Bagian 14

19K 1.4K 420
                                    

Sepulang sekolah, Sagraini berkunjung ke rumah Atarah. Gadis itu sedang duduk selonjoran di ranjang milik Atarah. Wajahnya nampak masam, sepertinya Sagraini sedang dalam suasana hati yang buruk.

"Tadi dibawa ke mana sama Kla?" tanya Atarah hati-hati seraya memakan cemilan di tangannya, tatapannya pun tertuju pada Sagraini.

"Taman belakang," jawab Sagraini datar. Matanya melirik kearah laptop Atarah yang menampilkan drama thailand.

"Ngapain? Kalian nggak aneh-aneh kan?" selidik Atarah menaruh rasa curiga.

Sagraini sontak melemparkan bantal ke kepala gadis itu. "Berisik! Nggak usah bahas dia!"

Atarah mengerucutkan bibirnya sebal, ia kembali memakan cemilannya dan memfokuskan pandangannya pada laptop.

"Ta," panggil Sagraini pelan.

Atarah berdehem tanpa menatap sang empunya.

"Lo tahu tentang keluarga dia?" tanya Sagraini tak jelas.

Atarah menoleh kepadanya. "Dia siapa?"

Sagraini menggaruk tengkuknya.

"Reokla maksud lo?" tebak Atarah tepat sasaran, kedua matanya menyipit pada Sagraini.

Sagraini mengangguk sembari membuang tatapannya kearah lain saat menangkap tatapan Atarah yang aneh.

Atarah terkekeh. "Lo aneh, Sag. Tadi nyuruh gue buat nggak ngebahas dia tapi lihat sekarang, lo yang bahas dia duluan."

Sagraini memutar bola matanya malas. "Tapi kan gue tanya tentang keluarganya bukan orangnya."

Atarah mengangkat alisnya satu. "Lah? Apa bedanya anjir?"

"Pokoknya beda deh," balas Sagraini malas.

Atarah berdecak kesal. "Ngapain sih lo mau tahu keluarganya?"

"Gue mau tahu aja," jawab Sagraini ketus, "Tinggal jawab aja apa susahnya?"

Atarah menghela napas kasar. "Gue cuman tahu dikit."

"Kasi tahu gue apa yang lo tahu," kata Sagraini serius.

"Rahkan Alinata Georga, lo tahu nama itu?"

Sagraini berpikir sejenak, otaknya tiba-tiba terpaku pada satu orang. "Gue penah denger dari Alurra, katanya itu nama pemilik sekolah?" ucapnya ragu-ragu.

Atarah mengangguk. "Pak Rahkan pemilik SMA Rauklan, sekaligus Ayah Reokla."

"Gue nggak pernah liat Pak Rahkan," respons Sagraini.

"Pak Rahkan emang jarang keliatan di sekolah, dia datang kalau ada acara tertentu," jelas Atarah.

"Pak Rahkan tuh ganteng banget asal lo tahu." Atarah tertawa kecil saat mengatakannya. "Gue pernah lihat dia sekali, mukanya emang rada mirip sama Reokla. Nggak heran sih kalau Kla ganteng begitu."

Dih? ganteng? Atarah buta apa gimana? Sagraini merasa aneh dengan pikiran Atarah sekarang.

"Pertama kali gue lihat Pak Rahkan, dia pakai kemeja putih sama celana hitam. Beh, karismanya keliatan banget anjir!"

"Orang-orang banyak yang nge fans ke Pak Rahkan ketimbang anak nya si Reokla."

"Paket komplit banget sih duda satu itu." Atarah tersenyum saat membayangkan wajah Pak Rahkan. "Kira-kira bokap nya Kla butuh istri lagi nggak ya?"

Deg

Sagraini mematung. Du-duda?

"Maksud lo? Istri Pak Rahkan ... "

SRAKER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang