu."
Louis bungkam.
"Gue ingatin sekali lagi." Reokla menatap Louis tajam. "Sagraini bukan dia, dan kejadian dulu udah berlalu. Jangan bawa kita semua ke masa itu lagi, karena semuanya udah berlalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SRAKER ✔
Teen FictionSagraini Anastassya adalah murid baru di kelas sebelas yang masuk melalui jalur beasiswa, ketika masuk ke dalam SMA Rauklan ia sudah bertekad untuk tidak mencari masalah apa pun dan berusaha hidup dengan tenang. Namun, entah kenapa dirinya tiba-tiba...