4. Dalam Bahaya

25.2K 1.8K 125
                                    

Sagraini menendang angin dengan perasaan kesal. "Dia pikir gue cewek apaan?!" Gadis itu menjatuhkan pantatnya ke kursi, sekarang Sagraini sedang berada di taman belakang sekolah. Demi apa pun, Sagraini sangat malas jika harus bertemu dengan Reokla. Jadi, ia memilih untuk bersembunyi di sini.

"Awas aja kalau dia macam-macam lagi, gue sumpel mulutnya pakai sepatu," sungut Sagraini berapi-api. "Dasar cowok nakal! Baj-""

"Dia emang nakal."

Sagraini tersentak, ia memutar badan ke belakang, betapa terkejutnya ia melihat Louis yang sudah berdiri sambil bersedekap dada.

"Lo?!"

Louis berjalan mendekat, ia duduk di samping Sagraini tanpa basa-basi. Melihat hal itu, Sagraini sontak berdiri dari tempat duduknya.

"Duduk!" titah Louis dingin.

Sagraini mendelik. "Nggak!" Ia hendak mengambil langkah pergi namun Louis dengan cekatan menarik tangannya hingga pantatnya kembali mendarat di permukaan kursi.

"Reokla lagi cari lo."

"Dih?" Sagraini menatap Louis dengan tatapan tak santai. "Ngapain?"

Louis mengangkat bahunya. "Kalau lo nggak mau ketemu sama dia, jangan pergi dari sini."

Sagraini menaikan sebelah alisnya.

Louis menoleh kearah gadis itu. "Lo mau ke kelas, kan?"

"Sotoy!" tukas Sagraini, gadis ini benar-benar tidak bisa santai.

Louis tersenyum miring ketika tebakannya benar. "Dia ke sana cari lo," ucapnya.

Sagraini melipat tangannya di depan dada, menatap Louis penuh permusuhan. "Terus ngapain lo di sini?"

"Temenin lo," balas Louis seraya memalingkan wajahnya dari Sagraini.

"Gue bukan anak kecil. Pergi!"

Louis mengangkat alisnya satu, lalu terkekeh lucu. "Anak kecil. Buktinya lo nggak pakai kaos kaki."

Sagraini mendelik. "Apa hubungannya?!"

"Adik gue suka nggak pakai kaos kaki," jawab Louis santai.

"Itu adik lo bukan gue!" Sagraini merasa sangat kesal sekarang, memangnya dia apa sampai-sampai disamakan dengan adiknya itu, huh?

"Tapi kalian sama-sama nggak suka pakai kaos kaki," balas Louis.

"Gue bukannya nggak suka, gue tadi buru-buru ke sekolah sampai lupa pakai kaos kaki," jelas Sagraini tak terima.

"Tetep aja lo sama kayak adik gue sekarang." Louis memusatkan pandangannya kepada Sagraini. "Anak kecil."

Sagraini memejamkan matanya lalu membuang napas kesal, ia menatap Louis julid. "Terserah!"

Louis tersenyum kecil. "Nama lo siapa?"

Sagraini bungkam.

Louis menatap gadis itu dengan kening mengkerut. Dia marah? Louis menahan senyum, ia mengangkat tangannya kemudian mengacak-ngacak rambut gadis itu. "Gue bercanda."

Sagraini menepisnya kasar. "Jangan pernah sentuh gue!" peringatnya penuh penekanan.

Louis mendatarkan wajahnya, ia menarik kembali tangannya lalu menatap gadis itu dingin. "Kenapa saat Reokla yang sentuh lo, lo nggak pernah protes?"

Sagraini menatap Louis tajam. "Kata siapa?! Gue marah kalau dia nyentuh gue sembarangan! Udah deh, nggak usah sebut dia lagi, gue muak!"

Louis mendekatkan wajahnya, mengikis jarak dengan gadis itu. "Masa?"

SRAKER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang